BENDERRAnews, 21/8/17 (Barcelona): Moussa Qukabir, tersangka utama aksi terorisme di Barcelona, tewas ditembak aparat kepolisian Spanyol, Jumat (18/8/17) lalu. Remaja 17 tahun itu termasuk di antara lima orang tersangka yang tewas ditembak aparat di Cambrills, lokasi aksi teror lainnya.
Sebelumnya, polisi Spanyol mengatakan, mereka mencari Oukabir dan tiga orang lainnya, setelah empat tersangka ditangkap. Polisi mengatakan para tersangka telah merencanakan serangan teror yang lebih canggih.
Sejumlah 14 orang tewas setelah satu van Fiat, yang disewa oleh Oukabir, menabrak kerumunan orang di distrik Las Ramblas, Barcelona, Kamis (17/8) sore. Para korban tewas dan luka berasal dari 34 negara, termasuk Jerman, Pakistan, Prancis, dan Filipina.
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) sudah mengklaim serangan tersebut. Meskipun demikian, tidak jelas apakah para penyerang tersebut secara langsung berhubungan dengan ISIS atau hanya diinspirasi saja.
Kemudian pada malam yang sama, polisi menembak mati lima penyerang termasuk Oukabir di kota terdekat Cambrils.
Korban wanita
Mereka menabrakkan satu mobil ke para pejalan kaki sehingga menewaskan seorang wanita dan melukai enam lainnya. Kendaraan penyerang terbalik dan saat para penumpang keluar, mereka segera ditembaki polisi. Satu pelaku dilaporkan sempat mengacungkan pisau.
Kepala Kepolisian Josep Lluis Trapero mengatakan satu petugas polisi berhasil membunuh empat penyerang itu sendirian. Menurut polisi, orang-orang itu mengenakan sabuk peledak, tapi ternyata palsu atau tiruan.
Polisi mengatakan ledakan pada hari Rabu (16/8/17) di Alcanar, kota di selatan Barcelona, merupakan bagian dari rencana serangan dengan bom yang gagal. Alhasil para tersangka melakukan serangan yang lebih sederhana dengan menggunakan kendaraan.
Berdasarkan informasi polisi yang dilansir ‘Suara Pembaruan’, ledakan yang merusak bangunan pada Rabu malam, tampaknya disebabkan oleh ledakan tabung gas. Satu orang terbunuh. Bahan peledak tersebut rupanya dipersiapkan untuk digunakan dalam satu serangan atau lebih di Barcelona.
Moussa Oukabir diperkirakan berusia 17 tahun. Dia adalah seorang warga negara Spanyol dari kota Girona, Catalan utara. Sebagian besar tersangka lainnya adalah warga Maroko.
Dia dicurigai menggunakan dokumen saudaranya untuk menyewa dua van yang digunakan dalam serangan Barcelona. Satu van lagi ditemukan beberapa jam kemudian di kota Vic, sebelah utara Barcelona, yang dimaksudkan sebagai kendaraan untuk pelarian.
“Kami memiliki polisi setempat yang bertugas di tempat kejadian, tapi kami tidak dapat menembaknya, karena Ramblas dipenuhi orang,” kata Menteri Dalam Negeri Catalonia Joaquim Forn, yang dikutip oleh Associated Press.
Polisi menyatakan, Said Aallaa (usia 18 tahun), dan Mohamed Hychami (usia 24 tahun) yang sebelumnya dipasang pada poster buronan bersama Oukabir, termasuk di antara korban tewas. Tersangka keempat adalah Younes Abouyaaqoub (usia 22 tahun), masih belum diketahui keberadaannya.
Saudara laki-laki Oukabir yang bernama Driss adalah salah satu tersangka. Tetapi dia dilaporkan telah menyerahkan diri, mengaku tidak terlibat dan dokumennya telah dicuri.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengecam apa yang disebutnya serangan jihad di Barcelona. Dia telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari dan satu menit mengheningkan cipta pada Jumat siang. Demikian BBC dan AFP. (B-SP/BS/jr)