BENDERRAnews, 1/11/18 (Cikarang): Fasilitas berkelas dan hunian yang terbilang besar, menjadikan apartemen persembahan Meikarta tetap menjadi rebutan konsumen.
“Apalagi mereka kini semakin mantap dengan ada jaminan dari pihak PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pengembang Meikarta, bahwa mega-proyek tersebut dijamin berlanjut, dan para konsumen yang sudah memiliki unit, pasti akan diserahkan sesuai jadual,” ungkap salah satu praktisi properti bisnis di Tangerang Selatan, Dadiet Waspodo, Kamis (1/11/19).
Ia mengaku memiliki relasi cukup banyak dengan sejumlah investor dan pembeli unit di Meikarta, sehingga sering berkomunikasi juga mendengar ‘Curhat’ mereka.
“Sejak awalnya di-‘launching’ memang mega-proyek ini khan sudah banyak yang mengkritisi, terutama dari lingkup kompetitor. Saya tahu itu, karena saya sering bergaul dengan banyak kalangan investor properti,” ungkapnya.
Pun, Dadiet berpendapat, banyak ‘hoax’ (menyerang Meikarta sejak awal, Red) berseliweran di media sosial (Medsos), ternyata banyak yang sengaja disebar oleh ‘tim buzzer’ tertentu.
“Tetapi, fakta yang dilihat konsumen, kontinuitas proyek terus terlihat, dan ada jaminan dari PT SMU yang membuat mereka loyal,” bebernya.
Konsumen terus amati proses hukum
Dikatakannya, hal ini juga terlihat pasca-operasi tangkap tangan (OTT) Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang langsung mentersangkakan Bupati Bekasi, sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, juga beberapa staf Meikarta.
Langkah cepat PT MSU selaku pengembang Meikarta yang langsung bergerak cepat, mendapat apresiasi juga banyak kalangan, termasuk para konsumen.
“Yakni, perusahaan mengambil langkah tegas, dimana melalui Kantor Hukum INTEGRITY dengan Senior Partner-nya, Prof Denny Indrayana, SH, PhD yang mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, dimana segera melakukan investigasi internal, serta menyatakan siap bekerjasama bersama KPK dlm menuntaskan kasus dugaan suap perizinan yang ikut menjerat stafnya,” paparnya.
“Jadi, meski ada segelintir konsumen yang ‘goyah keyakinannya’, tapi kemudian kuat lagi. Apalagi, PT MSU memberi jaminan kepastian, unit-unit hunian yang sudah dimiliki konsumen, aman dan segera diserahterimakan sesuai skedul. Malahan ada 863 unit yang sudah setah yerima per awal September 2018”.
Bahkan, demikian Dadiet, CEO Lippo Group, James Riady yang dengan sikap kooperatif langsung memenuhi panggilan pertama KPK untuk diambil keterangannya sebagai saksi, mendapat atensi serius konsumen. Jawaban-jawaban James Riady kepada awak media juga tak lolos dari perhatian.
“Jadi, menurut saya, tetap larisnya hunian Meikarta, karena ada sejumlah faktor. Di antaranya harga unitnya terjangkau banyak orang berbagai latar, juga berlokasi dekat tempat kerja, serta dilengkapi fasilitas infrastruktur terbaik, tambah lagi sikap para pimpinan perusahaan, khususnya PT MSU yang tetap berkomitmen menuntaskan tangungjawab proyeknya, juga tetap kooperatif serta menghormati proses hukum seadil-adilnya,” demikian testimoni para konsumen, sebagaimana direkam Dadiet Waspodo.
Panjang dan rumitnya proses perizinan
Seperti diberitakan berbagai media, ada empat staf perusahaan memang kini ikut jadi tersangka bersama bupati dan sejumlah pejabat Pemkab Bekasi, terkait dugaan kasus suap perizinan Meikarta.
Namun, ternyata, pihak Meikarta sebetulnya sudah memiliki izin resmi untuk areal seluas 80 Ha lebih. Dan di atas lahan itulah yang kini dibangun puluhan tower apartemen serta CBD Meikarta.
“Diduga memang ada kasus suap pada upaya dalam proses perizinan di areal lainnya. Sebab, izin itu bukan cuma satu, yakni Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Puluhan izin memang harus diproses, termasuk Amdal, kelaikan lalu lintas, dan seterusnya. Apalagi ada beberapa fasilitas lain di luar hunian, seperti rumah sakit, sekolah, dan lain-lain,” ujar Praktisi Hukum dari Komunitas Pusat Bantuan Hukum (PBH) “Merah Putih”, Widy Syailendra, secara terpisah.
