BENDERRAnews, 18/11/18 (Bojonegoro): Pencapaian Kabupaten Lamongan yang berhasil menaikkan produksi padi, ikan, dan jagung sehingga menjadi lumbung pangan membuat bangga berbagai kalangan.
“Inilah yang disebut kepemimpinan untuk rakyat,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto, di sela Safari Kebangsaan PDI-P di Bojonegoro, Minggu (18/11/18).
Hasto lantas mengingat ajaran Bung Karno, yang menyatakan, “petani adalah penyangga Tanah Air, kaum Marhaenisme”.
Disebutnya, Bung Karno sekitar 1952 di Bandung Selatan, bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen. Keduanya berdialog.
Dari situ, Bung Karno kemudian mengetahui petani memiliki lahan maupun cangkul, dan berdaulat menentukan kapan harus menanam. Namun, yang menjadi pertanyaan Bung Karno kenapa petani masih miskin?
“Dan petani ini mewakili jutaan petani Indonesia yang hidupnya miskin karena penjajahan di bidang ekonomi, politik, dan kebudayaan,” katanya.
Bebaskan manusia Indonesia
Karena itu, Bung Karno merumuskan, kemerdekaan seharusnya membebaskan manusia Indonesia dari berbagai belenggu penjajahan ekonomi.
“Termasuk yang dialami petani yang namanya Marhaen ini,” ungkapnya.
Karena itu, Hasto mengatakan, ketika Bupati Lamongan Fadeli menyampaikan produksi pangan meningkat, itu merupakan cermin bahwa Indonesia berdaulat di bidang pangan.
“Maka ini adalah menjalankan ajaran dan perintah Bung Karno bahwa kita harus berdaulat di bidang pangan,” katanya seperti dilansir Suara Pembaruan dan ‘BeritaSatu.com’.
Bupati banggakan Lamongan
Sebelumnya, saat mengikuti acara Safari Kebangsaan PDI-P, Bupati Lamongan Fadeli membanggakan kabupaten yang dipimpinnya menjadi sumber penghasil padi terbesar.
“Lamongan menjadi lumbung pangan Jatim,” kata Fadeli saat mengikuti acara yang sekaligus menjadi Rapat Konsolidasi dan Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 DPC PDIP Lamongan.
Secara nasional, kata Fadeli, penghasilan padi gabah kering giling nasional jumlahnya mencapai 50 juta ton. Dari jumlah secara nasional itu, satu juta tonnya berasal dari Kabupaten Lamongan.
Karena itu, Fadeli menegaskan bahwa janganlah ribut mau impor beras. “Impor beras tidak sampai satu juta ton. Lamongan saja hasilnya satu juta ton, luar biasa,” ungkap Fadeli.
Selain gabah kering giling, Fadeli menambahkan, Kabupaten Lamongan juga merupakan penghasil ikan terbesar di Jatim. “Berbicara Jatim tidak kurang 129.000 ton ikan budidaya maupun ikan nelayan, nelayan-nelayan di pantai utara itu,” ungkap Fadeli. (B-SP/BS/jr)