BENDERRAnews.com, 15/3/22 (Penajam Paser Utara: Ternyata Presiden Joko Widodo sangat menikmati denyut nadi dan aura alam saat berkemah di ibu kota negara Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/22). Begitu juga Ketua MPR Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet, dan sejumlah menteri yang menemani Jokowi berkemah.
“Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri yang ikut berkemah sangat menikmati denyut nadi dan aura alam Ibu Kota Nusantara. Presiden terlihat sangat santai dengan memakai sarung bermotif kotak dan jaket bermotif G-20 saat bercengkrama di luar tenda,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (15/3/22).
Bamsoet menuturkan, cuaca di titik nol IKN Nusantara pada malam hari agak berbeda dari sebelumnya. Biasanya, kata Bamsoet, hujan dengan intensitas sedang turun tiap harinya. Kali ini, sejak pagi sampai malam hari, tidak ada hujan yang turun menetes ke bumi.
“Cuaca sangat cerah malam tadi. Udara sejuk. Bulan bersinar dengan terang ditemani jutaan bintang di langit. Semesta seolah mendukung dan merestui dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur,” ujar Bamsoet usai bermalam dan berkemah.
Ketua DPR ke-20 ini pun menyatakan pengalamannya menginap dan berkemah di Titik Nol IKN sangat berkesan. Selain Bamsoet, Jokowi juga didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono dan Wakil Kepala Dhony Rahajoe.
Bamsoet menuturkan sekitar pukul 22.15 WITA, Jokowi keluar dari tenda tempatnya berkemah. Mengetahui lokasi tendanya berdekatan dengan tenda Bamsoet, Jokowi datang menghampiri.
“Saya dan Presiden Jokowi melakukan pembicaraan ringan. Kemudian, satu per satu menteri yang ikut berkemah di IKN keluar dari tenda masing-masing saat mendengar saya dan Presiden berbincang. Presiden Jokowi sempat berkelakar melihat Pak Basuki Hadimuljono masih mengenakan pakaian kerja. ‘Pak Basuki malam-malam masih bekerja saja’, begitu canda Presiden,” kata Bamsoet.
Bamsoet menambahkan Jokowi dan para menteri melakukan pembicaraan santai sambil bercengkrama sambil duduk di bawah tenda. Sebelum pukul 00.00 WITA, Jokowi dan Bamsoet, serta para pejabat lainnya kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat.
“Alhamdulillah kita bisa tidur dengan nyenyak hingga pagi hari. Walaupun dengan fasilitas tenda yang hanya tersedia tempat tidur, tanpa AC serta fasilitas lain, kita semua bisa menikmati berkemah di Titik Nol IKN Nusantara,” kata Bamsoet.
“Semoga kegiatan berkemah yang merupakan simbol awal pembangunan IKN Nusantara ini, bisa mempermudah pembangunan IKN Nusantara sesuai amanat UU 3/2022 tentang Ibu Kota Negara,” demikian Bamsoet.
Harus berlanjut, siapa pun presiden
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau disapa Bamsoet menegaskan, pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), harus terus berlanjut siapa pun presidennya. Pasalnya, pembangunan dan pemindahan IKN Nusantara telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 3/2022 tentang IKN.
“Siapa pun presiden pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) nanti, harus terus melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Pembangunan IKN Nusantara tidak boleh mangkrak di tengah jalan, karena perubahan kebijakan pemimpin negara yang baru. Terlebih, dasar hukum pembangunan IKN Nusantara telah diatur dalam UU IKN,” kata Bamsoet di Penajam Paser Utara, Senin (14/3/22).
Bamsoet turut menghadiri acara penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara oleh Jokowi bersama 34 gubernur dari seluruh Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono dan Wakil Kepala Dhony Rahajoe.
Bamsoet mengatakan UU IKN telah mengatur semua tahapan proses pembangunan dan pemindahan IKN. Mulai dari pengalihan hak atas tanah, penataan tata ruang, penanggulangan bencana, pertahanan dan keamanan, Otorita IKN Nusantara, termasuk pengelolaan anggaran.
“Berdasarkan masterplan Bappenas, pembangunan IKN membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun. Banyak pihak mengkhawatirkan jika hanya mengandalkan undang-undang yang menjadi objek legislatif review di DPR serta judicial review di Mahkamah Konstitusi, pembangunan IKN sangat rawan terhenti di tengah jalan. Karenanya, MPR tengah menyelesaikan kajian pokok-pokok haluan negara (PPHN) yang kedudukan hukumnya lebih kuat dibanding undang-undang, sehingga menjamin keberlangsungan pembangunan IKN sebagai proyek prioritas pembangunan jangka panjang,” katanya.
Bamsoet mengatakan pembangunan IKN yang mengusung “Kota Dunia untuk Semua” menjadi awal peradaban baru bagi Indonesia. Pemilihan nama Nusantara mengejewantahkan konsep persatuan dan kesatuan yang mengakomodasi kebinekaan Indonesia.
“Ibu kota negara Nusantara dibentuk dalam satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus, setingkat dengan provinsi yang wilayahnya menjadi tempat kedudukan ibu kota negara. Penamaan Otorita IKN Nusantara sebagai pemerintah daerah khusus Ibu Kota Nusantara diberikan untuk menjawab perkembangan jaman dalam memudahkan pelaksanaan segala urusan pembangunan IKN,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, IKN akan menjadi pelopor bagi pengembangan kota berkelanjutan yang didorong oleh penerapan teknologi terkini. Selain itu, menjadi upaya mengubah paradigma pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta untuk merealisasikan wisi Indonesia 2045.
“Setidaknya, ada tiga tujuan utama pembangunan IKN, yaitu simbol identitas nasional, kota berkelanjutan dunia dan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. Diperlukan dukungan dan kerja keras dari semua pihak agar pembangunan IKN berhasil dan berkelanjutan,” demikian Bamsoet. (B-BS/jr)