BENDERRAAnews, 14/4/19 (Manado): “Dampak Gadget pada Perkembangan Anak”, merupsksn topik yang dipilih Siloam Hospital Manado jktika menggelar acara talk show di lobi rumah sakit, Jumat (12/419) lalu.
Pasalnya, di zaman kaum milenial sekarang ini, banyak orang tua memberikan gadget pada anak. Ini dianggap sebagai salah satu solusi bagi mereka, agar sang anak tidak rewel dengan alasan dapat mengalihkan perhatiannya.
Nah, kebiasaan dari orang tua yang sudah tidak disarankan ini berujung dampak negatif bagi sang anak dalam pertumbuhan usianya. Salah satu dampak negatif yang dialami sang anak, ialah, mereka akan rentan mengalami ketergantungan ketika berhadapan dengan dunia nyata.
Ironisnya, ketika ditelisik lebih jauh pengaruh gadget pada anak, ternyata juga mengakibatkan mereka kurang berkonsentrasi dalam pelajaran. Sehingga membuat nilai-nilai pelajaran di sekolah cenderung tidak bagus. Demikian cuplikan talk show, sebagaimana dirilis Tim Media Siloam Hospitals Group.
“Pelajari, Pahami, Batasi, Awasi”
Karena itu, sudah saatnya para orangtua dapat mencegah dengan cara membatasi durasi penggunaan selama dua jam sehari untuk anak anak atau maksimal tiga jam bagi mereka yang menginjak usia remaja.
Dijelaskan, belakangan ini orangtua kurang memberikan pengertian tentang waktu penggunaan gadget pada anak. Namun, malah, orangtua senang dengan kondisi anak yang diam tanpa gerak aktivitas berlebihan.
Lantas bagaimana? “Yang harus dilakukan untuk mencegah anak-anak kita dari ancaman teknologi, dalam hal ini gadget adalah Pelajari, Pahami, Batasi, Awasi,” ujar Magdalena Molenar selaku Head Division, saat membuka acara.
Ia pun mengimbau kepada pada orangtua, agar materi yang akan disampaikan dapat menjadi pengetahuan bermanfaat. Sehingga, tumbuh kembang anak sesuai dengan yang diharapkan tanpa adanya keluhan di kemudian hari.
Autisme dan lambat bicara
Psikolog Hanna Monareh, MPsi, selaku pembicara mengatakan, dampak gadget pada anak bisa ke arah yang positif. Tetapi bisa juga berdampak ke arah yang negatif. Hal ini karena anak zaman now merupakan seorang yang multitasking, karena cepat beradaptasi dengan lingkungan.
Sementara dampak negatif yang banyak dialami oleh anak di antaranya speech delay (lambat bicara) dan akan diperparah dengan kondisi autisme.
Dalam sesi tanya jawab, salah seorang pengunjung dari daerah Molas, Manado Utara, Devita Puluan, 36 tahun, mengutarakan kepada pembicara, anaknya harus pegang HP kalau ingin makan. Kalau tidak, dia tidak mau makan.
Hanna menjelaskan, berdasarkan penelitian, sebelum usia anak dua tahun dilarang terkontaminasi dengan gadget. “Karena akan menjadi sebuah kebutuhan buat sang anak. Tanpa gadget, seolah tidak lengkap. Maka sang anak akan berperilaku tidak akan makan kalau tidak punya gadget”, jelasnya.
Bijaklah sebagai orang tua
Ditambahkan, pola asuh orangtua sangat berpengaruh dalam hal ini.
Artinya jangan ikuti kemauan anak.
“Tidak usah khawatir akan anak yang akan menangis, karena pada saatnya dia lapar, maka dia akan meminta makan dengan sendirinya,” tambah Hanna Monareh. (B-r/jr/jr)