BENDERRAnews, 24/9/17 (Jakarta): Ada yang menarik jika kita mencermati data angka ekspor dan impor dari Badan Pusat Statistik. Yakni ihwal bagian paling menarik saat memperbincangkan Cikarang.
Mengapa?
Karena ini dulu merupakan kawasan kurang dilirik. Betapa tidak, inilah kawasan dengan hamparan tanah tandus tadah hujan, sebagian besar tak bertuan lagi.
Nah, sejak ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasisebagai kawasan industri pada sekitar 1980-an, wajah Cikarang sangat berubah drastis.
Hingga saat ini, Kota Cikarang yang menjadi bagian dari Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, mempunyai lima kecamatan, yakni Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Timur, dan Cikarang Selatan. Cikarang disebut-sebut sebagai pusat kegiatan ekonomi Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, para pelaku usaha, termasuk di bidang properti, punya istilah tersendiri untuk wilayah yang tengah berkembang, bahkan dari semula dinilai tak layak investasi.
Istilah itu ialah sunrise atau matahari terbit dan sebaliknya sunset atau matahari terbenam.
Cikarang memiliki tujuh kawasan industri raksasa, yakni Jababeka, Bekasi Fajar, Delta Silicon, Kota Delta Mas, MM2100, EJIP, serta BIIE (Hyundai). Tidak jauh dari kabupaten tersebut, Kabupaten Karawang juga menampung enam kawasan industri, antara lain Suryacipta KIIC, Kujang Industrial Estate, KI Mitrakrawang, dan Kota Bukit Indah.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari 2017 hingga Mei 2017 mencapai 68,26 miliar dollar AS atau meningkat 19,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai 61,98 miliar dollar AS atau meningkat 20,10 persen.Selanjutnya, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2017 terhadap April 2017 terjadi pada mesin-mesin pesawat mekanik sebesar 178,2 juta dollar AS (43,81 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 115,9 juta dollar AS (6,47 persen).
Berikutnya, menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2017 hingga Mei 2017 naik 16,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 28,54 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 45,46 persen.Ekspor nonmigas Mei 2017 terbesar ialah ke Amerika Serikat, yaitu 1,53 miliar dollar AS, disusul ke China 1,51 miliar dollar AS dan India 1,28 miliar dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,14 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar 1,39 miliar dollar AS.
Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2017 hingga Mei 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 11,68 miliar dollar AS (17,11 persen), diikuti Jawa Timur 7,52 miliar dollar AS (11,02 persen), dan Kalimantan Timur 7,13 miliar dollar AS (10,45 persen).
Meikarta harapan baru
Menilik angka-angka di atas, potensi peningkatan ekonomi di Cikarang bisa diibaratkan membuat matahari kian benderang sinarnya.
Salah satu yang bakal menjadi bagian dari peningkatan itu ialah pengembangan kota baru Meikarta.
Poyek dari Lippo Group senilai Rp278 triliun merupakan harapan baru bagi Cikarang dan bahkan sekitarnya.
Kota mandiri yang digadang-gadang menjadi Jakarta baru. (B-KC/KP/jr — foto ilustrasi istimewa)