Jakarta-CS, 22/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Republik Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya pada 2045.
Nah terkait itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2045 mendatang, atau 100 tahun Indonesia merdeka akan meningkat mencapai US$9,1 triliun.
Disebutkan, pencapaian itu berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada tiga bulan terakhir.
“Tiga bulan ini, saya suruh Menteri Keuangan untuk menghitung berapa PDB kita pada tahun 2045. Setelah dihitung oleh Menteri Keuangan, PDB kita adalah US$9,1 triliun,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/2/17) kemarin.
Presiden mengatakan, pada tahun 2045, Indonesia juga akan merayakan 100 tahun kemerdekaan. Selain nilai PDB yang cukup signifikan, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 350 juta jiwa dan pendapatan per kapita masyarakat sebesar US$29.000 per tahun.
Meningkat tajam
Sementara itu pendapatan per kapita kita pada 2045 meningkat tajam dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan, di tahun 2016 sebesar Rp47,96 juta per tahun atau mendekati Rp 4 juta per bulan.
BPS juga mencatat perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp11.540,8 triliun.
Presiden Jokowi mengatakan, nilai itu dapat tercapai apabila seluruh elemen bangsa bekerja keras dan bersikap optimistis dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Dan, saya selalu menyampaikan kepada menteri-menteri, kalau bekerja itu harus optimistis. Tapi optimistis yang realistis. Optimistis yang berpijak pada kondisi yang objektif, tidak awur-awuran. Ada kalkulasinya. Optimistis tapi harus ada kalkulasinya,” katanya lagi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi secara khusus mengajak kalangan pelaku usaha bersinergi dengan pemerintah mencari berbagai terobosan-terobosan baru, di antaranya menggunakan sistem digital yang dapat meningkatkan kinerja ekonomi nasional.
“Jangan bekerja dengan cara-cara yang rutinitas, jangan bekerja dengan cara-cara lama yang monoton. Cari cara-cara yang tidak linier. Di mana-mana, harus cari terobosan-terobosan. Di kantor-kantor, di Ditjen. Semuanya harus bertransformasi menuju dunia digital,” demikian Presiden Jokowi seperti dilansir ‘Investor Daily’ dan ‘BeritaSatu.com’, lalu diolah Tim ‘BENDERRAnews’ serta ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)