BENDERRAnews, 19/4/19 (Jakarta): Barangkali gerah dengan sikap sementara pihak yang menggelar klaim kemenangan, membuat Ketua Umum DPP Partai Demokrat meminta para kadernya agar kembali ke kantor DPP.
Seperti dinyatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat (PD), Hinca IP Pandjaitan, akan mengikuti instruksi Ketua Umum (Ketum) PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), agar pengurus maupun kader PD kembali ke WP 41 atau Kantor DPP PD di Jalan Wisma Proklamasi 41, Jakarta dalam rangka konsolidasi.
Artinya, para kader yang ‘berdinas’ di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, harus balik ‘kandang’.
“Benar itu isi pesan Pak SBY, dan saya jalankan, termasuk setiap kader Partai Demokrat pasti patuhi instruksi beliau,” kata Hinca IP Pandjaitan, Jumat (19/4/19).
Adapun pesan SBY itu berisi sebagai berikut:
“Arahan Ketum, untuk sementara waktu, seluruh pimpinan Partai maupun kader PD yang “berdinas” di BPN agar sekarang juga kembali ke WP41 untuk konsolidasi. Demikian untuk dilaksanakan,” demikian pesan kepada Sekjen PD dengan tembusan Wakil Ketum Syarief Hasan dan Komandan Kogasma PD, Agus Harimurti Yudhoyono.
Sementara itu, menurut Ketua Dewan Kehormatan (Wanhor) Demokrat, Amir Syamsuddin, Kantor DPP memang wadah bagi pengurus berkonsolidasi. “Disuruh ke WP 41, gedung tempat kami berkumpul untuk konsolidasi,” kata Amir Syamsuddin.
Untuk diketahui, terdapat pesan lain dari SBY. Kali ini ditujukan kepada Hinca, Amir, Syarief, dan Ketua Dewan Pembina PD, EE Mangindaan dengan tembusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dari empat butir isi pesan, pada poin kedua, SBY meminta elite dan kader PD tidak melibatkan diri dalam kegiatan inkonstitusional.
“Pesannya agar jangan ada jalur inkonstitusional. Pilihannya tetap jalur hukum bila ada keberatan,” ungkap Hinca IP Pandjaitan.
Berikut dua pesan SBY seperti dimaksud:
Pesan pertama:
Yth. Sekjen,
Cc.
– Waketum Bpk Syarief Hasan
– Komandan Kogasma AHY
Arahan Ketum, untuk sementara waktu, seluruh pimpinan Partai maupun kader PD yang “berdinas” di BPN agar sekarang juga kembali ke WP41 untuk konsolidasi. Demikian untuk dilaksanakan.
Pesan kedua:
Dari : Ketum PD
Kepada :
1. Sekjen selaku Pelaksana Tugas Harian PD
2. Kawanbin PD
3. Kawanhor PD
4. Waketum PD Syarief Hasan
Tembusan : Dankogasma PD
1. Sehubungan dengan perkembangan situasi politik pasca pemungutan suara Pemilu 2019 yang menunjukkan ketegangan (tension) dan bisa berkembang ke arah yang membahayakan politik dan keamanan kita, saya instruksikan kepada pejabat tersebut alamat, untuk secara terus menerus memantau dari dekat perkembangan situasi yang terjadi di tanah air.
2. Memastikan para pengurus dan kader Partai Demokrat tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi dan UU yang berlaku serta tidak segaris dengan kebijakan pimpinan PD.
3. Jika terjadi kegentingan dan situasi yang menjurus ke arah konflik dan krisis yang membahayakan, segera melapor kepada Ketum pada kesempatan pertama.
4. Demikian untuk diindahkan dan dilaksanakan.
Sandi ke mana?
Sementara itu, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno kembali tak terlihat di kediaman pasangannya Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (19/4/19).
Padahal, Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Syukuran Kemenangan di hadapan para pendukung yang memadati kawasan sekitar Rumah Kertanegara.
