BENDERRAnews.com, 30/9/21 (Beijing): Kontroversi dari mana asal muasal virus corona belum berhenti. Dua raksasa, Amerika Serikat dan Tiongkok tetap saling tuding.
Sesudah tudingan sejumlah pihak di Amerika Serikat (AS) dengan menuduh itu berasal dari efek kerja laboratotium di Wuhan, kini giliran para ilmuwan Tiongkok mengklaim Covid-19 sudah muncul di AS jauh sebelum mencuat di Tiongkok. Menggunakan model matematika, kuartet ilmuwan Tiongkok berpendapat, kasus pertama Covid-19 muncul antara April dan November 2019 di timur laut AS.
“Hasil perhitungan menunjukkan bahwa epidemi Covid-19 di Amerika Serikat memiliki kemungkinan tinggi untuk mulai menyebar sekitar September 2019,” kata makalah setebal 14 halaman yang diterbitkan pada Rabu (22/9/21) lalu di ChinaXiv, satu repositori yang dioperasikan oleh National Science Library of the Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
Makalah ini ditulis oleh Zhouwang Yang, Yunhe Hu, dan Zhiwei Ding dari University of Science and Technology of China, dan penulis koresponden Tiande Guo dari University of Chinese Academy of Sciences.
Kuartet ilmuwan tersebut berniat untuk menyimpulkan waktu asal mula Covid-19 berdasarkan “metode berbasis data dan model hibrid”. Mereka memodelkan tingkat tes positif agar sesuai dengan tren aktual.
Ilmuwan menggunakan estimasi kuadrat terkecil untuk mendapatkan parameter model yang optimal, sebelum menerapkan estimasi kepadatan kernel untuk menyimpulkan waktu asal pandemi dengan probabilitas kepercayaan spesifik.
Sesudah Wuhan
Namun faktanya, secara resmi, kasus pertama Covid-19 terdaftar di AS pada 20 Januari 2020 – sekitar sebulan setelah wabah di kota Wuhan di Tiongkok. Tetapi, para peneliti Tiongkok, bagaimanapun berpendapat, ada kemungkinan 50 persen dari kasus pertama di 11 negara bagian AS dan Distrik Columbia sebelum itu, yakni pada awal April 2019 di Rhode Island dan hingga akhir November tahun itu di Delaware.
Sampel para peneliti sebagian besar terdiri dari negara bagian AS timur laut – Massachusetts, Vermont, New Hampshire, Connecticut, Rhode Island, New York, New Jersey, Delaware, Pennsylvania, Maryland dan Virginia. Sampel juga dicampurkan dengan data Michigan dan Louisiana.
Sebagian besar makalah berfokus pada Maryland, lokasi Fort Detrick yakni pangkalan Angkatan Darat AS yang digunakan untuk meneliti senjata biologis selama Perang Dingin. Pangkalan itu sekarang menjadi tuan rumah program pertahanan biologis AS.
Meskipun makalah tersebut tidak secara khusus menyebutkan Fort Detrick, beberapa pejabat Tiongkok telah berulang kali menyatakan, virus itu mungkin berasal dari sana. Ini sebagai lawan dari spekulasi AS, dimana virus itu berasal dari penelitian keuntungan-fungsi pada virus kelelawar, yang dilakukan di Institut Wuhan, Virologi (WI).
Masih simpang siur
Apa yang disebut hipotesis “kebocoran lab” berfokus pada pendanaan Institut Kesehatan Nasional AS yang diberikan kepada organisasi nirlaba bernama EcoHealth Alliance, bermitra dengan WIV untuk melakukan penelitian virus corona kelelawar.
Awal pekan ini, DRASTIC kolektif investigasi berbasis web menerbitkan dokumen yang diduga dibocorkan oleh pelapor, menunjukkan, EcoHealth Alliance meminta Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) untuk mendanai pada tahun 2018 guna melepaskan virus yang dimodifikasi ke gua kelelawar di Tiongkok selatan, tetapi proposal ditolak karena terlalu berisiko.
Keempat peneliti juga mengklaim, serangkaian penelitian sebelumnya menunjukkan, Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, Italia, Brasil, dan negara-negara lain telah diserang oleh virus corona sebelum wabahnya di Tiongkok. (B-BS/jr)