BENDERRAnews, 14/11/18 (Cikarang): Kendati diwarnai beberapa soal menyangkut situasi ekonomi, politik, maupun kasys hukum (khususnya birokrasi perizinan yang berbelit/butuh 48 izin, panjang, lama/hingga tiga tahun, sehingga terkadang ‘menjebak’ para investor, Red), namun memasuki kuartal IV 2018, masyarakat konsumen ternyata masih optimistis dengan iklim pasar properti nasional.
Dari sejumlah riset independen seperti dilansir sejumlah penerbitan dan media kredibel, kepuasaan terhadap iklim properti didasarkan pada faktor kenaikan harga hunian yang stabil. Juga apresiasi terhadap kenaikan harga properti jangka panjang.
Para praktisi bisnis properti, termasuk Teddy Sanjaya, mengungkapkan, pada umumnya, keuntungan dari sektor properti berasal dari selisih antara harga jual dan harga pembelian yang lebih rendah.
“Dalam bidang properti, capital gain terjadi ketika investor membeli suatu produk baik itu tanah atau apartemen, lalu menahannya terlebih dahulu atau tidak menjualnya,” ujarnya, Rabu (14/11/18).
Dalam fase itu, investor bisa mendapatkan pendapatan dengan menyewakan properti tersebut. Umumnya properti ditahan untuk tidak dijual dalam jangka waktu minimal lima tahun. Dengan begitu, melepas properti dalam jangka panjang akan memberikan capital gain yang lebih besar.
Pergerakan nilai menanjak
Sebuah artikel khas properti mengungkapkan investasi yang fantastis proyek properti di Indonesia kini dimiliki oleh Meikarta yang dikembangjan PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU) . Saat peluncuran, harga apartemen setiap unit yang ditawarkan mulai Rp127 juta. Sekarang sudah mulai Rp200 jutaan. Jadi hanya dalam tempo beberapa bulan saja, Meikarta mengalami peningkatan capital gain lebih besar.
Meikarta yang diperuntukan menjadi kota yang baru dan berkembang diprediksi banyak kalangan sebagai proyek properti yang tepat dijadikan investasi.
Pengamat Properti Andreas Siregar mengatakan, Cikarang telah ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sehingga potensi kawasan ini sangat besar. “Minimal capital gain yang diberikan sekitar 15 persen per tahun,” ujar Andreas, belum lama ini.
Nilai tambah investasi Meikarta akan semakin meningkat antara lain dengan segera dibangun shopping mall berskala super-regional, pusat perkantoran, Universitas Pelita Harapan, dua hotel bintang lima, international convention center, dan Rumah Sakit Umum dan RS Khusus Kanker ‘Siloam Hospitals’.
Koridor Timur Jakarta
Meikarta yang berlokasi strategis di koridor timur Jakarta ini menjadi pilihan ribuan warga sebagai tempat tinggal dan investasi. Proyek ini semakin bernilai karena dikelilingi proyek strategis nasional yang menunjukan kemajuan infrastruktur yang sangat pesat, di antaranya transportasi Light Rail Transit (LRT), dan jalan Tol Layang (elevated) Jakarta-Cikampek II.
Sementara itu, Konsultan Pemasaran Properti, Ratdi Gunawan, mengatakan, pilihan investasi apartemen saat ini makin jauh berbeda dengan rumah yang harga tanahnya cenderung terus naik, sedangkan nilai bangunannya menyusut.
Nilai apartemen terus bergantung pada permintaan pasar. Untuk itu, dia sepakat dengan keuntungan utama berinvestasi di sektor properti apartemen, yaitu nilai sewa dan capital gain yang terjadi akibat progres penjualan maupun pembangunan.
“Nilai sewa apartemen tiga kali lipat dari nilai sewa rumah dan ruko yang hanya tiga ampai empat persen per tahun,” ujar Ratdi, beberapa waktu lalu.
Ratdi mengambil contoh cara meraih keuntungan berinvestasi dari nilai sewa unit apartemen. Hal ini tak jauh berbeda dengan berbisnis sewa indekos. “Kalau tiga tahun ke depan apartemen ekslusif yang Anda beli ini bisa disewakan Rp 5 juta sampai Rp 6 jutaan per bulan, berarti nilai sewa setahunnya itu Rp 60 jutaan,” tutur Ratdi Gunawan. (B-MRc/jr)