BENDERRAnews.com, 29/10/20 (Jakarta): Salah satu survei terkini menyebutkan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berada pada angka 17,9 persen.
Hal tersebut merupakan salah satu temuan survei Indonesia Political Opinion (IPO). Nama berikutnya yakni Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto yang dipilih 16,4 persen.
“Jika dilaksanakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), Ganjar Pranowo meraih 17,9 persen,” kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah saat merilis survei sekaligus diskusi bertajuk “Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024”, Rabu (28/10/20) kemarin.
Survei digelar pada 12-23 Oktober 2020. Survei menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di seluruh wilayah proporsional Indonesia dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Figur lain yaitu Anies Baswedan (15,3 persen), Sandiaga Uno (8,8 persen), Ridwan Kamil (enam persen), Agus Harimurti Yudhoyono (5,7 persen), Tito Karnavian (4,2 persen), Gatot Nurmantyo (empat perse ), Airlangga Hartarto (2,9 persen), Mahfud MD (2,5 persen), Erick Thohir (1,1 perse ), Puan Maharani (1,9 persen), dan Muhaimin Iskandar (satu persen). Responden yang tidak tahu/tidak menjawab ada 19,8 persen,” ungkap Dedi.
Dedi menambahkan publik menginginkan sosok calon presiden yang jujur (24 persen), merakyat (20 persen), pintar (19 persen), tegas (17 persen), berwibawa (11 persen), dan alasan lainnya (sembilan persen). “Kejujuran dari kandidat presiden menjadi yang harapan utama dari publik,” tambah Dedi.
Pada kesempatan itu, peneliti LIPI, Siti Zuhro mengatakan, Indonesia harus dipimpin orang cerdas. “Memimpin negara kepulauan yang unik seperti Indonesia, tentu membutuhkan sosok yang sangat cerdas,” kata Siti.
Siti menuturkan memimpin Indonesia bukan pekerjaan mudah. Ujiannya sangat berat. “Membangun Indonesia dari daerah juga perlu kepemimpinan yang kuat. Sosok pemimpin tadi juga menjadi simbol pemersatu. Kekuatan pemersatu,” tegas Siti.
Prabowo-Puan?
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua DPR yang juga Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani kemungkinan besar akan ditandemkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dengan komposisi seperti itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kemungkinan besar akan direkrut Partai Nasdem untuk bisa bertarung pada Pilpres mendatang.
Pandangan itu disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie di Jakarta, Rabu (28/10/20).
Dia menanggapi hasil survei Indikator yang menempatkan Ganjar Pranowo pada peringkat atas elektabilitas Pilpres mengalahkan Prabowo Subianto. Dalam survei itu, Ganjar meraih 18,7 persen, kemudian Prabowo Subianto 16,8 persen, sedangkan diposisi ketiga ditempati Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 14,4 persen.
Disebut Jerry Massie, kecil kemungkinan PDI-P akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. “Formula yang sudah diatur, sepertinya Prabowo Subianto-Puan Maharani, PDI-P berkoalisi dengan Gerindra,” kata Jerry.
Dia berpendapat, meski elektabilitas Ganjar berdasarkan hasil survei menempati posisi tertinggi, namun kecil peluang Gubernur Jawa Tengah itu diusung oleh PDI-P. Ia menengarai bergabungnya Partai Gerindra ke dalam pemerintahan merupakan bagian dari perkawinan politik partai besutan Prabowo itu dengan PDI-P yang maharnya mengerucut ke Pilpres 2024.
“Artinya, kalau mau maju Capres, Ganjar bukan hanya harus meyakinkan PDI-P, tetapi juga Gerindra. Sementara, di PDI-P sendiri paling tidak dia harus bersaing dengan Puan,” ujarnya.
Kendati demikian, Jerry melihat jika elektabilitas Ganjar terus melejit sangat mungkin dicalonkan oleh partai lain.
“Bisa jadi direkrut oleh Nasdem yang memang punya keahlian menerawang peluang dan political forecast (ramalan politik) figur yang potensial menang. Contohnya, Ridwan Kamil di Jabar, kemudian di Sulteng banyak kepala daerah yang mereka usung dari kader partai lain, tetapi memliki potensi menang,” kata Jerry.
Diktakan pula, bisa saja pada 2022 atau 2023 Partai Nasdem akan mengumumkan Ganjar sebagai calon mereka. Di sisi lain, menurutnya, hal yang sama juga bisa terjadi kepada Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Ganjar, ujar Jerry, sebaiknya jangan terpaku pada PDI-P. Ganjar perlu membuka komunikasi politik dengan partai lain, salah satunya dengan Nasdem jika memang ingin maju sebagai Capres. “Saya melihat Ganjar akan menjadi gubernur )selain Anies dan Ridwan Kamil) yang bersinar pada 2024,” ujar Jerry.
Jerry Massie menambahkan, elektabilitas dan popularitas Ganjar naik saat mengatasi pandemi Covid-19 dan ini berkat media, baik cetak, radio, televisi, dan media daring yang terus mengangkat branding Ganjar Pranowo. (B-BS/jr)