Sebelumnya, Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kondisi Sandi belum pulih sepenuhnya. Bahkan, Sandi bakal menjalani serangkaian proses medis, termasuk pemeriksaan darah.
“Kemudian beberapa proses pemeriksaan karena Bang Sandi nyaris belum fit dan kemungkinan akan istirahat di sini sambil terus berkomunikasi dengan Pak Prabowo,” kata Dahnil saat dikonfirmasi.
Meski tak nampak mendampingi Prabowo, Dahnil mengatakan Sandi terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Prabowo.
“Pak Prabowo kan ada aktivitas di Kertanegara dan Bang Sandi juga sudah berkoordinasi dengan Pak Prabowo terkait dengan langkah-langkah berikutnya yang perlu dilakukan oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi,” katanya.
Dahnil mengklaim, Sandi sebenarnya ingin memaksakan diri untuk hadir dalam kegiatan di Kertanegara hari ini. Namun, Prabowo meminta Sandi untuk memeriksakan kesehatannya di rumah sakit.
“Bang sandi ingin sekali hadir tetapi beliau, bahkan saran Pak Prabowo agar segera ke rumah sakit karena Pak Prabowo khawatir Bang Sandi kena DBD. Itu adalah yang dikhawatirkan Pak Prabowo kemarin. Nah Pak Prabowo sarankan agar Bang Sandi tidak usah memaksakan diri seperti kemarin, karena itu tadi bang Sandi tak mau ada rumor macam-macam yang menimpa tim, menimpa Pak Prabowo, Bang Sandi tetap hadir kemarin,” katanya.
Sebelumnya, Sandi tak mendampingi Prabowo dalam dua pidato saat mengklaim kemenangan di Rumah Kertanegara, Rabu (17/4/19).
Dalam orasi pertamanya, Prabowo mengklaim memenangkan Pilpres berdasarkan exit poll dengan angka 55,4 persen dan quick count internal dengan angka 52,2 persen pada Rabu (17/4/2019) sore. Pada malam harinya, Prabowo kembali mengklaim kemenangan. Kali ini, dengan ‘angka kemenangan’ 62 persen suara berdasarkan hasil real count yang dilakukan internalnya di 320.000 TPS.
Bahkan, usai mengklaim kemenangan, Prabowo dan sejumlah pendukungnya sujud syukur, namun tanpa didampingi Sandi. Ketidakhadiran Sandi ini memunculkan rumor adanya keretakan di kubu pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 tersebut. Menyanggah kabar tak sedap tersebut, Sandi nampak berisaha hadir mendampingi Prabowo saat deklarasi kemenangan untuk yang ketiga kalinya di Rumah Kertanegara, pada Kamis (18/4/19) kemarin.
Penghitungan suara di luar negeri dilakukan pada Rabu (17/4/19).
Berikut peta pertarungan Jokowi vs Prabowo di luar negeri.
