BENDERRAnews, 2/5/18 (Cikarang): Apakah Pemerintah, atau adakah pengembang yang berani membangun hunian apartemen dengan harga di bawah Rp150 juta-an?
“Pertanyaan ini menjadi penting, karena saat ini Indonesia menghadapi defisit hunian atau backlog belasan juta unit rumah. Ini harus ada solusi yang tepat, cepat dan terjangkau. Dan Lippo Group melalui Meikarta sudah menunjukkan bukti, bahwa punya visi yang selaras dengan Pemerintah dalam mengatasi defisit hunian tersebut,” kata praktisi bisnis properti, Teddy Sanjaya kepada Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’, Rabu (2/5/18).
Dan baginya, Meikarta telah membuktikan diri sebagai masa depan properti nasional, karena keberaniannya menjalankan visi Pemerintah, sejalan dengan tekadnya membantu atau menemukan solusi bagi defisit hunian rakyat.
Ia menilai, banyak pengembang sesungguhnya bisa mengambil langkah berani seperti yang dilakukan Lippo Group.
“Hanya saja, ini butuh dukungan kuat dari Pemerintah melalui instrumen-instrumen regulator serta lembaga penandaan. Jika tidak, mana ada yang mau,” katanya lagi.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan, Pemerintah dan pengembang harus sejalan dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
Disebutnya, kesamaan visi penting agar backlog kebutuhan rumah dapat terpenuhi.
Dia mencontohkan, pengembangan kota baru Meikarta seharusnya mendapat dukungan dari pemerintah. “Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah pemerintah mau membangun apartemen di bawah Rp150 jutaan. Sekarang ada pengembang yang mau, yang selaras dengan visi pemerintah, seharusnya didukung,” ujar Ali di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Duduk bersama
Dia menegaskan, apabila ada persyaratan yang masih belum terpenuhi, seharusnya pemerintah dan pengembang duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Jadi pemerintah dan pengembang bisa menghasilkan solusi yang terbaik bagi masyarakat,” tegas Ali.
Sementara itu, CEO Intiland Development Tbk, Hendro Gondokusumo, mengatakan setiap pengembang memiliki kiat tersendiri untuk mengembangkan sebuah kawasan hunian. Termasuk Lippo Group yang sedang mengembangkan kawasan kota baru Meikarta.
“Menurut saya mereka mampu. Saya sempat berkunjung dan melihat langsung Meikarta. Dan memang mereka (Lippo) sedang bekerja,” tuturnya seperti dilansir ‘Meikartaraya.com’.
Terkait dengan harga yang murah, Hendro berpendapat, hal tersebut wajar dalam dunia bisnis. “Menurut saya kalau jumlah yang dibangun sangat banyak pasti bisa harganya murah. Sama halnya dengan bisnis pakaian, kalau puluhan dengan ratusan ribu potong kan jelas beda harganya,” demikian Hendro Gondokusumo. (B-MR/jr)