BENDERRAnews, 21/1/19 (Jakarta): Para lemegang saham setuju rencana PT Link Net Tbk membeli kembali (buyback) sebanyak 75.146.002 saham yang beredar di publik.
Terkait itu, perseroan menganggarkan dana maksimum Rp450,8 miliar.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Link Net Tbk (LINJ), Marlo Budiman menyatakan, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), perseroan meraih restu untuk mengurangi jumlah modal ditempatkan dan disetor, yang dikeluarkan sebanyak 130.908.300 saham. Pengurangan saham tersebut akan dilakukan dengan cara membeli kembali sebagian saham oleh perseroan.
Adapun setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), total modal yang dikeluarkan Link Net akan berkurang dari sebanyak 3.042.649.384 saham menjadi 2.911.741.084 saham.
”Persetujuan pengurangan modal ditempatkan dan disetor perusahaan, serta persetujuan untuk menambah jumlah pembelian kembali saham diharapkan bisa memberikan nilai kinerja bagi saham Link Net,” ujar Marlo dalam keterangan resmi di Jakarta, baru-baru ini, sebagaimana dilansir Investor Daily.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pemegang saham menyetujui rencana perusahaan untuk menambah jumlah saham yang dapat dibeli kembali atau buyback menjadi 75.146.002 saham. Untuk rencana buyback saham, Marlo mengakui, pihaknya akan membeli dengan harga pelaksanaan maksimum Rp6.000 per saham.
Sementara itu, meninjau data penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu, harga saham Link Net berada dalam posisi Rp4.800. Adapun melansir data RTI Infokom, total kapitalisasi pasar (market cap) Link Net mencapai Rp 14,6 triliun.
Direktur baru
Selain persetujuan buyback saham, Marlo memaparkan, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Wonbae Lee sebagai direktur dan mengangkat Suvir Varma sebagai direktur independen. Adapun Wonbae Lee merupakan pimpinan di CVC Capital Partners yang fokus pada operasional di wilayah Asia.
Selama 20 tahun berkarir, Wonbae Lee telah memegang peran senior eksekutif di bidang keuangan, konsultasi, dan kesehatan, termasuk sebagai pimpinan pada bagian Asia Life Science dan Core Imaging di General Electric, dan presiden Astra Zeneca di Indonesia.
”Dengan pengalaman kepemimpinan Wonbae di tim yang berskala besar diyakini dapat berperan untuk mendorong peningkat nilai lebih bagi Link Net,” tegas Marlo.
Sementara itu, Suvir Varma yang pernah bekerja sebagai mitra senior dari Bain & Company, telah memimpin bisnis yang berfokus terhadap investor keuangan di seluruh Asia Pasifik. Selama 20 tahun Suvir Varma berpengalaman di bidang konsultasi dan keuangan yang fokus terhadap pengembangan strategis dan peningkatan operasional.
Marlo mengungkapkan, perseroan menyambut baik Wonbae dan Suvir sebagai anggota direksi dan berharap keduanya untuk memanfaatkan keterampilan, serta keahlian di seluruh bisnis Link Net.
Adapun dalam kesempatan sama, dia juga mengucapkan terima kasih atas tiga direksi dan komisaris Link Net dan komisaris Link Net yang telah disetujui pengunduran dirinya.
”Dalam RUPS, pemegang saham kami menyetujui pengunduran diri dari Timotius Sulaiman selaku direktur efektif sejak Juni 2018 dan menyetujui pengunduran diri Edward Sanusi selaku, dan Surya Tatang yang sebelumnya menjabat sebagai direktur independen. Lalu pada saat yang sama, pemegang saham kami juga menyetujui pengunduran diri Lorne Somerville selaku komisaris di Link Net,” papar Marlo.
Berdasarkan hasil RUPS, dia menyatakan, pihaknya berterima kasih kepada Timotius Sulaiman, Edward Sanusi, dan Surya Tatang atas kepemimpinan mereka yang kuat di jajaran direksi Link Net. Selain itu, menurut Marlo, perseroan juga berterima kasih kepada Lorne Somerville, yang sebelumnya telah memberikan dukungan yang kuat dan pengawasan bagi Link Net.
”Kini, kami mendapati Sigit Prasetya sebagai komisaris yang pengangkatannya disetujui pemegang saham dalam RUPS. Untuk selanjutnya, kami menantikan pengarahan lanjut dari Sigit selaku komisaris perseroan,” ujar Marlo Budiman. (B-ID/BS/jr)