BENDERRAnews, 12/7/21 (New Delhi): Tampaknya predikat negara berpenduduk terpadat di dunia kelak tidak lagi disandang Tiongkok.
Sebab, pada Minggu (11/7/21), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, India berada di jalur untuk menyalip Tiongkok sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2027.
Seperti dilaporkan Reuters, sebagai rumah bagi 1,3 miliar orang, India telah menyaksikan masuknya orang yang bermigrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan dan prospek pendidikan lebih baik.
Namun, perumahan terjangkau tetap menjadi masalah yang belum terselesaikan, menyebabkan menjamurnya permukiman ilegal dan permukiman kumuh.
Sebut saja, Priya yang berusia 24 tahun pindah ke Delhi dari Rajasthan untuk bisa bekerja.
“Seperti, karena, Anda tahu, tujuan pekerjaan, dari desa, orang harus pindah ke kota dan maksud saya tentu saja kota sekarang sangat padat. Jadi, Anda tahu, jika kita membuat desa kita lebih maju, lebih terdidik, saya pikir perbedaan ini tidak akan ada,” tambahnya.
Perumahan informal seringkali tidak memiliki izin dengan fasilitas sanitasi yang buruk, drainase tidak terencana, dan pasokan air minum bersih dan listrik tidak menentu.
Berubah jadi ‘kanibal’
Bhupinder Kumar tinggal di dekat pemukiman di Delhi. Dia mengatakan, dalam 20 tahun ke depan, orang akan berubah menjadi “kanibal”’, mengingat kurangnya pekerjaan dan rumah.
Pemerintah India meluncurkan Misi Perumahan untuk Semua pada tahun 2015, dengan tenggat waktu 2022. India bertujuan untuk membangun 20 juta unit rumah perkotaan dan 30 juta rumah pedesaan.
Negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh baru-baru ini mengusulkan undang-undang yang bertujuan untuk mempromosikan kebijakan dua anak.
Di bawah proposal pemerintah negara bagian yang diumumkan pada Sabtu (10/7/21), pasangan dengan lebih dari dua anak tidak akan diizinkan untuk menerima tunjangan atau subsidi pemerintah.
Pasangan itu juga akan dilarang melamar pekerjaan pemerintah negara bagian. (B-Rtr/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)