BENDERRAnews, 17/11/18 (Jakarta): Memberi maaf, suka melepas pengampunan dan mengampuni merupakan sikap rohani tertinggi yang seyogianya dimiliki banyak pemimpin negarawan. Tengok saja sikap Nelson Mandela di Afrika Selatan, juga Bung Karno, dua pemimpin besar yang sempat alami penderitaan bahkan penindasan, namun menerima ‘kenyataan itu’ sebagai suatu ‘proses’ untuk menuju sesustu lebih berharga bagi kehidupan berbangsa serta bernegara.
Nah, terkini ternyata Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun mengungkapkan, dirinya sudah memaafkan mantan kader Partai Gerindra, La Nyalla Mattalitti, yang beberapa waktu belakangan ini akhirnya mengaku dirinya pelaku penyebaran hoaks atas isu Jokowi PKI.
Jokowi mengaku sudah memaafkan La Nyalla yang sudah tiga kali meminta maaf kepadanya.
“Ya, memang (saya) bukan PKI. Pak Nyalla sudah bertemu saya di Surabaya, minta maaf tiga kali. Pertama soal isu Obor Rakyat (koran), kedua soal isu PKI, dan yang ketiga saya tidak bisa sampaikan. Saya maafkan,” kata Jokowi di Jakarta, Senin (17/12/18).
Ajskwn bersopan santun
Atas kejadian tersebut, Jokowi mengatakan, berbagai isu sengaja dimunculkan untuk kepentingan politik sesaat.
(Bahkan banyak orang pinter ikut-ikutan sebar ‘hoax’ atau juga berita-berita yang tidak ada klarifikasi serta info sesat, juga bernuansa kebencian, membangkitkan permusuhan dst).
Karena itu, sebagaimana dilansir ‘BeritaSatu.com, Jokowi mengajak semua pihak agar tetap mengedepankan sopan santun dan tata krama dalam berpolitik.
“Isu-isu tadi untuk kepentingan politik sesaat. Balik lagi tata krama politik harus kita jaga,” demikian Presiden Jokowi. (B-BS/jr)