BENDERRAnews, 13/1/18 (Cikarang): Sesungguhnya, pemanasan global kini merupakan persoalan lingkungan yang dihadapi seluruh umat manusia. Sebab, pemanasan global menyebabkan siklus pergantian musim menjadi sulit diprediksi.
Sebagaimana diketahui, fakta nyata dari pemanasan global ini ditandai dengan musim kemarau yang menyebabkan kekeringan dan curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir.
Daerah resapan air seharusnya menjadi zona hijau kini berubah fungsi menjadi kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan, dan pemukiman.
Jumlah luas perubahan lahan resapan menjadi terbangun menyebabkan pemanasan kota secara terpusat yang disebut Urban Heat Island.
Pemanasan terpusat ini meningkatkan suhu panas dalam kota. Akibatnya, penggunaan air conditioner meningkat pesat.
Aksi Lippo
Gerakan memelihara dan menjaga lingkungan alam perlu dilakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global.
Karena itu, penghijauan lahan perkotaan adalah aksi nyata menyelamatkan kondisi lingkungan yang terus memburuk. Melalui penghijauan, masalah lingkungan seperti banjir, kesulitan air bersih, dan polusi udara.
Itulah yang menjadi konsep dan diimplementasikan Lippo Group dalam membangun Meikarta, sebagai kota baru peduli lingkungan sehat serta asri. Antara lain dengan membangun kawasan central park seluas 100 Ha, lengkap dengan danau dan pepohonan dari berbagai pelosok Nusantara yang jumlahnya ratusan, seperti gambar di bawah ini (sudah sedang direalisasikan, Red).
Ya, Lippo memang melakukan aksi penghijauan lahan perkotaan sebagai awal dari pembangunan kawasan pemukiman, teritori komersial, sarana prasana kesehatan-pendidikan-gedung konser-stadion internasional-pusat riset & teknologi digital serta aneka fasilitas kelas internasional lainnya.
Sebagaimana disebutkan di atas, itu merupakan aksi nyata menyelamatkan kondisi lingkungan yang terus memburuk. Sebab, hanya dengan melalui aksi penghijauan, masalah lingkungan seperti banjir, kesulitan air bersih, dan polusi udara.
Kawasan Central Park yang mengikuti model di New York seperti sedang dibangun (lihat gambar berikutnya, Red), benar-benar sedang berlangsung di sentrum Kota Meikarta.
Berbagai konsep pemeliharaan lingkungan dibentuk oleh organisasi internasional dan juga komunitas di dalam negeri. Aksi nyata penghijauan lingkungan juga dilakukan Lippo Group dalam membangun kota baru Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
CEO Lippo Group James Riady mengatakan, salah tujuan pembangunan Meikarta ialah untuk mengurangi kebutuhan hunian masyarakat.
“Di Indonesia ini ada delapan juta orang yang punya pekerjaan, punya gaji, tapi tidak punya rumah,” katanya usai peluncuran Meikarta di Lippo Cikarang, Kamis (17/8/17) sebagaimana dilansir ‘KompasProperti’.
Lippo Group membangun kota baru Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kawasan hunian dan area komersial itu dilengkapi dengan Central Park. Ruang terbuka hijau yang dibangun di lahan seluas 100 hektar itu bakal menjadi sarana rekreasi, olahraga, dan pendidikan.
Ya, Lippo menyediakan lahan seluas 100 hektar untuk dijadikan ruang terbuka hijau yang dinamai Central Park. Di kawasan ini, ada danau seluas 25 hektar yang dapat menampung 300 ribu meter kubik air.
Penanaman pohon keras berdiameter lebih dari 50 sentimeter juga dilakukan. Di antara ratusan pohon, terdapat pohon Bodhi. Pohon bernama latin Ficus religiosa ini masih satu keluarga dengan Pohon Beringin atau Ficus benjamina.
Pohon ini memiliki batang yang besar, akar yang kuat, dan daun yang rimbun. Bagi umat Buddha, pohon ini dipandang suci karena menjadi tempat meditasi Sidharta Gautama hingga memperoleh pencerahan sekitar 2500 tahun yang lalu.
Penanaman pohon langka ini menjadi upaya penghijauan lingkungan sekaligus sarana edukasi bagi anak-anak yang tinggal di kota baru Meikarta. (B-Adv KP/jr)