BENDERRAnews, 28/4/18 (Tangerang): Pada hari Jumat (27/4/18) kemarin, rapat umum pemegang saham tahunan PT Multipolar Technology Tbk (Perseroan), menyetujui laporan tahunan untuk tahun buku 2017 dan pembagian dividen Rp56,25 miliar.
“Perseroan terus menunjukkan kinerja positifnya seiring perekonomian Indonesia yang terus membaik dan persaingan yang makin ketat. Untuk itu dalam RUPS hari ini kami menyepakati pembagian dividen tunai atas 1.875.000.000 saham sebesar Rp30 per saham,” kata Direktur Keuangan Hanny Untar dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (28/4/18).
Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan itu dilaporkan pula, perseroan membukukan laba bruto Rp237,62 miliar selama 2017 dan laba bersih Rp100,03 miliar.
Dividen tersebut setara 50,06 persen dari total laba yang diatribusikan kepada entitas induk perusahaan pada 2017. “Sisa dana laba bersih setelah penyisihan dana cadangan sebesar Rp 56,02 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha,” katanya.
Kekuatan teknologi digital
Pada kesempatan itu, Presiden Direktur Multipolar, Wahyudi Chandra, kekuatan teknologi digital beberapa tahun terakhir ini turut memicu pertumbuhan ekonomi, sekaligus mendorong inovasi produk dan jasa dalam menciptakan pasar baru.
Selain itu, pesatnya perkembangan ranah digital turut meningkatkan pemanfaatan big data dan mobile internet pada layanan keuangan digital dan e-commerce.
Terkait itu, perseroan sebagai system integrator terkemuka di Indonesia terus menjaga eksistensinya agar tetap relevan dengan perubahan yang sangat cepat di sektor industri teknologi informasi.
“Dalam menjaga dan mempertahankan pelanggan, kami menyediakan solusi dan layanan terbaik yang sesuai harapan pelanggan. Strategi kami pada 2017 yang difokuskan untuk mendorong penjualan perangkat lunak dan professional services terbukti memberikan gross profit margin lebih baik dibanding perangkat keras. Secara berkala kami juga mengkaji solusi baru apa yang dibutuhkan pasar, yang sesuai dengan relevansi dan kebutuhan yang ada seperti solusi di area big data, analitik, dan application programming interface (API),” kata Wahyudi.
Strategi penetrasi pasar
Sementara itu, Direktur Multipolar, Suyanto Halim menyebutkan sepanjang 2017, pihaknya melanjutkan inisiatif dalam customer relationship management (CMR) dengan implementasi yang lebih ketat dan penyelarasan yang cermat terhadap strategi penetrasi pasar dari mitra utamanya yang sekarang berpusat pada layanan perangkat lunak.
Perseroan terus berusaha menjadi pemimpin industri teknologi informasi di Indonesia dengan menyediakan solusi yang lebih dari sekadar solusi teknologi.
Dalam menyikapi perubahan bisnis, model bisnis Multipolar juga sudah mulai beralih dari jual putus ke services atau consumption model, serta lebih fokus untuk meningkatkan penjualan ke sektor komersial dengan proyek-proyek berskala lebih kecil, tetapi memiliki volume yang banyak.
“Sinergi solusi dengan entitas anak, PT Visionet Data Internasional (VisioNet) untuk business process outsourcing, dan PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) untuk layanan pengoperasian dan pengelolaan data center rated 3 juga terus kami tingkatkan. Dengan bersinergi tentunya kami bisa menyediakan solusi dan layanan menyeluruh yang lebih solid dan menjadi pilihan pelanggan,” ujar Suyanto.
Lebih jauh disebutkan, transformasi digital saat ini menjadi norma baru dalam bisnis yang didukung dengan bermunculannya perusahaan startup dyang memicu perusahaan konvensional untuk bertransformasi agar mampu mempertahankan bisnisnya. Dalam memenuhi kebutuhan teknologi digital ini, Multipolar memperkuat posisinya dalam bisnis, antara lain dengan mengembangkan inisiatif transformasi digital, seperti solusi big data analytics, security, dan cloud.
Pihaknya juga melihat peluang itu dengan menyediakan solusi dan layanan yang mengacu pada kebutuhan pengembangan bisnis pelanggan dan tren teknologi informasi, terutama terhadap solusi berbasis artificial intelligence (AI).
Terima beberapa penghargaan
Di sektor perbankan, Multipolar melakukan upaya yang luar biasa tahun lalu dengan menawarkan solusi VisionAPI yang mampu menjembatani aplikasi satu dengan lainnya yang memungkinkan perbankan berkolaborasi dengan fintech, sehingga layanan yang diberikan semakin kompetitif dan bernilai tambah.
Solusi unggulan lainnya adalah VisionAnalytics modul kognitif yang berbasis AI yang memudahkan pelanggan menangkap dan mengenali konten di dunia maya dalam bahasa Indonesia, bahkan bahasa gaul.
Sepanjang 2017, Multipolar banyak menerima penghargaan, di antaranya Cisco FY16 Services Partner of The Year,Best Business Partner 2016 (IBM Business Partner Award), Most Innovative Business Award 2017 (Warta Ekonomi Indonesia). Demikian ‘BeritaSatu.com’ melansir. (B-BS/jr)