BENDERRAnews, 31/7/18 (Cikarang): Kota yang berkelas dan setara alias bisa disejajarkan layaknya Songdo di Republik Korea Selatan dan Shenzhen di Republik Rakyat Tiongkok, segera hadir di Republik Indonesia tercinta, yakni Meikarta.
Ya, megaproyek kota megapolitan yang dibangun oleh pengembang properti tidak hanya terjadi di Indonesia, namun telah terlebih dahulu dialami oleh negara-negara lain. Konsep kota mandiri modern dan terintegrasi yang telah diaplikasikan di berbagai negara, memiliki banyak keuntungan di berbagai negara mampu menjadi solusi pemerataan pembangunan ekonomi.
Salah satunya di Korea Selatan, di sana terdapat Songdo International Business District yang hadir sebagai kota megapolitan seluas 1500 hektar, memiliki real estate terbesar dalam sejarah. Dalam proyek tersebut, telah dibangun 80 ribu apartemen, lima juta meter persegi kawasan bisnis dan 900 ribu meter persegi ruang ritel.
Kota Songdo yang terletak di Incheon, Korea Selatan juga disebut kota pintar, karena kota ini dikembangkan sebagai pusat teknologi dan ekonomi, juga pusat pendidikan karena hadirnya perguruan tinggi ternama seperti Chadwick International, George Mason University Korea, Ghent University Global Campus, State University of New York Korea, dan The University of Utah Asia Campus.
Tidak hanya itu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China juga memiliki kota yang menjadi contoh perencanaan kota ideal. Kota itu ialah Shenzhen di Provinsi Guandong. Kota baru Shenzhen memiliki gedung-gedung pencakar langit dan fasilitas kota yang prima. Kini, Shenzhen menjadi pusat industri termaju dibandingkan kota lainnya seperti Hong Kong, Beijing, dan Shanghai. Shenzhen sangat maju dalam perkembangan teknologi seperti robot, ponsel, laptop, hingga teknologi mikro.
Kini di I donesna
Nah, di Indonesia kini juga terdapat pembangunan kota mandiri yang direncanakan menjadi kota modern, terpadu dan terintegrasi. Itulah Meikarta.
Ya, Meikarta memiliki perencanaan kota yang cerdas untuk membangun kota ini. Salah satunya penggunaan jaringan informasi yang menghubungkan setiap perangkat, layanan dan komponen melalui teknologi nirkabel.
Lippo Group selaku pengembang Meikarta berupaya menghubungkan seluruh kawasan secara terpadu, sehingga memudahkan dalam beraktivitas dan meminta bantuan darurat.
Salah satu yang tidak ditemui di kawasan lain di Indonesia, namun ada di kota baru di Cikarang, Bekasi, Jabar, ini dibangun dengan konsep green living, dimana lahan seluas 100 hektar disiapkan untuk membangun ruang terbuka hijau lengkap disertai danau, bernama Central Park.
Untuk mengukuhkan sebagai kota megapolitan tingkat global, Lippo juga berencana membangun 100 gedung pencakar langit, masing-masing memiliki 35-46 lantai. Selain itu, kota yang menagetkan menjadi kota paling penting ini akan menyediakan hunian berupa apartemen, area komersial, hotel, hingga kampus.
Magnet Meikarta
Kota ini pun diburu konsumen dan investor. Sebab, magnet Meikarta semakin lengkap, ketika kota baru ini memiliki posisi yang strategis berada di jantung perekonomian Indonesia, yakni kawasan indutsri di Bekapur (Bekasi, Karawang, Purwakarta).
Investor Daily seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’ memprediksi Meikarta sebagai kota modern benar-benar akan terwujud dengan pembangunan yang dilakukan secara serentak,meliputi puluhan tower. Pengembang menargetkan serah terima Februari 2019. (B-ID/BS/jr)