Vietnam
Jokowi-Ma’ruf 161 suara (70,6 persen)
Prabowo-Sandiaga 63 suara (27,6 persen)
Timor Leste
Jokowi-Ma’ruf 2.739 suara (81,88 persen)
Prabowo-Sandiaga memperoleh 578 suara
Suriah
Jokowi-Ma’ruf 48 suara
Prabowo-Sandiaga 83 suara
Bangladesh-Nepal
Jokowi-Ma’ruf 92 suara (63 persen)
Prabowo-Sandiaga 55 suara (32,16 persen)
Pakistan
Jokowi-Ma’ruf 81 suara (25,96 persen)
225 suara (72,12 persen)
Tehran
Jokowi-Ma’ruf 230 suara (90,90 persen)
Prabowo-Sandiaga 23 suara (9,09 persen)
Berlin
Jokowi-Ma’ruf 1384 suara (76,34 persen)
Prabowo-Sandiaga 429 suara (23,66 persen)
Serbia
Jokowi-Ma’ruf 59 suara (77,63 persen)
Prabowo-Sandiaga 17 suara (22,37 persen)
London
Jokowi-Ma’ruf 2.966 suara (73,82 persen)
Prabowo-Sandiaga 942 suara (23,44 persen)
Roma
Jokowi-Ma’ruf (78,36 persen)
Prabowo-Sandiaga (16,12 persen)
Dubai
Jokowi-Ma’ruf 1.738 suara (59,6 persen)
Prabowo-Sandiaga 1.147 suara (39,3 persen)
Abu Dhabi
Jokowi-Ma’ruf 1.124 suara (40 persen)
Prabowo-Sandiaga 1.645 suara (58,5 persen)
Swedia dan Latvia
Jokowi-Ma’ruf 685 suara (82,04 persen)
Prabowo-Sandiaga 107 suara (13,34 persen)
Slowakia
Jokowi-Ma’ruf 45 suara (78,947 persen)
Prabowo-Sandi 12 suara (21,053 persen)
Marseille
Jokowi-Ma’ruf 372 suara (77,6 persen)
Prabowo-Sandiaga 95 suara (19,8 persen)
Negara lainnya
Sementara itu, CNN yang memiliki jaringan televisi dan situs berita se-dunia memberitakan, berdasar laporan dari berbagai Panitia Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN), menunjukkan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul.
Salah satunya, Pasangan Calon Nomor Urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, meraup 76 persen suara dalam Pemilihan Umum 2019 yang digelar di Bangkok, Thailand.
Melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (17/4/19), Panitia Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN) Bangkok menyatakan, Jokowi meraih 1.032 suara.
Dengan angka tersebut, Jokowi mengalahkan rivalnya, yang hanya berhasil mengamankan 322 suara atau 23,8 persen.
Secara keseluruhan, ada 1.527 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Bangkok. Dari angka tersebut, 196 di antaranya menyumbangkan suara, tapi tidak sah.
Proses penghitungan suara Pemilu di Bangkok ini dilakukan serentak dengan hitung cepat di Indonesia pada Rabu kemarin.
Menang di Beijing, Moskow, Pyongyang, dan Melbourne
Di Bangkok, penghitungan suara dilakukan di dua tempat pemungutan suara di Gedung Olahraga KBRI Bangkok dan dihadiri oleh seluruh staf perwakilan bersama sejumlah warga negara Indonesia.
“Sejak awal sampai akhir penghitungan suara di kedua TPS, kegiatan berlangsung dengan lancar, damai, aman, dan tertib, tanpa ada kendala apa pun sampai pukul 23.00,” demikian pernyataan PPLN Bangkok.
Selain Bangkok, Jokowi juga menang di tempat pemungutan suara luar negeri lainnya, termasuk Beijing, Moskow, Pyongyang, dan Melbourne.
Sementara itu, Prabowo unggul di sejumlah tempat pemungutan suara luar negeri lain, seperti Suriah, Islamabad, Karachi, Khartoum, dan Tripoli.
Dalam pemilihan di Indonesia, Jokowi juga terpantau menguasai suara. Merujuk pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Jokowi unggul dengan suara di atas 50 persen.
Jokowi menang telak di Vatikan
Dari keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Vatikan, Jokowi-Ma’ruf meraiih total 1.171 suara. Sementara lawannya hanya memperoleh 12 suara.
“Suara yang tidak sah sebanyak 45. Penghitungan suara dilakukan PPLN dan KPPSLN Vatikan yang beranggotakan 20 orang,” ujar Pelaksana Fungsi Penerangan, Protokol dan Konsuler, Muhammad Ferdian dalam keterangannya.
Pada pemilu 2019 di Vatikan, jumlah pemilih melalui TPS sebanyak 738 orang dan Pos 490 orang.
Rakyat Indonesia menggunakan hak suara padanya Pemilu 2019, Rabu (17/4/19). Salah satu cara paling cepat untuk mengetahui hasil Pemilu 2019 ini adalah melalui quick count atau hitung cepat.
