BENDERRAnews.com, 1/11/20 (Washington): Diperkirakan, kehidupan warga Amerika Serikat mungkin tidak akan kembali normal hingga akhir 2021 atau memasuki 2022. Hal itu dikatakan Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS yang juga pakar infeksi terkemuka di negara itu.
“Ini akan mudah terjadi pada akhir 2021, bahkan mungkin bisa tahun berikutnya, sebelum kita mulai memiliki beberapa kesamaan untuk normalitas,” kata Fauci dalam webinar khusus bertajuk “Pandangan Global: Bincang-Bincang Seputar Covid-19” yang diselenggarakan Universitas Melbourne.
Disebut Fauzi, lonjakan harian dalam infeksi Covid-19 di seluruh AS sudah “mengganggu.” Fauci menambahkan, jumlah itu sudah “berbicara sendiri.”
Situasi memburuk
Dalam sepekan terakhir, rata-rata lebih dari 71.000 kasus per hari tercatat di AS, sehingga total kasus infeksi di negara itu mencapai lebih dari 8.850.000 kasus. Demikian data dari Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins.
Fauci menunjukkan, memburuknya situasi di negara itu terutama disebabkan oleh “perpecahan” di berbagai negara bagian AS dalam mengikuti rekomendasi kesehatan, seperti mengenakan masker.
“Jika semua orang melakukan itu secara seragam, saya tidak berpikir kita akan berada pada posisi kita sekarang,” katanya, seperti dilansir Suara Pembaruan.
Rekor positif harian
Kasus Covid-19 di Amerika Serikat masih tertinggi di dunia.
Dilaporkan, Amerika Serikat (AS) mencatat angka tertinggi baru untuk jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi dalam satu periode 24 jam pada Jumat, dengan melaporkan lebih dari 100.000 infeksi baru di mana melampaui rekor total 91.000 yang tercatat sehari sebelumnya, menurut penghitungan dari Reuters.
Jumlah laporan kasus harian yang mencapai 100.233 juga merupakan rekor dunia atas pandemi global tersebut, melewati 97.894 kasus dalam satu hari yang dilaporkan India pada September lalu.
Lebih satu kasus per detik
Sebanyak lima kali dalam sepuluh hari terakhir, Amerika Serikat telah melampaui rekor jumlah kasus harian sebelumnya, yang tercatat sejak Juli. Jumlah infeksi harian yang dilaporkan selama dua hari terakhir menunjukkan, AS sekarang melaporkan lebih dari satu kasus baru setiap detik.
Lonjakan tersebut terjadi hanya empat hari menjelang pemilihan presiden AS pada hari Selasa (3/11/20). Pandemi Covid-19, yang telah menewaskan hampir 230.000 orang di negara tersebut, telah mendominasi masa akhir kampanye.
AS melewati angka sembilan juta kasus kumulatif pada hari Jumat (30/10/20), mewakili hampir tiga persen dari populasi, menurut penghitungan Reuters dari data yang dilaporkan secara publik.
Pada hari Jumat, 16 negara bagian AS melaporkan infeksi virus corona harian tertinggi, sementara tiga belas negara bagian berada mencapai tingkat tertinggi dalam jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Rekor peningkatan kasus
Sejauh ini pada bulan Oktober, 31 negara bagian telah mencatat rekor peningkatan kasus baru, termasuk lima negara bagian yang dianggap penting dalam pemilihan presiden 3 November nanti, yakni Ohio, Michigan, North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin.
Presiden Donald Trump dan saingan dari Partai Demokrat Joe Biden mengadakan, kampanye di Florida pada hari Kamis, menunjukkan pendekatan kontras mereka terhadap pandemi.
Lonjakan nasional dalam kasus yang terlihat dalam seminggu terakhir mendorong AS menuju angka harian yang suram, sebanyak 100.000 kasus. India memegang rekor jumlah kasus virus corona harian terbanyak dengan 97.894 kasus, dilaporkan pada 17 September.
Untuk setiap 10.000 orang di Amerika Serikat, lebih dari 272 kasus virus corona telah dilaporkan dan sekitar tujuh orang telah meninggal, menurut analisis Reuters. Sementara di Eropa, terdapat 127 kasus dan empat kematian per 10.000 penduduk.
Lebih dari 1.000 orang meninggal dunia akibat virus tersebut pada hari Kamis, menandai lewatnya tonggak sejarah dalam satu hari untuk ketiga kalinya pada bulan Oktober. Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 telah meningkat lebih dari 50 persen pada Oktober menjadi 46.000, angka tertinggi sejak pertengahan Agustus. Demikian Reuters, seperti dilansir ANTARA. (B-SP/RTR/ANT/BS/jr)