BENDERRAnews.com, 24/12/20 (Jakarta): Anda mungkin tak percaya, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menjanjikan bantuan pembangunan hingga dua miliar dollar AS (sekitar Rp 28 triliun) jika Indonesia mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh pejabat top pemerintahan Trump, Adam Boehler, kepada Bloomberg dan kemudian dipublikasikan pada Selasa (22/12/20).
Dilaporkan, pernyataan Boehler kepada _Bloomberg_ tersebut juga dikutip oleh media Israel, _The Times of Israel_.
Boehler mengatakan, RI akan mendapat bantuan pembangunan mulai satu miliar dollar AS (Rp 14 triliun) hingga dua miliar dollar AS (Rp 28 triliun) jika mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Boehler merupakan CEO US International Development Finance Corporation (DFC), sebuah lembaga keuangan milik Pemerintah AS.
*Baca juga: Muncul Kabar Normalisasi Hubungan Indonesia-Israel, Kemenlu Langsung Membantah*
“Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia),” kata Boehler kepada _Bloomberg_ di Yerusalem. “Jika mereka siap, kami akan dengan senang hati, bahkan memberikan dukungan lebih berupa dukungan finansial,” tambah Boehler.
*Getol upayakan hubungan dengan Israel*
Menjelang akhir masa jabatannya, pemerintahan Trump disebut getol mengupayakan agar negara-negara Arab membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Upaya tersebut dipimpin oleh penasihat senior Gedung Putih sekaligus menantu Trump, Jared Kushner. Boehler sendiri merupakan teman baik Kushner.
Hingga saat ini, beberapa negara Arab telah membuka hubungan diplomatik dengan Israel, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.
Boehler juga mengakui, AS berharap kalau Oman dan Arab Saudi sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
*Waspadai janji*
Seorang staf Kongres AS yang memiliki hubungan dengan Partai Demokrat AS mengatakan kepada _Jewish Telegraphic Agency_, Indonesia harus waspada terhadap janji tersebut.
Pasalnya, tawaran tersebut disodorkan berselang hanya beberapa pekan sebelum Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021.
*Baca juga: Damai dengan Maroko, Israel Kirim Delegasi Perdana ke Rabat*
“Jika saya orang Indonesia, saya tidak akan percaya pada janji yang dibuat pemerintah sekarang,” kata staf Kongres AS tersebut yang enggan disebutkan namanya. “DFC dirancang sebagai pengembangan, bukan insentif untuk perkembangan secara politis,” tambah sumber tersebut.
Diberitakan _Kompas.com_ sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak berniat membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Retno mengatakan, pernyataan tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo sehubungan dengan isu Indonesia yang akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
*Baca juga: Ponsel Jurnalis Al Jazeera Diretas Spyware Bikinan Israel, Arab Saudi dan UEA Dituduh Jadi Dalangnya*
“Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Retno dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/12/20).
Retno menambahkan, Indonesia tetap memberikan dukungan besar terhadap kemerdekaan Palestina sampai saat ini. “Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan _two-state solution_ dan parameter internasional yang telah disepakati, secara konsisten akan tetap dijalankan,” kata Retno Marsudi, seperti dilansir _Kompas.com_. (B-KC/jr)