SBENDERRAnews.com, 5/6/21 (Jakarta): Sosok nasionalis yang kini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyodok ke nomor dua dalam elektabilitas bakal calon untuk Pilpres 2024 menggeser Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, dimana selama ini selalu berada di tempat itu di bawah Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI.
Hal itu terungkap dalam rilis hasil survei Parameter Politik Indonesia, di Jakarta, Sabtu (5/6/21). Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menjelaskan, ada lima tokoh nasional yang menjadi kandidat terkuat untuk Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil survei, Prabowo masih berada di urutan pertama, baik simulasi 10 nama, lima nama, atau tiga nama.
Simulasi top of mind, Prabowo berada di nomor teratas di angka 16,5 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 13,8 persen. Di tempat ketiga Anies Baswedan dengan 12,1 persen. Keempat Agus Harimurti Yudhyono dengan 5,6 perzen, dan kelima Sandiaga Uno dengan 4,5 persen. Ridwan Kamil kini di posisi keenam dengan 4,2 persen.
Jika dikerucutkan ke lima nama, Prabowo naik menjadi 22,3 persen, disusul Ganjar di 19,7 persen, diikuti Anies dengan 18,1 persen, Agus Yudhoyono dengan 10,1 perzs , dan Sandiaga di 7,5 persen.
Jika disimulasikan hanya tiga nama, Prabowo memperoleh 24,8 persen, disusul Ganjar Pranowo dengan 22,1 persen, dan Anies dengan 20,9 persen.
“Ini dengan catatan Presiden Joko Widodo tidak boleh mencalonkan diri lagi,” kata Adi Prayitno.
Survei itu menemukan bahwa 22,3 perssn responden masih ragu-ragu atau belum menjawab ketika ditanyakan mengenai tokoh dukungannya di Pilpres 2024.
Faktor psikologis emosional
Riset juga menemukan motif memilih calon presiden yang tertinggi adalah faktor piskologis dan emosional (36,3 persen), disusul oleh rasionalitas (10,5 perzsn), dan faktor sosiologis (3,2 persen).
“Ini menunjukkan bahwa membangun citra dan kedekatan emosional dengan pemilih masih jauh lebih penting bagi pemilih di Indonesia dibandingkan menyajikan program yang bagus dan memanfaatkan sentimen kelompok,” kata Adi.
Jika dibedah, survei menemukan Prabowo cenderung dipilih masyarakat berpendidikan rendah sampai menengah (22-23,3 persen). Sementara Ganjar cenderung oleh masyarakat pemilik media sosial (21,7 persen) dan pemilih selain Islam (33,3 persen).
Prabowo cenderung dipilih oleh pemilih Gerindra (51 persen), Golkar (16,9 persen), PAN (25 persen), PPP (26,2 persen), dan Hanura (27,5 persen).
Ganjar didukung mayoritas pemilih PDI-P (32,1 persen), PKB (25,5 perssn), Nasdem (18,3 persen), dan PSI (42,1 persen).
Anies cenderung dipilih pemilih PKS (50 persen), Gerindra (21 persen), Partai Demokrat (16,8 perse ), dan PAN (19,2 persen).
Survei Parameter Politik Indonesia memiliki sampel sebanyak 1.200 responden. Survei ini dilakukan melalui wawancara telepon pada 23-28 Mei 2021. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Elektabilitas PDI-P tinggi
Selanjutnua, survei lembaga Paramater Indonesia juga menemukan PDI-P akan menjadi pemenang pemilu jika dilaksanakan pada tahun ini. Partai berlambang banteng itu memiliki elektabilitas 22,1 persen, hampir dua kali lipat Partai Gerindra yang berada di urutan kedua dengan 11,9 persen.
“PDI-P masih memimpin,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, dalam rilis survei secara daring, Sabtu (5/6/21).
Di tempat ketiga ada Partai Golkar dengan raihan 10,8 persen. Lalu disusul oleh Partai Demokrat dengan 8,4 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,2 persen.
Selanjutnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan raihan 7,5 persen, lalu Nasdem di angka lima persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 4,3 persen, dan terakhir Partai Persatuan Pembangunan pada 3,5 persen.
Adi menjelaskan, jumlah responden survei itu 1200 orang, yang ditentukan dengan metode simple random sampling. Margin of error survei sebesar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Riset dilaksanakan pada 23-28 Mei 2021, dengan metode telepolling. (B-BS/jr)