BENDERRAnews, 24/2/20 (Jakarta): Satu lagi tokoh nasionalis sekaligus marhaenis tulen meninggalkan kita, menuju haribaan-NYA. Dialah Ventje Marthin Luther Rumangkang, 78 tahun, yang bersama Rachmawati Soekarno Putri, Alm Yano Bolang dkk mengelola Yayasan Pendidikan Soekarno. YPS inilah yang mendirikan Universitas Bung Karno atau UBK.
“Yah TUHAN, kami menyayangi almarhum, tapi Engkau lebih mengasihi dan berkuasa mengambil kembali hamba-MU, Oom Ventje Rumangkang,” ungkap salah satu kerabat keluarga, Ifan Wellem Pioh, Senin (24/2/20) siang, di Jakarta.
Beragam ucapan duka cita dan berbelasungkawa terungkap dari berbagai kalangan, termasuk DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP), dimana almarhum Oom Ventje merupakan Pinisepuh sekaligus Dewan Kehormatan. “Kita kehilangan tokoh besar, nasionalis sejati dan punya talenta hebat dalam membangun semagat kebangsaan,” tutur Theo L Sambuaga, Ketua Dewan Penasihat GPPMP, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dan Presiden Lippo Group.
Dia menyatakan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Vence Rumangkang. “Teriring doa, semoga almarhum diterima di sisi Tuhan YMK dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan,” ujarnya.
Theo menambahkan, “bung Ventje semasa mudanya, sekitar akhir 1950an-1960an menjadi Pengurus Pusat Pemuda Demokrat (‘onderbouw’ PNI, Red) dan Sekpri Bapak Sartono (Ketua DPR RI, Tokoh PNI)”.
Sementara itu, di kalangan fungsionaris DPP GPPMP, Oom Ventje seorang yang antusias dalam membicarakan pembinaan kader bangsa, ringan tangan membantu, juga mendukung berdirinya banyak organisasi, termasuk menjadi pemrakarsa utama terbentuknya Partai Demokrat yang kemudian menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI.
Masih di lingkup GPPMP, Oom Ventje juga ikut memelopori berdirinya Sam Ratulangi Institute (SRI) bersama Alm August Parengkuan, Alm Freddy Roeroe dkk, sebuah lembaga khusus pengembangsn SDM, Sosial, Budaya, Oe didikan, Sejarah, Ekonomi, Hukum, Pemberdayaan Lingkungan Hidup dll yang didirikan oleh GPPMP.
“Beliau itu sosok nasionalis, demokrat dan mahaenis tulen. Dia sudah meninggalkan beragam karya besar untuk generasi penerus bangsa ini. Selamat jalan Oom Ventje,” demikian Ketua Umum DPP GPPMP, Jeffrey Rawis dan Sekjennya, Tedy Matheos.
Sebagai Pinisepuh GPPMP, demikian Jeffrey dan Teddy, Oom Ventje berperan besar dalam pertemuan cikal bakal terbentuknya “Sam Ratulangi Institute” (SRI) yang sebelumnya bernama “Minahasa Institute”. Tiga kali pertemuan terjadi di kantor Oom Ventje Rumangkang sekaligus memfasilitasi sejumlah program aksi SRI.
SRI merupakan institusi khusus yang dibentuk DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP) untuk mengimplementasikan jiwa-semangat-nilai (JSN) “Perjuangan Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara”, khususnya di bidang pendidikan dan SDM, sejarah dan budaya, ekonomi dan sosial, serta kegiatan kemasyarakatan dan kerohanian.
Ventje Marthin Luther Rumangkang dipanggil-NYA kembali ke Rumah Bapa di Sorga Kekal, pada hari ini, Senin 24 Februari 2020, pukul 05.55 di RS Pondok Indah, karena sakit.
“TUHAN jua beri ketabahan, kekuatan dan berkat penghiburan kepada keluarga besar Rumangkang,” ujar keduaya.
‘Bersihkan’ Demokrat
Dari informasi yang dihimpun, anggota Majelis Tinggi Demokrat tersebut disemayamkan di Jalan Intan Ujung No 10 R Cilandak, Jakarta Selatan. Tapi kemudian dibawa ke Rumah Duka RS MRCCC Siloam Semanggi. Direncanakan disemayamkan selama tiga hari di sana dan akan dimakamkan 26 Februari 2020 di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan duka cita atas wafatnya Oom Ventje. “Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. Jasa beliau akan selalu terkenang oleh kita semua,” ungkap AHY lewat akun Twitternya @AgusYudhoyono, Senin (24/2/20).
AHY bersama Edhie Bhaskoro Yudhoyono alias Ibas adiknya (yang memimpin Fraksi Demokrat di Senayan), juga sudah datang melayat di rumah duka.
Oom Ventje pernah menjadi ketua umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat. Ketika itu, Oom Ventje ingin memastikan kalangan internal Demokrat bersih dari kasus-kasus hukum. Ventje pun mendukung langkah penegakan hukum terhadap para kader yang tersandung kasus.
Pada 2004, Oom Ventje bersama pada pendiri Demokrat lainnya sukses mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden Keenam RI. Oom Ventje tak lantas berambisi masuk kekuasaan. Oom Ventje pernah mengaku dirinya mungkin tidak dilahirkan untuk menduduki jabatan formal.
“Tapi saya selalu membantu sebisa mungkin memperbaiki republik ini. Sebab, pengabdian itu tak hanya dalam jabatan formal. Dalam ruang lingkup keseharian juga bisa melakukan pengabdian,” demikian Ventje Rumangkang. (B-BS/jr)