BENDERRAnews.com, 2/6/21 (Jakarta): Dipastikan, belasan teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di Merauke, Papua, bukan berasal dari Orang Asli Papua.
Sebagaimana dinyatakan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, belasan teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di Merauke tersebut merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), bukan berasal dari Orang Asli Papua (OAP).
Disebut Argo, pelaku merupakan kelompok JAD yang berasal dari Jawa dan Sulawesi. Para pelaku memang telah lama tinggal dan menetap di Merauke.
“Kalau dilihat dari nama-namanya orang dari Jawa dan dari Sulawesi yang sudah tinggal lama di sana di Merauke,” kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/5/21), ssbagaimana dilansir TRIBUNNEWS.COM.
Argo menyampaikan, penangkapan para pelaku merupakan pengembangan kasus penyergapan kelompok teroris JAD di Sulawesi Selatan.
“Ini adalah rentetan dari pada apa yang pernah kita tangkap di Sulawesi Selatan. Memang dari Ansharut Daulah ini memang berbaiat ke ISIS di sana,” ungkapnya.
Dalam penangkapan ini, kata Argo, tim Densus 88 menyita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam hingga bahan-bahan kimia yang diduga sebagai bahan peledak.
“Barang bukti yang ditemukan disana seperti senapan angin, senjata tajam, dan juga ada peralatan panah. Kemudian juga ada beberapa cairan yang masih dalam pendalaman yang kita temukan disana. Masih kita dalami apakah cairan itu apa isinya maupun ada peralatan lain bahan kimia yang ditemukan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 11 terduga teroris di Distrik Tanah Miring, Jagebob, Kurik dan Kota Merauke.
Sebagaimana diketahui, 10 terduga teroris ditangkap pada Jumat (28/5/21). Lalu satu orang terduga teroris lainnya ditangkap pada Minggu (30/5/21).
Akan bom Gereja
Penangkapan dan penggerebekan dilakukan di beberapa lokasi yakni Distrik Tanah Miring, Jagebob, Kurik dan Kota Merauke.
Kapolres Merauke, AKBP Ir Untung Sangaji, mengatakan, 10 terduga teroris ditangkap bersama dengan barang buktinya.
Kapolres juga mengatakan, sejumlah terduga teroris tersebut akan melancarkan aksinya rencananya di sejumlah gereja di Kota Merauke pada Minggu besoknya (30/5/21).
“Kita sudah tangkap 10 teroris dengan barang bukti semua yang berbahaya untuk masyarakat ,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (29/5/21).
“Mereka mau tembak-tembak atau taruh bom di gereja, tapi kita (aparat keamanan) sudah penuh (berjaga) di gereja,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengatakan, saat ini masih dalam pengembangan terduga teroris yang tersisa dan belum tertangkap.
“Mungkin ada, dari situ kan bisa berkembang,” lanjutnya.
Seperti diketahui, operasi anti teror Densus 88 dilakukan sejak Jumat sore hingga Sabtu dini hari.
Disebut jurnalis di lapangan, barang bukti yang diamankan termasuk buku teror dan bahan-bahan peledak.
Sedangkan terduga teroris rupanya merupakan jaringan dari Makassar. Dan memiliki hubungan erat dengan jaringan Sulawesi Selatan.
Terduga dikenal tertutup
Salah seorang terduga teroris diketahui ditangkap di Gang Papua I dan Kost Pelangi di kawasan Ternate.
Warga sekitar yang mengetahui mengaku sosok terduga dikenal tertutup.
Bahkan dirinya hampir tidak pernah berkomunikasi dengan warga sekitar.
“Dia orangnya tertutup, tidak pernah macam bergaul dengan tetangga,” ujar warga bernama Utami.
Pihaknya mengaku hanya saling bertatap muka saja saat berpapasan, namun tidak saling menyapa. (B-TN/KTV/jr)