Dilaporkan , vdeo ini ditayangkan dengan diawali sambutan Ketua Umum Pemuda Katolik, Karolin Margret Natasa, yang menyampaikan bahwa Presiden Jokowi tidak bisa hadir secara fisik karena banyak agenda yang harus dijalankannya. Namun, Presiden Jokowi, kata Karolin, menyambut baik Kongres Pemuda Katolik dan meminta maaf tidak bisa hadir secara fisik.
“Saya berpesan kepada Pemuda Katolik yang datang dari seluruh tanah air, dari Aceh sampai Papua, dari Miangas sampai Pulau Rote untuk selalu menjadi generas yang selalu mengedepankan perdamaian, persatuan dan toleransi,” kata Jokowi, sebagaimana diberitaksn Suara Pembaruan.
Jokowi berharap sebagai pemuda, kader-kader Pemuda Katolik harus terdepan menjaga nilai-nilai kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan keberagaman. Dia yakin Pemuda Katolik merupakan generasi emas yang berkarakter dan berkualitas memajukan bangsa dan negara.
“Pemuda Katolik adalah generasi emas yang berkarakter dan terus berkiprah memajukan bangsa dan negara. Teruslah melahirkan gagasan-gagasan besar dan melakukan karya-karya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Jokowi juga tidak lupa menyampaikan profisiat atas berlangsungnya Kongres XVII Pemuda Katolil. “Selamat melaksankan Kongres XVII Pemuda Katolik Tahun 2018. Jayalah selalu demi kelangsunhan bangsa dan negara,” kata Jokowi.
Pesan Ignasius Jonan
Pesan yang sama melalui video disampaikan juga oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan yang mengharapkan Kongres bisa memberikan semangat kepada para kader Pemuda Katolik untuk melakukan karya-karya organisasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Selain itu, dia berharap agar para kader Pemuda Katolik bisa memilih pemimpin yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman, bangsa dan negara.
“Saya sangat mengajurkan bahwa semua unsur Pemuda Katolik tetap memperjuangkan NKRI, tetap memperjuangkan kebhinekaan bangsa ini dan tetap berlandaskan Pancasila,” tambah Jonan.
Kongres XVII Pemuda Katolik dibuka oleh Wakil Gubernur Josep Nai Soi dan diawali dengan misa yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang. Sejumlah tokoh hadir pada acara pembukaan tersebut, antara lain Anggota DPR RI Herman Heri, Komisaris Utama PT Taspen Franky Sibarani dan Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno.
Ketua Panitia OC Kongres XVII Pemuda Katolik, Theodora Ewalde Taek mengatakan bahwa Kongres merupakan kegiatan nasional yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan tiga agenda utama, yakni mengevaluasi program dan kinerja pengurus, merumuskan program dan kebijakan Pemuda Katolik dalam periode mendatang dan memilih Ketua Umum Pemuda Katolik yang baru.
“Kongres ini dihadiri seluruh komisariat daerah (Komda) dan komisariat cabang (Komcab) dari seluruh Indonesia. Data yang sudah hadir di Kongres NTT ini berjumlah 22 Komda dan 126 Komcab. Dengan Kongres ini, kami akan memperkuat semangat kebangsaan untuk menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” pungkas Ewalde dalam sambutannya.
Terpilih kembali
Sementara itu,Bupati Landak Karolin Margret Natasa terpilih kembali menjadi Ketua Umum Pemuda Katolik periode 2018-2021 di acara Kongres XVII Pemuda Katolik, Swiss-Belin Kristal Hotel, Kupang, pada Minggu (9/12/18) pagi. Karolin direkomendasikan dan didukung oleh 20 Komisariat Daerah definitif dari seluruh Indonesia dan terpilih secara aklamasi.
“Kongres Pemuda Katolik menetapkan Saudari dr Karolin Margret Natasa terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021. Ketetapan ini berjaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di Kupang, tanggal 9 Desember 2018,” ujar Ketua Sidang Kongres Stefanus Asat Gusma saat membacakan ketetapan kongres tentang Ketum terpilih.
Gusma mengatakan, Karolin terpilih melalui forum kongres yang diselenggarakan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi. Karolin, kata dia, juga telah memenuhi syarat-syarat menjadi calon ketum sebagaimana diatur dalam Tata Terbit Kongres.
“Kriteria dan syarat tersebut adalah menjunjungi tinggi dasar negara Pancasila, beragama Katolik dan berkepribadian Kristiani, pernah atau sedang secara aktif dalam pengurus Pemuda Katolik minimal satu periode, tidak menjabat Ketum OKP lain, mendapat dukungan 20 Komda,” jelasnya.
