BENDERRAnews, 18/1/19 (Jakarta): Mahfud MD mengacungkan jempol buat Joko Widodo, Capres Nomor Urut 01 yang melontarkan ide brilian tentang upaya pembenahan dan sinkronisasi aturan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), ini, memuji ide Capres Nomor urut 01, soal pembentukan badan baru dan bertugas melakukan pembenahan dan sinkronisasi aturan yang selama ini dianggap tumpang tindih.
Baginya, ide itu brilian dibandingkan pernyataan capres Prabowo Subianto yang menekankan presiden sebagai chief of law enforcement officer.
Mahfud mengatakan, ide Jokowi itu merupakan hal baru. Dimana akan ada semacam sebuah dapur penggodokan aturan hukum.
“Sekarang ini kan sendiri-sendiri nih, departemen punya, daerah punya. Dapurnya tak ada. Saya kira tumpang tindih. Saya kira bagus,” kata Mahfud MD usai menghadiri debat Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/19) malam.
Menguasai permasalan
Baginya, Jokowi-Ma’ruf Amin lumayan menguasai permasalahan yang ada. Jawaban Jokowi juga tak standar.
Malah baginya, jawaban standar ialah seperti memperbaiki hukum dengan mengumpulkan pakar dan melakukan sinkronisasi. Jawaban demikian disampaikan oleh Prabowo untuk topik yang sama.
Soal jawaban Prabowo mengenai posisi presiden sebagai chief of law enforcement officer, menurut Mahfud, hal sama selalu diulang di tiap debat Capres. Presiden memang pimpinan tertinggi dalam penegakan hukum.
“Memang begitu dan itu bukan isu baru. Nah sekarang apa yang dilakukan sebagai chief of law enforcement tadi? Itu tadi, membuat suatu dapur penggodokan hukum sehingga tumpang tindih itu hilang,” ujar Mahfud MD, seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)