BENDERRAnews, 10/7/17 (Jakarta):
Misi Lippo Group yang didirikan sejak 67 tahun lalu sangat jelas, yakni Transforming Lives. Artinya, bagi pendiri Kelompok Lippo, DR Mochtar Riady, usahanya harus memberikan dampak positif kepada masyarakat dan negara lewat setiap unit bisnisnya.
Lippo sejak lebih setengah abad silam pun terus berjalan lurus dengan tekad untuk membangun negara dan masyarakat melalui setiap unit usahanya tersebut.
Hal ini dilakukan dengan membuka sebanyak-banyaknya lapangan kerja dan berkontribusi membayar pajak sehingga Indonesia dan rakyatnya terus maju.
“Saat ini, Lippo mampu menyerap sekitar 450.000 tenaga kerja berbagai tingkatan, yang 95 persen atau sebagaian besar di antaranya merupakan angkatan kerja lokal di mana unis bisnis Lippo Group eksis,” kata Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga kepada Tim BENDERRAnews dan SOLUSSInews, baru-baru ini.
Karenanya Theo menyesalkan ulasan yang menyesatkan dan benar-benar tidak didukung fakta sebenarnya, serta terkesan kuat hanya untuk memojokkan bahkan memprovokasi.
“Saya yakin, publik yang semakin cerdas dan ‘well informed’ akan dengan bijak pula bisa menilai sebaran ‘hoax’ yang kelihatannya diduga sengaja ditebar,” kata Theo Sambuaga yang juga pernah dua kali menjabat menteri, juga politisi (kini masih sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar, bahkan pernah jadi Ketua Komisi I dan Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI), juga sejak mahasiswa aktif di berbagai organisasi (sekarang antara lain dipercayakan sebagai Ketua Dewan Pakar DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia/GMNI, dan Ketua Dewan Penasihat DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946/GPPMP).
Resmi membantah
Karena itu, Kelompok Usaha Lippo, Senin (10/7/17) ini, secara resmi membantah ulasan sangat berbau fitnah, mengada-ada alias memutarbalikkan fakta tanpa sumber jelas, insinuatif serta merusak citra, bahkan berusaha memprovokasi masyarakat agar gaduh, sebagaimana beredar di media sosial (Medsos).
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh Direktur Humas Lippo, Danang Kemayan Jati tersebut, Presiden Kelompok Lippo, Theo Sambuaga memberi penjelasan tentang kiprah grupnya dalam pembangunan di Indonesia.
Berikut penjelasan lengkap yang disampaikan Theo Sambuaga:
Saat ini ada edaran di Medsos yang berisi ulasan fiktif tentang Kelompok Lippo. Kami mengimbau kepada semua pembaca untuk berhati-hati dengan tulisan hoax tersebut.
Ulasan tersebut tidak bertanggung jawab, mengarang cerita, penuh imajinasi, dan sengaja memutarbalikkan fakta dan kebenaran untuk membuat kegaduhan dan memprovokasi masyarakat.
1. Sejak didirikan 67 tahun yang lalu, pendiri Kelompok Lippo, DR Mochtar Riady berjalan lurus dengan tekad untuk membangun negara dan masyarakat melalui setiap unit usaha. Hal ini dilakukan dengan membuka sebanyak-banyaknya lapangan kerja dan berkontribusi membayar pajak sehingga Indonesia dan rakyatnya terus maju.
2. Misi Lippo jelas: Transforming Lives yang berarti memberikan dampak positif kepada masyarakat dan negara lewat setiap unit usaha.
3. Karena demikian, kami sangat sedih, menyesalkan dan mengutuk keras fitnah dan provokasi yang telah direkayasa dalam upaya untuk melakukan pembunuhan karakter dan merusak citra Kelompok Lippo yang selalu menjunjung tinggi corporate governance dalam menjalankan kegiatan usahanya.
4. Unit-unit usaha yang difitnah merupakan perusahaan publik dengan pemilikan saham yang tersebar luas di dalam dan di luar negeri dan berdampak terhadap pelayanan jasa atas kebutuhan masyarakat luas sehari hari. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris dari perusahaan yang difitnah adalah tokoh tokoh profesional yang dipilih oleh RUPS. Kepemilikan Kelompok Lippo 80% dari pihak publik dan non-keluarga Riady.
5. Kami sudah melaporkan hoax dan fitnah ini ke pihak Kepolisian untuk dilacak dan ditelusuri. Kami juga akan menyomasi siapa saja yang turut serta menyebarkan berita fitnah berdasarkan UU ITE. Maka, kami mohon dan menganjurkan para pihak agar menarik menarik berita atau tidak menyebarkan berita hoax dan fitnah tersebut.
6. Izinkan kami menjelaskan ulang beberapa fakta tentang Kelompok Lippo:
6.1) Didirikan 67 tahun yang lalu pada tahun 1950 oleh Bapak DR Mochtar Riady, bankir senior Asia Tenggara dengan prestasi dan reputasi yang sangat baik dan terhormat.
6.2) Memberdayakan 112.000 karyawan terampil dan terlatih secara langsung di Tanah Air dan 15.000 karyawan di luar negeri dan membawa bendera Merah Putih dengan berperan di sembilan negara di luar negeri.
6.3) Melayani lebih dari 68 juta nasabah aktif secara langsung melalui lebih dari 600 lokasi usaha di lebih dari 80 kota tersebar di seluruh Tanah Air.
6.4) Melayani kebutuhan dasar masyarakat luas, termasuk di bidang kesehatan, pendidikan, perumahan, makanan, busana, infrastruktur perkotaan, operasional logistik nasional, infrastruktur digital dan teknologi, dan pembangunan daerah.
6.5) Program CSR Lippo, termasuk lebih dari Rp 1,2 triliun per tahun anggaran operasional pendidikan dalam beasiswa dan biaya operasional atas lebih dari 60 sekolah di berbagai kota. Hampir 30.000 murid dan mahasiswa saat yang sama mendapatkan pendidikan berkualitas dan nirlaba di sekolah-sekolah dan universitas yang dibiayai Lippo. Sebagian besar di tempat-tempat yang jauh dan penuh tantangan, termasuk di pegunungan Papua, Maluku, NTT, Sulawesi, Mentawai, dan Nias.
6.6) Selama 67 tahun mengabdi, lebih dari Rp 100 triliun yang sudah diinvestasikan di negara tercinta ini dan langsung maupun tidak langsung telah menciptakan ratusan ribu lapangan kerja.
6.7) Prinsip Lippo selalu bertumbuh melalui kemitraan, selalu mengutamakan pembangunan bangsa, khususnya dalam membangun human capital melalui sektor jasa. Kepercayaan selalu menjadi pertimbangan utama.
7. Kami mohon doa restu dan dukungan dari masyarakat luas. Dan terima kasih kepada lebih dari 68 juta nasabah yang telah memberikan kepercayaan kepada kami selama 67 tahun. Kami siap untuk meneruskan pengabdian kami bagi bangsa dan negara.
Jakarta, Senin 10 Juli 2017
Theo Sambuaga
Presiden Kelompok Lippo
(B-R/jr — foto ilustrasi istimewa-JR Pro Jakarta)