BENDERRAnews, 1/6/18 (Jakarta): Ada sinyal positif melihat perkembangan saham PT Matahari Putra Prima Tbk di Bursa Efek Indonesia.
Dilaporkan, pada perdagangan Rabu (30/5/18) lalu, harga saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) melonjak Rp28 (9,33 persen) ke level Rp328.
Kalangan analis pun yakin MPPA akan terus menguat, seiring momentum Lebaran dan strategi bisnis perusahaan.
Senior Research PT Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, secara teknis, harga MPPA berpeluang tembus ke level Rp350 dalam jangka pendek. Karena itu, manajemen Matahari Putra Prima harus mampu memanfaatkan momentum Lebaran tahun ini untuk meningkatkan penjualan.
“Setiap tahun, momen penopang penjualan yang terbesar adalah bulan Ramadan dan Lebaran. Salah satu penyebab kenaikan harga saham Matahari Putra Prima sekarang ini karena sudah mendekati Lebaran. Momen ini menjadi katalis bagi saham emiten ritel,” kata Kiswoyo kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (30/5/18) lalu.
Brand Hypermart miliki keunggulan
Lebih lanjut dia mengungkapkan, mendekati Lebaran, aktivitas perdagangan saham di BEI cenderung tidak padat. Selain fokus ke saham blue chip, para investor cenderung melirik saham emiten ritel atau barang konsumsi.
“Ke depan, untuk menarik kepercayaan dan minat investor, Matahari Putra Prima perlu fokus meningkatan efisiensi selain fokus menaikkan penjualan,” papar Kiswoyo.
Secara terpisah, VP Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan, belakangan ini pemain ritel sudah cukup marak di Indonesia. Karena itu, untuk mendukung kinerja yang baik, aspek efisiensi perlu diperhatikan. Adapun Matahari Putra Prima melalui brand Hypermart memiliki keunggulan, karena merek dagang tersebut sudah lama ada di Indonesia.
Namun, untuk kestabilan bisnis ke depan, dia menilai, keputusan manajemen Matahari Putra Prima fokus di barang primer merupakan langkah yang tepat dan baik.
“Soalnya belanja di e-commerce juga sudah marak, tapi masih ada beberapa barang yang masih dibeli oleh konsumen secara langsung,” katanyalagi.
Fokus gandeng rekanan
William juga menyarankan, alangkah lebih baik jika Hypermart dapat fokus menggandeng rekanan dari lembaga jasa keuangan untuk kolaborasi di sistem pembayaran.
“Gandeng mitra bank yang memiliki basis nasabah yang kuat, sehingga dengan begitu Matahari Putra Prima melalui Hypermart dapat menjaring banyak konsumen dan melakukan branding,” ujar dia.
Adapun aspek branding merupakan hal yang penting, tapi dia menegaskan Matahari Putra Prima tetap harus mampu menjaga kepercayaan konsumen dan investor terkait kinerja maupun layanan. Sebab, perseroan merupakan salah satu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Matahari Putra Prima juga mau rights issue dan harga pelaksanaannya di atas harga pasar. Kondisi itu cukup baik dan tidak menutup kemungkinan secara bertahap harga saham perusahaan dapat mendakati harga rights issue,” ujar William.
Menilik prospektus ringkas rencana rights issue Matahari Putra Prima, emiten berkode saham MPPA ini menetapkan harga pelaksanaan Rp410 per saham.
Dia menegaskan, sebetulnya harga saham perseroan masih bisa jauh di atas harga pasar.
“Ke depan, kita perlu perhatikan sejauh mana manajemen dapat menunjukkan perbaikan kinerja dan menjaga kepercayaan investor. Sebab, kepercayaan dan uang itu berimbang, sehingga kalau investor percaya dengan emiten, berarti dia mau berinvestasi,” ujarnya lagi.
Belanja modal
Sementara itu, Matahari Putra Prima memastikan tetap ekspansi tahun ini, meskipun bakal selektif. Perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp150-200 miliar dan berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Corporate Secretary and Public Relations Director Matahari Putra Prima, Danny Kojongian mengatakan, perseroan akan menggunakan kas internal untuk mendanai capex 2018. Dana tersebut akan dipakai, salah satunya untuk menambah gerai di beberapa unit bisnis. Misalnya, dua gerai untuk brand Foodmart, enam gerai Boston, dan empat gerai Hypermart.
Hingga akhir Mei 2018, perseroan telah merealisasikan pembukaan dua gerai Hypermart dan 2-3 outlet Boston di beberapa lokasi baru.
“Kami tidak seagresif sebelumnya. Namun, perusahaan masih ekspansi dengan menambah jaringan dan mulai menata strategi penjualan,” ujar Danny.
Dia mengakui, beberapa tahun lalu, Matahari Putra Prima terbiasa mengalokasikan capex pada kisaran Rp 400-500 miliar. Namun, dampak perubahan gaya konsumsi dan daya beli masyarakat yang belum menguat turut mempengaruhi ekspansi perusahaan.
“Kami perlu memastikan kalau investasi perusahaan berjalan lancar. Soalnya perseroan tidak ingin mengulang pengalaman yang sama terkait gerai brand Foodmart Express, yang sebagian besar gerainya ditutup dan diubah menjadi FMX,” papar dia.
Disebut Danny, pihaknya tengah mengurus izin untuk penambahan modal melalui skema rights issue. Perseroan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 1.955.622.836 saham dengan harga pelaksanaan Rp 410 per saham. Dengan demikian, perseroan berpeluang meraih dana maksimum Rp 801,36 miliar.
“Soal rights issue, kami masih mengurus izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tapi harapannya sudah ada eksekusi pada Juni mendatang,” demikian Danny Kojongian seperti diberitakan Investor Daily dan BeritaSatu.com. (B-ID/BS/jr)