BENDERRAnews, 18/6/18 (Cikarang): Manajemen PT Lippo Cikarang Tbk optimistis, perseroan mampu membukukan kenaikan marketing sales (prapenjualan) dari Rp7,84 triliun pada 2017 menjadi Rp10,52 triliun pada 2018.
Direktur PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), Hong Kah Jin membenarkan, optimisme perseroan tersebut berdasarkan track record Meikarta, salah satu bisnis LPCK yang terus mendapat respons positif pasar.
Dia menunjukkan, selama kuartal I-2018 saja, perseroan meraih marketing sales Rp1,96 triliun.
Ditambahkan, Lippo Cikarang masih fokus mengembangkan bisnis properti melalui proyek kota modern Meikarta, di Cikarang, Jawa Barat.
“Proyek Meikarta terus berjalan dan kami memang fokus untuk pengembangan proyek ini. Perseroan berupaya mengembangkan dan menawarkan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, baik unit kecil, besar, maupun segmen komersial di proyek tersebut,” papar Kah Jin di Jakarta, pekan silam, seperti diberitakan Investor Daily.
Meikarta sumbang Rp10 triliun
Berdasarkan data prognosa marketing sales Lippo Cikarang pada 2018, emiten ini memprediksi Meikarta akan menjadi kontributor utama dengan menyumbang Rp10 triliun.
Selain itu, bisnis residential dapat berkontribusi Rp300 miliar, segmen komersial Rp20 miliar, proyek Orange County Residential Rp100 miliar, dan proyek DS8 KSO Rp100 miliar.
Selama kuartal I lalu, perseroan sudah mencatatkan marketing sales dari proyek Meikarta Rp1,9 triliun. Selain itu, dari segmen residential Rp43 miliar, segmen industrial Rp6 miliar, dan prapenjualan proyek Orange Country Residential Rp9 miliar. Marketing sales tersebut melonjak dibandingkan realisasi Rp 169 miliar pada kuartal I-2017.
Berdasarkan laporan keuangan Lippo Cikarang, selama kuartal I-2018, perseroan membukukan pendapatan Rp319,63 miliar dan laba bersih Rp80,79 miliar.
Sedangkan sepanjang tahun lalu, emiten berkode saham LPCK ini mencatatkan total pendapatan Rp1,5 triliun dan laba bersih Rp366,77 miliar.
Di samping mengembangkan proyek yang sudah ada, menurut Hong Kah Jin, perseroan masih memiliki rencana pengembangan bisnis lain di segmen komersial. (B-ID/jr — foto ilustrasi istimewa)