BENDERRAnews, 17/4/18 (Minahasa Utara): Hari Selasa (17/4/18) ini, sejumlah petani desa Maen, kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, yang tergabung dalam kelompok tani Sufi Jaya, melaksanakan panen padi varietas ‘Inpari 34’.
Dilaporkan, sekitar 8,5 hektar padi sawah menghasilkan sekitar 47 ton gabah, dipanen secara bertahap.
Sebagaimana dikemukakan Tengku Blongkod, kelompok tani Sufi Jaya berjumlah 15 petani, masuk dalam program Corporate Social Responsbility (CSR) PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). Kedua perusahaan tambang emas yang beroperasi di Kabupaten Minahasa Utara ini merupakan anak perusahaan PT Archi Indonesia.
“Sejak persiapan penanaman, penyemaian, perawatan hingga panen, mendapatkan pendampingan langsung dari konsultan yang disiapkan PT MSM dan PT TTN,” ujar Blongkod.
Sistem pendampingan
Sementara itu, Manager CSR PT MSM dan PT TTN, Justinus Setiawan mengatakan, “sistem pendampingan yang diterapkan ialah Sistem Budidaya Ramah Lingkungaan Padi Terpadu”.
“Kami melibatkan Yayasan Dewi Sri dari Malang yang memang berpengalaman dalam budidaya tanaman padi,” tambahnya.
Dikatakannya lagi, pada musim tanam kedua nanti, sistem yang akan diterapkan ialah mekanisasi pertanian sejak pengolahan hingga penanaman, dengan cakupan area tanam lebih luas.
“Diharapkan, penerapan sistem mekanisasi nanti, akan lebih efesiensi, meningkatkan jumlah produksi dan petani terbiasa dengan tekhnologi pertanian,” ujarnya.
Ditambahkan, budidaya padi, hanya salah satu dari berbagai program CSR dari PT Archi Indonesia dibidang pertanian.
Hadir dalam panen perdana padi, Sekretaris Camat Likupang Timur, Stenly Takainginan, Kades Maen, Enola Kaunang, ketua kelompok Sufi Jaya, Sudiro Pattylima. Demikian rilis dari Staf PR MSM/TTN. (B-r/IR/jr)