BENDERRAnews, 31/7/19 (Jakarta): Saat ini sekitar 85 persen DPD II Partai Golkar telah menyatakan dukungan secara tertulis kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional partai nanti.
Mereka dipastikan sudah bulat mendukung Airlangga.
“DPD II Golkar sudah 85 persen menyatakan dukungan tertulis di atas materai untuk Pak Airlangga,” kata Koordinator Jaringan Aktivis Muda (JAM) Partai Golkar, Rudolfus Jack Paskalis, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (31/7/19).
Disebut Rudolfus, dukungan mayoritas DPD II itu menjadi salah satu alasan JAM Golkar memberikan dukungan politik kepada Airlangga.
Dia beranggapan, Airlangga telah mampu membawa Golkar meraih kursi terbanyak kedua di Parlemen, di tengah turbulensi politik yang menimpa partai.
“Hanya dalam waktu satu setengah tahun Pak Airlangga mampu membawa Golkar sukses,” kata dia.
Dukungan istana
JAM Partai Golkar juga melihat Airlangga mendapatkan sinyal dukungan dari Istana.
Pasalnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar (PG) mendatang merupakan figur yang harus mampu bersinergi dengan Presiden Jokowi guna menjaga kesinambungan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat lima tahun ke depan.
“Figur tersebut ada pada sosok Airlangga Hartarto yang sudah terbukti mampu bersinergi dengan Jokowi selama ini,” katanya.
Sementara Wasekjen PG, Christina Aryani mengatakan, Golkar merupakan partai besar dan memiliki banyak kader hebat yang bisa memimpin partai nantinya.
Christina menghormati siapa saja yang bakal maju menjadi Caketum nantinya.
“Akhir-akhir ini kita lihat ada aspirasi untuk maju. Itu semua kita hargai, karena Partai Golkar ini demokratif. Kita punya banyak pemimpin hebat banyak tokoh-tokoh kader yang ke depannya harusnya bisa memimpin,” kata Christina.
Dia pun meminta agar kontestasi antara Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) tidak menjadi isu yang terus diperbincangkan atau digoreng.
Dia menegaskan, Partai Golkar secara internal mendorong siapa pun kader yang ingin menjadi Caketum.
“Jadi, kita coba bicara proporsional. Semua terbuka. Nanti Munas dibuka Desember, semua kita dorong untuk maju. Ada teman saya, Mensos (Agus Gumiwang), juga berpotensi untuk maju. Ada Bamsoet, juga punya potensi untuk maju. Ada Ridwan Hisjam. Jangan memberikan tontonan atau edukasi yang kurang pantas dalam politik,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Christina mengatakan, Golkar merupakan partai yang “seksi”, sehingga selalu menjadi perhatian setiap ada isu terkait PG. “Kami juga terbiasa mengelola konflik. Tanpa ada konflik, itu bukan Partai Golkar. Yang penting adalah di mana konflik itu bisa dikelola dan kita bertahan serta menjadi lebih baik lagi,” kata Christina Aryani, seperti dilansir BeritaSatu.com. (B-BS/jr)