BENDERRAnews.com, 30/3/20 (Jakarta): Ada khabar baik di tengah wabah coronavirus atau Covid-19 telah membuat banyak aktivitas di seluruh dunia terhenti, bahkan ketika pemerintah dan organisasi kesehatan bersiap untuk kondisi terburuk.
Namun perhitungan biofisikawan pemenang Nobel, memberikan harapan baru, dimana akhir pandemi Korona sudah dekat.
Michael Levitt, pemenang Hadiah Nobel Kimia tahun 2013, menganalisis 78 negara yang telah melaporkan lebih dari 50 kasus Covid -19 baru setiap hari dan mengatakan, ia telah melihat “tanda-tanda pemulihan”, demikian dilaporkan harian Israel, Calcalist.
“Ketika membahas penyakit, itu sangat menakutkan orang karena mereka terus mendengar tentang kasus baru setiap hari. Tetapi fakta bahwa tingkat infeksi melambat berarti akhir pandemi sudah dekat,” katanya.
Beda dengan klaim pakar global
Pada bulan Februari, Levitt telah menulis kepada teman-temannya di Tiongkok, negara itu akan keluar dari fase terburuknya jauh lebih awal daripada yang diklaim oleh para pakar kesehatan global.
Pesannya telah menyebar seperti api di Tiongkok dan orang-orang melihat perhitungannya terbukti benar dalam beberapa minggu ke depan.
Sekarang, Levitt memiliki dugaan yang sama untuk kasus coronavirus di seluruh dunia. Berbicara kepada Calcalist, profesor Stanford mengatakan, dia mulai mempelajari angka-angka pada 1 Februari.
Dia menganalisis dan menghitung jumlah kematian yang dilaporkan setiap hari di Tiongkok, mempelajari pola itu dan membuat dugaan berdasarkan informasi.
Levitt memperhatikan, Provinsi Hubei Tiongkok memiliki 1.800 kasus baru setiap hari. Pertumbuhan eksponensial terlihat sampai 6 Februari, tetapi hari berikutnya, “jumlah infeksi baru mulai turun secara linear dan tidak berhenti”.
Sesudah seminggu, hal yang sama terjadi dengan jumlah kematian.
Pandemi akan kehilangan kekuatannya
Berdasarkan statistik ini, Levitt memperkirakan pandemi akan kehilangan kekuatannya dalam waktu dua minggu.
Sekarang ilmuwan Israel percaya virus itu akan hilang dari Tiongkok pada akhir Maret.
Dia menambahkan, jika negara memastikan social distancing atau jarak sosial dan perjalanan minimal, sebagian besar akan dapat menyingkirkan wabah virus segera.
“Situasi nyata tidak mengerikan seperti yang mereka bayangkan”, tandas Michael Levitt, sebagaimana dilansir dari firstpost.com oleh Investor Daiky dalam situsnya Investor.id (B-ID/jr)