BENDERRA, 16/5/17 (Jakarta): Tokoh kawanua yang berkiprah di pentas nasional bahkan internasional, Theo Sambuaga, di Jakarta, Selasa (16/5/17), menyatakan tidak sependapat dengan munculnya wacana Minahasa merdeka sebagaimana akhir-akhir ini dikumandangkan segelintir pimpinan organisasi serta aktivis di Tanah Minaasa Raya.
“Wacana ini jelas-jelas “emosional sesaat, menyesatkan dan ahistoris”. Sebab, sejak masa perjuangan dan penegakkan kemerdekaan RI, anak bangsa Indonesia yangg berasal dari Minahasa telah berjuang bersama seluruh patriot bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45,” tegas Theo Sambuaga yang kini dipercayakan warga ‘Minahassan Overseas’ sebagai Ketua Dewan Pembina Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK-organissi sosial yangg menghimpun anak bangsa Indonesia asal Minahasa, Red).
Theo L Sambuaga yang juga Ketua Dewan Penasihat Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP), dengan lantang mengkritik wacana Minahasa Merdeka tersebut, karena sangat bertentangan dengan jiwa-semangat-nilai (JSN) para pahlawan dan pejuang bangsa asal Tanah Minahasa.
“Ingat, sejak masa perjuangan dan penegakkan kemerdekaan, para patriot negeri ini dari Tanah Minahasa sangat dinamis pro Merah Putih dan berada di barisan terdepan dalam banyak aksi militer, politik maupun sosial, di dalam bahkan di luar negeri,” ungkap Theo yang pernah dua kali menjabat menteri kabinet, bahkan sempat terpilih sebagai Ketua Komisi Politik dan Perlucutan Senjata Parlemen Sedunia (‘Inter-Parliamentary Union, IPU).
Bentuk pengingkaran
Ditandaskannya, wacana seperti itu (Minahasa merdeka) mengingkari perjuangan tokoh-tokoh bangsa yang berasal dari Minahasa seperti Oom Sam Ratulangi (Dr GSSJ Ratulangi), Alex A Maramis, LN ‘Babe’ Palar, Arnold Monunutu (Oom No’), Tante Jo Tumbuan, Wolter Mongisidi, Daan Mogot, BW Lapian, Mayis Wuisang, HN Sumual , Alex Kawilarang dan banyak lagi.
“Jelas-jelas ini juga sangat bertentangan dengan Peristiwa Heroik Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946,” kata Theo, tokoh nasional yang berasal dari Minahasa, dan sekarang antara lain menjabat Walil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.
Karena itu, Theo mengajak para elite Minahasa untuk berdialog dengan saudara-saudara kita yang belum memahaminyà serta mengakhiri wacana tersebut.
“Dan jangan sampai turun ke jalan dengan cara-cara destruktif, anarkis. Mari kita membangun NKRI dan mensejahterakan rakyat Sulut dan Minahasa yagn merupakan bagian integralnya,” ajak Theo yang juga Presiden Lippo Group.
Memang, Theo mengakui, masih banyak kekurangan dalam proses bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Tapi sampaikan kritik dan pemikiran unttk memperbaikinya. Jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang menghasut,” tegas Theo Sambuaga. (B-jr)
1 comment
Makase banya bung Theo biar tu ade2 balia kebelakang gimana tu sejarah torang pe Tonaas2 da iko berjuang utk NKRI. Nanti dorang tau sandiri jo. Merdeka.