Setelah ketetapan tentang Ketum Pemuda Katolik Terpilih dibacakan, pimpinan sidang diserahkan kepada Karolin untuk membentuk formatur yang diberi mandat penuh untuk menyusun dan menetapkan komposisi personalia Pengurus Pemuda Katolik Periode 2018-2021.
Berdasarkan kesepakatan forum Kongres, susunan formatur terpilih adalah Ketum Terpilih Karolin Margret Natasa, Pengurus Pusat Demisioner Christoper Nugroho, Dewan Pembina Franky Sibarani, perwakilan Komisariat Daerah atau Komda (pengurus setingkat provinsi) Jawa Barat dan Sulawesi Utara serta perwakilan Komisariat Cabang atau Komcab (pengurus setingkat kabupaten/kota) Kota Kupang dan Lampung.
Karolin mengaku bersedia kembali menjadi Ketum Pemuda Katolik karena dorongan dari pengurus Komda dan Komcab se-Indonesia. Selain itu, dia juga mau meneruskan apa yang telah dibangunnya selama periode 2015-2018.
“Kami telah meletakkan dasar melakukan proses kaderisasi secara berjenjang sehingga komisariat daerah dan komisariat cabang bisa ada dan hidup kembali di seluruh Indonesia agar bisa mencetak kader-kader pemuda Katolik yang berkualitas dan berintegritas,” kata Karolin saat sambutannya, seperti filansir ‘BeritaSatu.com’.
Sejak terpilih menjadi Ketum di Kongres Batam tahun 2015 lalu, Karolin langsung fokus pada program konsolidasi organisasi. Dia menyadari betul bahwa organisasi Pemuda Katolik adalah organisasi kader di mana ujung tombak pergerakan organisasi adalah para kader yang hadal, berkualitas dan berintegritas.
“Karena itu, memang kita dorong konsolidasi yang utuh baik proses maupun strukturnya. Komcab harus punya anggota dan komda didukung oleh komcab-komcab yang definitif. Dalam menjalankan kegiatan organisasi, seperti Mapenta, Muskomcab dan Muskomda, kita juga mendorong para kader untuk melibatkan dan berkomunikasi denhan gereja dan pemerintah setempat,” ungkapnya.
Alhasil, sampai saat ini sudah terbentuk 32 komda dengan rincian 21 komda definitif dan 11 komda menuju definitif yang prosesnya melalui carataker serta komcab yang sudah terbentuk di ratusan kabupaten/kota dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote.
Meskipun demikian, Karolin menyadari tidak mudah menggerakkan dan menghidupkan organisasi nasional seperti Pemuda Katolik. Sejumlah tantangan yang dihadapinya selama memimpin Pemuda Katolik, antara lain keterbatasan dana, pemberdayaan SDM yang belum maksimal, persoalan kesamaan visi dan misi serta luas jangkauan wilayah Indonesia.
“Tidak mudah sebenarnya membangun Pemuda Katolik ini. Setiap daerah punyai persoalan dan tingkat kesulitannya masing-masing. Karena itu, perlu kerja sama dari teman-teman pengurus daerah untuk membangun dan menghidupkan Pemuda Katolik di daerah masing-masing dengan mengatasi berbagai persoalan dan tantangan yang ada. Saya bisa berdiri kuat sebagai Ketum karena topangan dari teman-teman pengurus pusat dan daerah. Ke depan, mari terus wujudkan Pemuda Katolik sebagai garda terdepan menjaga Gereja dan NKRI,” pungkas dia.
Karolin terpilih menjadi Ketua Umum Katolik saat kongres di Batam pada tahun 2015. Sebelumnya, dia menjadi Sekretaris Jenderal periode 2012 sampai 2105, mendampingi Agustus Tamo Mbapa. Karena kinerja dinilai baik oleh Komda dari seluruh Indonesia, Karolin pun didorong kembali menjadi Ketum periode 2018-2021.
Selain aktif di organisasi Pemuda Katolik, anak dari mantan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis ini, juga mempunyai pengalaman menjadi anggota legislatif dan eksekutif. Saat ini, Karolin sedang menjabat sebagai Bupati Landak, Kalbar (2017-2022).
Kemudian, Karolin juga sempat ikut dalam pertarungan Pemilihan Gubernur Kalbar 2018. Namun, Karolin yang berpasangan dengan Suryadman Gidot kalah dari pasangan Sutardmiji dan Rai Norsan.
Perempuan yang lahir di Mempawah, 12 Maret 1982 (usia 36 tahun) ini juga pernah menduduki kursi DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Barat periode 2009-2014 dan 2014-2019. (B-SP/BS/jr)