BENDERRAnews, 13/5/19 (Tangerang): Seluruh warga Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan bisa memanfaatkan kehadiran berbagai ‘e-commerce’ secara maksimal.
Itu sebabnya, baru-baru ini para mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui Service Learning Community (SLC), salah satunya lewat kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang, melakukan program kerja ‘Business Mentoring’.
Sebagaimana dirilis Tim Media UPH, program ini berfokus untuk mengembangkan potensi ekonomi melalui kegiatan penjualan ‘online’ bagi masyarakat setempat.
Dilaporkan, kegiatan yang dilakukan pada 27 April 2019 itu diikuti oleh 21 pelaku usaha yang terdiri dari ibu rumah tangga. Kegiatan ini mencakup sosialisasi pentingnya usaha ‘online’ bagi pelaku usaha, yang dibawakan oleh Andry Panjaitan, MT, Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri UPH dan Ansera, Perwakilan Mahasiswa Prodi Teknik Industri 2015.
Keduanya mengajarkan cara bagaimana berjualan melalui ‘online’, yang diikuti dengan praktek pembuatan ‘e-mail’, akun Instagram, Shopee, Tokopedia, dan Facebook. Selanjutnya, dilakukan posttest untuk melihat tingkat pemahaman materi yang telah disampaikan.
Elaborasi ilmu
Diketahui, munculnya berbagai macam ‘e-commerce’ di Indonesia bisa dimanfaatkan juga secara maksimal oleh para pelaku usaha bisnis kecil. Dengan begitu, kegiatan promosi tidak harus digembar-gemborkan serta tak perlu mengeluarkan biaya operasional yang tinggi. Demikian Andry Panjaitan dan Ansera.
Kondisi ini, menurut mereka, membuat bisnis jual beli secara ‘online’ semakin besar, apalagi di era di Industri 4.0 sekarang. Karenanya, para inovator pun terus menggali inovasi baru untuk mempermudah kinerja hidup manusia. Demikian halnya dengan pemerintah dan juga institusi pendidikan perguruan tinggi yang terus mempersiapkan generasi muda terampil untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat.
Nah, acara Business Mentoring yang SLC UPH ini disebutkan bertujuan untuk mengelaborasikan ilmu yang telah didapat mahasiswa dalam pembelajaran, agar dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat secara langsung.
Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya ialah melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Respons positìf
Ternyata, progam acara Business Mentoring oleh SLC UPH ini mendapat respon positif dari para pelaku usaha yang produk utamanya keripik.
Hal ini terbukti dari bagaimana sekarang ibu bernama Supiyah, salah satu penjual yang mengikuti kegiatan, sudah bisa dalam membuat dan berdagang secara ‘online’ melalui Shopee: Cemilan Bu Supiyah, Tokopedia: Cemilan Bu Supiyah, Instagram: cemilan_busupiyah, dan di Facebook: Cemilan Bu Supiyah.
Dikatakan, kegiatan ini menjadi potensi percontohan pengembangan masyarakat, sekaligus penegasan jati diri UPH yang berkomitmen mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berpihak kepada rakyat.
Karena itu, pihak UPH mengharapkan, kegiatan ini bisa berlanjut untuk desa-desa lain yang membutuhkan bantuan, demi meningkatkan perekonomian masyarakatnya di era baru Industri 4.0. (B-r/pl/mt/jr)