Ia lantas mengutip niat baik Presiden Joko Widodo untuk memangkas proses perizinan di berbagai sektor dari puluhan, cukup menjadi dua atau tiga saja. “Juga dengan mencontohi Malaysia, Thailand dan Vietnam, bahkan kini Filipina, lamanya dan panjangnya tidak lagi di atas seminggu atau berbulan-bulan, tapi cukup tak lebih dari lima hari. Tapi kenyataannya khan, belum mampu ditindaklanjuti aparat hingga di level Pemkab di mana pun,” tuturnya.
Panjang dan rumitnya proses perizinan inilah yang menurutnya sering menjebak terjadinya penyimpangan. “Itu antara lain karena para investor harus mempercepat pencapaian tenggat waktu proyek, agar investasi yang barangkali juga menggunakan kredit perbankan, tidak terus bertambah-tambah bunganya. Artinya, belum dimulai proyeknya, sudah merugi terus tiap hari,” selorohnya.
Namun dia menilai, untuk kawasan Meikarta yang sudah berizin, silahkan saja teruskan proyek investasinya. “Hanya yang bermasalah saja yang perlu mendapat atensi. Dan itu khan melibatkan banyak pihak, karena kita akui, proses perizinan itu, apalagi puluhan izin dan puluhan unit usaha, tidak cuma makan waktu lima hari. Bisa lima bulan bahkan lebih,” tambahnya.
Meikarta tetap dinantikan kaum pekerja
Sementara itu, Investor Daily melansir, properti di Cikarang memang kini semakin lengkap dan berkelas. Apalagi sejak diluncurkan mega-proyek Meikarta, kawasan ini dikenal publik sebagai ikon kota masa depan di Indonesia. Keberadaanya sangat dinantikan, termasuk kaum pekerja di sekitara kawasan industri Cikarang (pekerja domestik maupun ekspatriat/asing, Red), karena memiliki fasilitas hunian yang modern dan berkualitas.
Mengapa Meikarta? Karena, dinilai memiliki keunggulan yang tidak dimiliki proyek properti lainnya.
Kota baru ini akan terintegrasi dengan kawasan industri di sekitar Bekasi, Karawang, Purwakarta (Bekapur).
Sedikitnya ada 11 kawasan industri, di antaranya Kawasan EJIP, Kawasan MM 2100 dan Industrial Town, Kawasan Lippo Cikarang.
Tegasnya, industri skala besar saat ini beroperasi dengan jumlah yang tak sedikit di Bekapur.
Karena itulah, Meikarta membangun lingkungan hunian yang tertata dan nyaman dengan fasilitas umum lengkap. Ini merupakan suatu keharusan, yakni mulai pusat pendidikan, hiburan, perbelanjaan, komersial, hingga perkantoran.
Semua itu dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja baik lokal dan asing. Hunian yang dibangun juga beragam mulai kelas menengah hingga apartemen mewah ada di Meikarta.
Untuk bersenangsenang, Meikarta juga telah membangun Central Park sebagai areal hijau sebagai pusat hiburan, lingkungan dan olahraga.
Selain itu juga, hadir kawasan komersial di banyak area. Salah satunya di Central Business District (CBD) Meikarta. Beberapa tower (menara) di CBD Meikarta sudah melakukan serah terima kunci unit dengan konsumen sejak 1 September 2018 lalu.
Berbagai fasilitas lain akan hadir di CBD Meikarta seperti mall, sky lounge, shopping street dan masih banyak lagi. Semua fasilitas tersebut bisa dinikmati tanpa harus melalui perjalanan yang jauh, hanya selangkah dari hunian di Meikarta.
Konsep super blok modern
Kota yang berada di koridor timur Jakarta ini akan membangun hunian berupa apartemen dengan konsep super blok yang modern, yang mendekatkan hunian dengan pusat kegiatan bisnis dan hiburan. Ini menjadikan District 1 Meikarta (di kawasan CBD Meikarta) tersebut, mirip Districkt 9 di Singapura.
Konsep tersebut dibentuk untuk memberikan nuansa hunian yang berbeda dan indah yang membuat Meikarta semakin menarik sebagai tempat tinggal dan investasi.
Perkembangannya hingga sekarang, pembangunan Meikarta berjalan sangat pesat. Pembangunan apartemen berjalan dengan cepat. Pada awal September 2018, Meikarta telah melakukan serah terima tahap pertama. Selanjutnya pada Februari 2019, akan dilakukan serah terima tahap kedua untuk 14 blok yang terdiri atas puluhan tower. (B-ID/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)