BENDERRAnews.com, 24/3/24 (Jakarta): Akhirnya Pemerintahan Presiden Jokowi berhasil mengambil alih kendali ruang udara Natuna dari Singapura, setelah berpuluh-puluh tahun ‘dikuasai’ mereka.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) telah menyetujui proposal pengalihan flight information region (FIR) dari Singapura ke Indonesia.
“Sedikit informasi, dahulu Singapura memiliki kendali atas ruang udara di atas wilayah Kepulauan Riau dan Natuna pada ketinggian 0–37 ribu kaki,” ujar Luhut, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Sabtu (23/3/24) kemarin.
Luhut menjelaskan, laporan tersebut ia dapatkan saat menjalani pemulihan kesehatan di Singapura, tepatnya pada 11 Januari 2024.
Udara Indonesia semakin aman
Lebih lanjut, menurut Luhut, 60 hari setelah diterbitkannya informasi terkait perubahan tersebut, wilayah udara Indonesia yang tadinya ditetapkan sebagai FIR Singapura, kembali sepenuhnya menjadi FIR Indonesia.
Dengan resmi diberlakukannya pengalihan FIR Singapura menjadi FIR Indonesia, kata dia, kebijakan Pemerintah terkait pelayanan jasa penerbangan akan membuat ruang udara Indonesia semakin aman, kompetitif, dan atraktif bagi industri penerbangan sipil.
“Sehingga pengelolaan ruang udara Indonesia yang aman, efektif, sesuai kepentingan nasional dan memenuhi standar pelayanan jasa penerbangan sipil internasional dapat tercapai,” ujar Luhut.
Berkat pendekatan diplomasi Presiden Joko Widodo
Selain perjanjian FIR, tutur Luhut melanjutkan, perjanjian kerja sama pertahanan dan ekstradisi buronan antara Indonesia dan Singapura juga diberlakukan.
“Ini adalah hal yang paling melegakan bagi saya, mengingat ketiga hal tersebut menjadi isu bilateral yang lama belum dituntaskan antara kedua negara,” kata Luhut.
Dia menyebutkan, berkat pendekatan diplomasi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long, ketiga perjanjian tersebut bisa disepakati.
“Saya ingat betul bagaimana panjang dan berlikunya proses percepatan penyelesaian tiga perjanjian terkait kepentingan strategis Indonesia dan Singapura ini,” ujar dia.
Sesuai dengan arahan Jokowi
Namun, kata Luhut menambahkan, yang harus digarisbawahi ialah jangan pernah mengesampingkan kepentingan nasional.
Luhut mengatakan, langkahnya dalam memilih untuk mengedepankan dialog dengan semua pihak yang berkaitan dengan isu ini, termasuk menjalin komunikasi yang baik dengan Menteri Senior Singapura Teo Che Hean, telah sesuai dengan arahan Jokowi.
“Semua langkah diambil dengan tekad mengedepankan memperkuat hubungan bilateral dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah kedua negara,” kata Luhut Binsar Pandjaitan. (B-ANT/jr) — foto ilustrasi istimewa
