BENDERRAnews, 11/9/17 (Jakarta): Banyak pihak kini mengakui, kehadiran Meikarta secara tidak langsung telah menunjukkan, bisnis properti di Indonesia masih ada, alias belum benar-benar tiarap.
“Terbukti, penjualan kota modern tersebut hingga Agustus 2017, telah menembus angka 99.300 unit, han. Tingkat penjualan ini sangat fantastis di tengah-tengah perlambatan ekonomi,” kata praktisi dan pengamat properti, Teddy Sanjaya, Rabu (6/9/17) lalu.
Itu data pada sekitar akhir Agustus lalu. Kini, hanya selang sepekan, jumlahnya semakin melonjak. Diperkirakan telah bertambah sekitar 30.000 unit ludes dipesan konsumen dari berbagai latar.
Kenapa begitu?
CEO Lippo Group, James Riady mengklaim, Proyek Meikarta sebagai suatu terobosan yang perlu didukung oleh semua pihak.
Hal ini berdasarkan tujuan pembangunan Meikarta sendiri yang ingin membantu pemerintah menyelesaikan masalah kekurangan perumahan sebanyak 11,4 juta unit.
Bagi James, Meikarta telah menuai kesuksesan karena mampu menyedot perhatian masyarakat.
“Sampai sekarang sudah terjual 130.000 unit dengan 32.000 unit di antaranya sudah Kredit Pemilikan Apartemen (KPA),” ujar James saat talkshow BTN Golden Property Awards di Hotel Raffles Jakarta, Senin (11/9/17).
Selain yang membeli unit melalui pengambilan Nomor Urut Pemesanan (NUP), demikian James, konsumen yang telah meninjau proyek secara langsung juga mencapai ratusan ribu. Mereka pun telah menikmati Central Park dengan luas pembangunan 1,5 kilometer persegi.
Harus optimistis
Seperti dilansir ‘Kompas.com’, James menuturkan, semua pihak harus optimistis dalam menyongsong pertumbuhan ekonomi.
Ia tidak yakin terhadap anggapan banyak orang, perekonomian nasional, bahkan dunia, mengalami perlambatan atau malah keterpurukan.
“Eropa tidak terpuruk seperti yang didugakan, RRT pertumbuhannya baik, Jepang pun meningkat. Paling baik Asia Tenggara. Di Asia Tenggara di mana lagi kalau bukan Indonesia ekonominya yang menguasai 50 persen seluruh Asia Tenggara,” yakin James Riady. (B-KC/jr — foto ilustrasi istimewa)