BENDERRAnews, 6/1/18 (Jakarta): Jajaran elite PDI Perjuangan akhirnya memutuskan mendukung Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menjadi Calon Gubernur Jawa Barat yang akan diusung di Pilkada Serentak 2018. Sementara calon wakil gubernurnya belum ditentukan dan baru akan diumumkan pada 7 Januari mendatang.
Keputusan tersebut diambil usai rapat yang dipimpin oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Jumat (5/1/18) malam.
Kabar soal penunjukkan Ridwan Kamil disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira. ”Kami sepakat sejalan dengan koalisi Ridwan Kamil sebagai kerja sama memenangkan Pilgub di Jabar,”ujarnya.
Karena itu, komunikasi segera dibangun dengan partai politik yang sebelumnya sudah mendukung Ridwan Kamil. Yakni Nasdem, PKB, PPP, dan Hanura. Komunikasi itu juga akan menyangkut siapa sosok yang mendapingi Ridwan Kamil sebagai calon wakil gubernur.
“Langkah selanjutnya ialah saling berkomunikasi dan bekerja sama untuk bagaimana menuju hari jelang akhir pendaftaran calon,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga sudah menyebut sejumlah nama kader partai yang potensial diajukan di Pilgub Jabar. Seperti Puti Guntur Soekarno, Anton Charliyan, Tubagus Hasanuddin, Ono Surono, hingga Rieke Diah Pitaloka.
Kampanye ‘politik hitam’
Sementar itu, pihak PDI-P belum memutuskan siapa bakal calon wakil gubernur yang akan menggantikan Abdullah Azwar Anas mendampingi Syaifullah Yusuf dalam ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2018.
Hal itu diungkapkan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, seusai melapor kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, di Jakarta, Sabtu (6/1/18).
“Kami belum memikirkan, memutuskan siapa yang akan menjadi pengganti Azwar Anas,” kata Hasto.
Yang jelas, PDI Perjuangan masih sedang berduka atas pengunduran diri Anas akibat skandal kampanye hitam berupa foto-foto tak senonoh. Diakui Hasto, semua pihak menangis karena hal itu.
“Kami hanya bisa menangis, para kiai menangis, Ibu Megawati menangis. Kami tidak menyangka ada orang menggunakan cara-cara seperti ini,” kata Hasto seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Bagi pihaknya, hal demikian merusak iklim demokrasi yang sehat. Karena ada yang tega melakukan cara apapun demi memperoleh kekuasaan.
Kata Hasto, pihaknya meminta Azwar Anas untuk tetap tegar dan justru semakin dekat kepada rakyat. Sebab kedekatan itu yang akan terus menguatkan dirinya.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Jatim agar kita tidak boleh kalah oleh praktik-praktik politik hitam ini,” ujar Hasto. Kristiyanto. (B-BS/jr)