BENDERRAnews, 18/1/19 (Manado): Datang di kampus Bahu, Manado, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, SE, MSc, PhD, memberikan kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi, Kamis (17/1/19), yang berlangsung di Gedung Auditorium Unsrat.
Menysmbut kedatangan ‘menteri keuangan terbaik dunia’ ini, Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA, bersyukur kepada Tuhan, dimana civitas akademika Unsrat dalam suasana yang bersahabat boleh bersama dengan tokoh hebat kepercayaan Presiden Jokowi ini.
“Selamat datang di Unsrat, Almamater 27.779 Mahasiswa menimba ilmu, 1.541 dosen, 506 Doktor, 98 Guru Besar yang bergiat melalui tiga lembaga dan 11 Fakultas dan Pascasarjana. Kami sepakat mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” kata Ellen Kumaat yang sedang menjalani jabatan rektor untuk periode kedua.
Rektor Unsrat mengatakan, Unsrat bukan mengejar peringkat 31, bahkan 22 di Sinta atau status BLU yang sudah dicapai saat ini dan Akreditasi A. Namun dengan visi menjadi universitas yang unggul dan berbudaya, Unsrat bertekad menghasilkan sumberdaya dan karya sebagai institusi tumou tou untuk memanusiakan manusia.
“Lingkungan revolusi industri dan globalisasi, intoleransi dan radikalisme yang makin menjadi adalah sebagian tantangan yang butuh demi pemerataan demi kokohnya NKRI. Nah, Unsrat pun butuh sentuhan ‘sang dewi padi’ (Sri merupakan nama dewi padi, Red),” kata Ellen Kumaat, seperti dilansir ‘BeritaManado.com’.
Bukan ‘pinggiran’
Lebih lanjut, ia menegaskan, dengan diresmikan Tax Center (pusat pajak) di Unsrat, niscaya tercipta kesejahteraan yang melonjak.
“Tidak memandang Sulut dan Unsrat tempat di ‘pinggiran’, tidak menganggap remeh masyarakat segelintir, tapi sadar posisi geo strategis Bumi Nyiur Melambai Sukut berada di bibir Pasifik, pusat percaturan global. Ada taman laut menakjubkan, suasana rukun, toleran, dan tempat berkat mengalir bagi putra-putrinya yang tidak pernah absen dalam perjuangan nasional,” tandas Ellen Kumaat.
Selanjutnya, Ellen Kumaat mendukung prioritas pembangunan SDM dan infrastruktur dengan revitalisasi maritim sebagai penghubung dengan efisiensi jalur optimalisasi produksi dan ekspor berbasis parameter terukur serta pelestarian lingkungan, pemanfaatan efektif daerah yang subur, juga melestarikan local wisdom, budaya maupun nilai-nilai luhur.
“Kebhinekaan tanpa tunggal ika bisa menghasilkan anarki, tunggal ika tanpa ke-bhineka-an bisa melahirkan hegemoni, sedangkan Bhineka Tunggal Ika yang integritas menciptakan harmoni. Paduan aneka ragam yang indah bagaikan pelangi dan simponi. Unsrat mendukung terciptanya ini melalui program Pemerintah Jokowi,” tegas Ellen Kumaat.
Ia pun menutup sambutannya dengan sebuah pantun. “Buah kenari buah tomat, dimakan duri di hutan lebat. Kiranya Bu Sri Mulyani selalu diberi hikmat, guna NKRI yang makin hebat,” tutup Ellen Kumaat, gerrrr..
Konsep Jokowi
Selanjutnya, Sri Mulyani memberikan kuliah umum, dimana penerima penghargaan menteri terbaik di dunia dari World Government Summit ini mengambil tema “Kebijakan Fiskal Indonesia”.
Kuliah Umum ini menjelaskan lima hal, yaitu, pertama, mengenai Kebijakan Fiskal dalam Perekonomian Indonesia. Kedua, tentang Kondisi Perekonomian Global. Ketiga mengenai Realisasi APBN 2018. Keempat, tentang Kebijakan Fiskal dalam APBN 2019. Lalu kelima, mengenai Provinsi Sulawesi Utara dan Kebijakan Transfer ke daerah dan Dana Desa.
Sri Mulyani juga memaparkan konsep Presiden Joko Widodo tentang pengembangan Sulawesi Utara de agai getbsng RI di Pasifik, pusat percaturan global saat ini.
“Dalam konsep Presiden Ir Joko Widodo, Sulawesi Utara adalah pintu depan menghadap dunia. Dengan di bukanya Tax Center di Universitas Sam Ratulangi, ini adalah salah satu instrumen yang luar biasa penting yaitu APBN di mana pajak merupakan bagiannya,” kata Sri Mulyani mengapresiasi Unsrat.
Kenapa fiskal penting, karena dia bisa menciptakan perekonomian yang lebih inklusif.
Menteri Keuangan berharap, Unsrat akan terus menjadi salah satu universitas yang terus membangun manusia untuk menciptakan kualitas manusia yang lebih baik.
Berikut kesimpulan kukiah umu yang dirangkum Sri Mulyani:
1. Perekonomian nasional tahun 2018 tetap tumbuh positif ditengah kondisi ketidakpastian global,
2. Realisasi APBN tahun 2018 menunjukkan kinerja yang sangat sehat dan kredibel,
3. APBN 2019 dijaga untuk terus sehat, adil, dan mandiri dengan terus mengoptimalkan penerimaan negara, melakukan belanja negara yang profuktif, serta memperkuat belanja untuk bencana alam dan mempercayai pembangunan di daerah,
4. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMD, BUMN, BLU, dan Swasta perlu ditingkatkan untuk perekonomian yang makin maju, inklusif, dan berkelanjutan,
5. Masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh apa yang kita kerjakan saat ini, marilah kita bersiap diri untuk meraih mimpi menuju Indonesia yang maju dan sejahtera. (B-BM/jr)