Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden Joe Biden. (Foto BPMI Setpres/Muchlis Jr)
BENDERRAnews.com, 30/11/24 (Jakarta): Di bulan November 2024 ini, selang 16 hari kerja, Presiden Prabowo Subianto aktif membawa Indonesia pada kancah internasional. Gaya diplomasinya pun menuai pujian.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, mengomentari diplomasi Presiden Prabowo dalam Investor Market Today IDTV, Selasa (26/11/24), yang dikutip hari Sabtu (3-/11/24) ini dengan tema “Membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia ini kelasnya bukan lagi Asia Tenggara, tapi sudah mendunia.”
Disebut Teuku, diplomasi yang dilakukan Presiden Prabowo menjadikan Indonesia sebagai qualified middle power. Kombinasi hubungan bilateral dan multilateral dapat berjalan beriringan ibarat pepatah sekali merengkuh dayung, puluhan pulau terjangkau. Terlebih manajemen dan tujuannya jelas demi kepentingan sosial.
“Saya pikir Pak Prabowo ingin melakukan diplomasi yang cepat, berkualitas, dan berkelanjutan,” tutur Teuku.
Komitmen investasi Rp294,80 T
Dalam perjalanan dua pekan terakhir ke luar negeri, Presiden Prabowo berhasil membawa pulang komitmen investasi itu senilai USD18,57 miliar atau Rp294,80 triliun. Potensi investasi serta kerjasama meliputi berbagai sektor, seperti bidang ketahanan pangan, gizi, kesehatan, teknologi, hingga energi dari semua kunjungan kenegaraan itu.
“Ini kan komitmen ya, dalam bentuk investasi. Ada di sektor pertambangan, ada di sektor yang lain-lain juga, termasuk juga di sektor manufaktur dan hilirisasi. Kita merasa ini sebagai bentuk kepercayaan dari negara-negara luar terhadap Indonesia dan terhadap kepemimpinan Indonesia,” ungkap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi terkait diplomasi Presiden Prabowo seusai berkunjung ke kantor B-Universe di Tokyo Hub PIK 2, Tangerang, Senin (25/11/24) lalu seperti dilansir dari Beritaprioritas.com yang mengutip Beritasatu.com. (B-BP/Hosana/jr)