BENDERRAnews.com: Beberapa hari lalu, politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mempertanyakan kinerja Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ini mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.
Kali ini, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Michael Umbas pun angkat bicara.
Umbas menyebut kinerja Gibran lebih mumpuni dibandingkan Ahok saat menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
“Saya kira Pak Ahok justru harus berkaca bahwa kinerja Mas Gibran malah lebih teruji ketimbang kinerja Pak Ahok sebagai Komut Pertamina,” ucap Michael Umbas kepada BeritaManado.com, pada Rabu (7/2/24) kemarin.
Michael menyebut Ahok digaji besar sebagai seorang Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, namun, tak mampu memberantas mafia di tubuh BUMN itu.
“Mas Gibran punya banyak bukti nyata keberhasilan di Solo, sementara pak Ahok sebagai Komut Pertamina tidak mampu memberangus mafia solar, elpiji dan banyak kasus lain di internal Pertamina, padahal beliau digaji sangat besar,” ujarnya.
Jadi, menurutnya, tolong berkaca diri baru mengomentari kinerja orang lain.
Gibran lebih mumpuni
Michael Umbas menyebut kinerja Gibran lebih mumpuni dibandingkan Ahok saat menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
“Saya kira pak Ahok justru harus berkaca bahwa kinerja Mas Gibran malah lebih teruji ketimbang kinerja pak Ahok sebagai Komut Pertamina,” kara Michael Umbas.
“Apalagi mau membandingkan kinerja Pak Jokowi, tentu sangat tidak berdasar, tetapi omon-omon ala Ahok aja,” tambahnya.
“Kalau Jokowi tidak bisa kerja, tidak mungkin publik memberi approval rating yang tinggi hingga 80-an persen,” paparnya.
Ia mengatakan, semestinya Ahok tak mendramatisir suatu yang berkembang. Ia menyinggung Ahok sebagai pribadi yang tidak berterima kasih.
“Sudahlah oak Ahok tidak usah mendramatisasi dan coba membangun opini mendegradasi kapabilitas mas Gibran dan pak Jokowi. Tunjukkan saja kehebatan dan kualitas calon Anda. Anda tidak sadar sedang menepuk air di dulang terpercik muka sendiri,” ujar Michael Umbas.
“Publik akan menilai Anda orang tidak tahu berterima kasih. Dalam adab ketimuran Anda sedang menunjukkan karakter sebagai sosok tidak beretika dan Anda memang tidak belajar dari kesalahan masa lalu,” demikian Michael Umbas. (B-*r/BM/jr)