BENDERRAnews, 25/10/18 (Manado): Sebanyak 3.000-an mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, terutama dari kalangan generasi milenial (lahir di atas tahun 2000), antusias mengikuti talkshow “Pancasila Goes to Campus”.
Gelaran pendalaman ideologi itu berlangsung di Auditorium Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), di Kampus Bahu, Manado, Rabu (24/10/18), yang juga menghadirkan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey sebagai pemateri.
Pada kesempatan itu, Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Ellen Kumaat, MSc, DEA, dalam sambutannya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perhelatan acara Pekan Kerja Nyata Revoulsi Mental 2018 di kampusnya tersebut.
“Selamat datang kepada Gubernur Sulut dan rombongan, terimakasih telah mempercayakan Unsrat sebagai tempat pelaksanaan kegiatan,” kata Prof Ellen Kumaat.
Lebih lanjut, Prof Ellen yang kini sudah dua periode menjadi rektor tersebut mengatakan, tantangan sekarang di era serba digital dan virtual ini, harus melahirkan kreatifitas untuk membumikan pancasila.
“Karya dan inovasi Iptek harus semakin banyak ditampilkan. Pancasila tidak hanya dilihat sebagai ideologi saja, tapi juga sebagai penyatu perbedaan dan keberagaman Nusantara,” tukas Prof Ellen Kumaat, seperti dilansir BeritaManado.com.
Mandat jaga Pancasila
Dotegaskannya, merupakan mandat bagi kita semua untuk menjaga Pancasila tetap ada dalam lubuk hati serta terekspresi dalam perilaku serta aktivitas sehari-hari.
“Kami harap Gubernur dapat mencerahkan kita semua tentang membumikan Pancasila di era milenial ini,” demikian Prof Ellen Kumaat mengakhiri sambutannya.
Adapun pelaksanaan kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dengan Universitas Sam Ratulangi.
Talkshow ini diharapkan dapat mengajak kepada kaum milenial untuk semakin menguatkan nilai-nilai Pancasila dalam satu komunitas dan juga dalam berbangsa dan bertanah air.
Hadir dalam gelaran ini, Sekprov Edwin Silangen, para Wakil Rektor, yakni Prof Dr Ronny Maramis, SH, DrsRonny Gosal, MSi, semua dekan, ketua-ketua lembaga, Kaban Kesbangpol Sulut, Onibala beserta jajaran pejabat Pemprov, serta ribuan Mahasiswa Unsrat dari berbagai Fakultas.
Diketahui, dalam menyambut puncak kegiatan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN), Pemprov Sulut telah menggelar agenda-agenda kegiatan seperti gerakan Indonesia melayani, gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia tertib dan gerakan Indonesia Mandiri.
Olly gunakan bahasa lugas
Sementara itu, dengan menggunakan bahasa lugas, sehingga mudah dimengerti para mahasiswa, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey aktif berinteraksi mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada 3.000 mahasiswa generasi milenial Universitas Sam Ratulangi. Ini menjadikan penyampaian materi menggugah minat seluruh mahasiswa yang memadati ruangan.
Dalam ‘kuliah umum’ tersebut Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey alias OD, mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui talkshow bertajuk “Pancasila Goes To Campus” yang mengusung tema “Membumikan Pancasila di Era Milenial”.
“Pancasila senantiasa harus diyakini kebenarannya, dipelajari, dimengerti, dan dipahami serta dipraktikkan dalam kehidupan guna tetap kokoh sebagai living ideology,” kata Olly di Auditorium Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), di Kampus Bahu, Manado, Rabu (24/10/18) pagi.
Dilaporkan, gaya mengajar Olly yang kekinian membuat para mahasiswa milenial makin bersemangat mengikuti talkshow yang menjadi aksi nyata Gerakan Indonesia Bersatu pada iven Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN-Revmen), tanggal 26 – 28 Oktober 2018.
Cegah amnesia terhadap Pancasila
Olly menuturkan, alasan utama Pancasila harus diyakini kebenarannya oleh kalangan mahasiswa, karena tidak dapat dipungkiri, dalam beberapa dekade terakhir ini, Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia sempat mengalami keterpurukan yang ditandai dengan munculnya perilaku masyarakat yang mulai melupakan Pancasila.
“Amnesia bangsa terhadap pancasila harus dicegah. Sangat tepat keputusan Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila,” ujar Olly lalu disambut tepuk tangan seluruh mahasiswa.
Karenanya, Olly meminta semua mahasiswa milenial Unsrat untuk memahami pentingnya sejarah lahirnya Pancasila.
“Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, agar kelestarian Pancasila dapat terus dijaga, dikawal dan diamalkan dalam praktis kehidupan kemasyarakatan,” ujar Olly, seperti dilansir ‘elnusanews.com’.
Kutip pandangan Bung Karno
Selain Pancasila, Olly juga mengingatkan mahasiwa Unsrat untuk memahami dan mengamalkan empat pilar kebangsaan lainnya, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD RI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menariknya, Olly mengutip pandangan Presiden Sukarno, yakni empat pilar kebangsaan merupakan karakteristik khas Bangsa Indonesia. Strategi itu semakin memudahkan para mahasiswa memahaminya.
“Dalam pandangan Bung Karno, tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama. Tiap-tiap bangsa memiliki karakteristik sendiri dengan cara berjuang sendiri. Karakteristik Indonesia adalah kebesaran, keluasan, dan kemajemukan. Perlu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat untuk menopang karakteristik tersebut,” beber Olly.
Lebih jauh, Olly juga menerangka,n konstruksi empat pilar kebangsaan. Ia menegaskan penyebutan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah dimaksudkan bahwa keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda.
“Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain. Pilar NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sudah terkandung dalam UUD 1945, tetapi dipandang perlu untuk dieksplisitkan sebagai pilar-pilar tersendiri sebagai upaya preventif mengingat besarnya potensi ancaman dan gangguan terhadap NKRI dan wawasan kebangsaan,” papar Olly.
“Adapun UUD1945 adalah konstitusi negara sebagai landasan konstitusional bangsa Indonesia yang menjadi hukum dasar bagi setiap peraturan perundang-undangan di bawahnya. Sedangkan NKRI merupakan bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen bersama. NKRI adalah pilihan yang tepat untuk mewadahi kemajemukan bangsa,” kunci Olly.
Talkshow “Membumikan Pancasila di Era Milenial” turut dihadiri Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Ellen Kumaat, DEA, MSc, Kaban Kesbangpol Sulut, Meiki Onibala dan civitas akademika Unsrat. (B-BM/EN/jr)