BENDERRAnews, 18/11/18 (Jakarta): Ternyata, para pencinta film Tanah Air, mengapresiasi A Man Called Ahok yang tayang pada 8 November 2018 lalu. Khusunya para pendukung mantan Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dilaporkan, jumlah penonton film yang bercerita tentang kehidupan pribadi Ahok itu sudah ditonton oleh lebih dari 1.000.000 penonton per 16 november 2018.
Mengetahui apresiasi yang begitu besar dari penonton film di Tanah Air, pria yang kini tengah menjalani masa penahanannya di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok itu mengucapkan rasa terima kasihnya atas apresiasi yang besar dari penonton.
Hal tersebut diungkapkan pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966 dalam media sosial (Medsos) yang ditulisnya Sabtu (17/11/18) tadi malam.
“Terima kasih atas dukungannya pada film A Man Called Ahok. Per hari Jumat, 16 November 2018, penonton film A Man Called Ahok mencapai 1.00.303 orang,” tulis Ahok dalam akun Twitter pribadinya, seperti dilansir BeritaSatu.com.
“Majulah demi kebenaran…”
]Tak hanya mengucapkan rasa terima kasihnya, Ahok juga menyampaikan penghargaan yang tinggi bagi para penonton film tanah air yang sudah rela menyaksikan kisah sebagian perjalanan hidupnya dalam film tersebut.
Bahkan mantan Bupati Belitung Timur itu menyampaikan motivasinya untuk terus membangun bangsa dan negara ini yang juga disertai foto surat yang ditulis tangan oleh Ahok dari balik jeruji rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
“Majulah demi kebenaran, kejujuran, perikemanusiaan, dan keadilan. Salam dari Mako Brimob,” demikian Ahok mengakhiri tulisan yang diunggahnya melalui media sosialnya.
A Man Called Ahok merupakan film biopik yang dperankan aktor Daniel Mananta sebagai pemain, menceritakan kisah perjuangan Ahok dari mulai dirinya kecil sampai akhirnya bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini dibintangi oleh Daniel Mananta, Denny Sumargo, Chew Kin Wah, Sita Nursanti, Eriska Rein, Donny Damara, Ferry Salim, Edward Akbar, Jill Gladys, Yayu Unru, Arswendy Nasution, Doni Alamsyah, Albert Halim, dan lainnya. (B-BS/jr)
