BENDERRAnews.com, 3/5/21 (Tondano): Ini satu lagi pentas keunikan harmoni kehidupan dalam keberagaman di Sulawesi Utara.
Dilaporkan, komunitas Yahudi Indonesia menggelar acara buka puasa bersama dengan sejumlah komunitas Muslim di Sinagoge (Tempat Ibadah) “Shaar Hashamayim”, Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/4/21) lalu.
Dari informasi yang dikutip di Grup WA Justitia Societas, Manado, (beranggotakan 111 akademisi, jurnalis, aktivis, rohaniwan, politisi, pebisnis dan pegiat masyarakat), diketahui acara buka puasa (Bukber) puasa itu digelar di satu-satunya Sinagoge di Indonesia, dihadiri oleh komunitas Gusdurian, Lesbumi, dan Yayasan Al Hikam Indonesia.
Acara buka bersama umat Islam dan Yahudi di Sinagoge Shaar Hashamayim, Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (Foto: Istimewa)
“Dihadiri juga oleh teman-teman dari Lintas Iman Sulut (Bahai, Malesung, dan Ahlul Bait),” kata Pemimpin Komunitas Yahudi Indonesia Rabbi Yaakov Baruch (Palilingan) se agaimana juga dilansir kumparan, Sabtu (1/5/21).
Puasa dalam Yahudi-Islam
Acara didahului dengan Penjelasan soal Puasa dalam agama Yahudi dan Islam oleh Rabbi Yaakov Baruch dan Rusli Umar dari Gusdurian Manado.
Kemudian, dilanjutkan membatalkan puasa atau iftar bersama saat Magrib tiba. Lalu sejumlah umat Muslim dipersilakan melaksanakan shalat magrib di Sinagoge tersebut. Praktik ini cukup unik, karena jarang ditemui di Indonesia.
“Malah sepertinya belum pernah kayaknya (umat muslim salat di Sinagoge) di Indonesia,” terang Yaakov.
Tak hanya berbuka bersama, acara Bukber dengan umat Muslim ini sekaligus merayakan perayaan Lag Baomer bagi umat ahudi. Hari Raya tersebut tahun ini jatuh pada 29-30 April 2021.
“Atau Hilula Rabbi Shimon Bar Yochai, mirip acara haul, buat Rabbi Shimon Bar Yochai,” ujar Rabbi Yaakov.
Disrbutkan, Rabbi Shimon hidup pada abad 2 Masehi. Ialah orang pertama secara terbuka mengajarkan dimensi mistik Taurat yang dikenal sebagai Kabbalah.
Pada hari kematiannya, Rabbi Shimon menginstruksikan pada muridnya agar menandai hari itu sebagai hari kegembiraannya. Biasanya umat Yahudi merayakan Lag Baomer dengan acara api unggun, parade, dan berbagai acara menggembirakan lainnya.
Selain perayaan itu, acara Bukber ini juga diisi dengan doa bersama untuk korban atas tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402.
“Doa berganti-gantian menurut iman masing-masing supaya para korban mendapat tempat di sisi-Nya dan keluarga diberi kekuatan dan ketabahan,” demikian Rabi Yaakov Barukh. (B-K/jr)