Namun hasil hitung cepat berasal dari survei dan bukan hasil perhitungan resmi. Jumlah suara resmi tetap menunggu perhitungan suara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Cek hasil hitung cepat Pemilu Legislatif 2019 di sini.
Jokowi juara di Denmark dan Lithuania
CNN juga memberitakan, Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin unggul 79,9 persen suara dalam pemilu yang digelar di Denmark, Rabu (17/4/19). Dari total 552 suara pemilih, Jokowi-Ma’ruf meraih 440 suara.
Dari keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, keunggulan Jokowi-Ma’ruf mengalahkan Paslon Prabowo-Sandi yang hanya meraih 76 suara atau 19,9 persen. Sisanya terdapat 6,5 persen suara yang tidak sah.
“Proses penghitungan suara berlangsung dengan lancar dan tertib, masyarakat yang hadir juga mengikuti dengan antusias,” ujar Dubes RI untuk Denmark merangkap Lithuania, M Ibnu Said yang hadir sepanjang proses penghitungan.
Penghitungan surat suara untuk calon presiden dan wakil presiden di perwakilan Pemerintah RI di Kopenhagen digelar secara terbuka untuk masyarakat umum yang berstatus sebagai warga negara Indonesia (WNI).
Pemungutan suara di Denmark dan Lithuania dilakukan dengan dua metode pilihan, yaitu mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) yang dilakukan di KBRI Kopenhagen dan pengiriman surat suara melalui pos. Sedangkan metode kotak suara keliling (KSK) tidak dilakukan karena sudah tercover dengan dua metode lainnya.
Dengan total partisipan 552, pemungutan suara di TPS Kopenhagen menghasilkan tingkat partisipasi 77%. Jumlah Daftar Pemilih Tetap di PPLN Kopenhagen sebanyak 720 dan Daftar Pemilih Tambahan sebanyak 63. Penghitungan suara juga disiarkan secara live di Homepage Facebook PPLN Denmark.
WNI yang hadir mengikuti penghitungan dengan antusias. Seperti misalnya, Dina Andersen, WNI yang sudah tinggal 25 tahun di Denmark, rela menempuh waktu dua jam dari kota Rodvig ke Kopenhagen untuk mengikuti penghitungan suara.
“Untung saya sedang libur kerja jadi bisa ikut liat penghitungan,” ujarnya.
Unggul di Madrid dan Barcelona
Sementara itu, suasana tegang melingkupi KBRI Spanyol di Madrid saat proses penghitungan hasil Pemilu 2019 digelar, Rabu (17/4/19). Ketika hasil menunjukkan pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang, warga negara Indonesia (WNI) yang hadir berteriak gembira.
“Ada beberapa warga yang meneriakkan ‘Horeee…’ dengan spontan saat melihat hasil akhir penghitungan suara,” demikian pernyataan KBRI Madrid yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (18/4/19).
Pekik lega tersebut terdengar setelah para WNI dari Madrid hingga Barcreona dan kota-kota lain di Spanyol mengikuti proses penghitungan suara dalam suasana tegang.
Ketegangan bermula ketika proses penghitungan dimulai pada pukul 13.00 waktu setempat. Begitu antusias WNI yang hadir, mereka sampai-sampai turut memastikan keabsahan surat suara ketika PPLN menyatakan lembaran itu sah.
Dari 725 surat suara yang ditampung di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Madrid dan melalui pos, 697 di antaranya dinyatakan sah.
Sementara itu, perolehan suara untuk DPR RI dikuasai oleh P-DIP dengan 238 suara, disusul PSI dengan 156 suara (24,7 persen), dan Gerindra yang meraih 52 suara (8,2 persen).
Sedangkab dalam pemilihan di Indonesia, Jokowi juga terpantau menguasai suara. Merujuk pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Jokowi unggul dengan suara di atas 50 persen. (B-SP/BS/CNNjr)