BENDERRAnews, 23/1/18 (Swansea): ‘The Reds’ Liverpool dipuji-puji usai menjadi tim pertama yang mengalahkan Manchester City musim ini. Tapi, tak berselang lama, mereka ternyata ‘keok’ di tangan Swansea City, sang jurukunci. Sebaliknya, ‘The Citizens’, kembali memperlihatkan kehebatannya dengan melibas Newcastle United dengan skor 3-1.
Padaha pekan sebeumnya, Liverpool menaklukkan City dengan skor 4-3 pada laga di Anfield, 14 Januari lalu. Itu merupakan kekalahan perdana ‘The Citizens’, yang sampai sekarang masih memimpin klasemen Premier League, di kompetisi domestik musim ini.
Kemenangan gemilang tersebut membuat Liverpool disanjung setinggi langit. Tim besutan Juergen Klopp itu dianggap sudah menunjukkan kepada dunia sepakbola tentang cara menghentikan City-nya Pep Guardiola. Mereka juga telah membuktikan bahwa kepergian Philippe Coutinho tak terlalu berpengaruh.
Akan tetapi, cerita indah itu ternyata tak berlanjut ketika Liverpool menyambangi Liberty Stadium pada Selasa (23/1/2018) dinihari WIB. Menghadapi Swansea yang kini terbenam di dasar klasemen, Mohamed Salah dan kawan-kawan di luar dugaan kalah 0-1.
Liverpool sebenarnya unggul segala-galanya atas Swansea dalam pertandingan ini, kecuali untuk urusan gol. Tim tamu membuat 21 percobaan mencetak gol dan empat di antaranya tepat sasaran. Sementara itu, Swansea cuma menembak tiga kali dan dua yang mengarah ke gawang.
“Akhir pekan lalu (melawan City) terasa seperti setengah tahun yang lalu. Saya tak tertarik kepada pekan lalu,” kata Klopp kepada Sky Sports soal kemenangan timnya atas City.
“Kami harus belajar dari ini. Para pemain tampil bagus dalam beberapa pekan terakhir, tapi itu tak membantu kami malam ini,” ujarnya.
Liverpool kini menghuni peringkat keempat di klasemen sementara dengan perolehan 47 poin. Mereka ada di bawah City (65), Manchester United (53), dan Chelsea (50).
Jalannya laga
Rangkaian kemenangan Liverpool berakhir. Liverpool menderita kekalahan 0-1 dalam lawatannya ke markas tim juru kunci, Swansea City.
Pada pertandingan di Liberty Stadium, Selasa (23/1/18) dinihari WIB, bek Swansea Alfie Mawson menentukan kekalahan Liverpool. Mawson mencetak satu-satunya gol tim tuan rumah di akhir babak pertama.
Hasil ini menandai berakhirnya laju tidak terkalahkan Liverpool yang berjalan selama 14 pertandingan, termasuk kemenangan berturut-turut di empat laga terakhir. Kekalahan terakhir Si Merah diderita saat dihajar Tottenham Hotspur 1-4 pada Oktober 2017.
Dengan kekalahan ini, Liverpool tetap di peringkat keempat dengan 47 poin sekaligus gagal membayangi Chelsea yang unggul tiga angka. Sementara Swansea masih terkubur di dasar klasemen dengan 20 poin.
Liverpool menguasai bola di awal babak pertama. Namun, peluang nyata pertama baru tercipta di menit ke-14.
Sapuan Alfie Mawson mengarah tepat kepada Roberto Firmino. Penyerang Liverpool itu bereaksi cepat dan melepaskan sepakan ke arah gawang, tapi belum menemui sasaran.
Sembilan menit kemudian, Liverpool kembali mengancam. Diawali dari sepak pojok, Virgil van Dijk menyambut bola dengan sundulan yang melebar tipis dari gawang Swansea City.
Sebuah peluang emas dilewatkan Mohamed Salah menjelang pertandingan memasuki setengah jam. Van Dijk mengirim umpan lambung apik ke depan, yang diterima Salah dalam posisi bagus. Sayang penyelesaian Salah cuma melambung di atas gawang.
Swansea mengejutkan Liverpool dengan mencetak gol di menit ke-40. Sundulan Van Dijk mengamankan sepak pojok memantul kepada Federico Fernandez, Mawson tidak menyia-nyiakannya dengan melepaskan sepakan dari dalam kotak yang bersarang di sudut bawah gawang Loris Karius. Swansea memimpin 1-0.
Di masa injury time, Liverpool melewatkan peluang mencetak gol balasan. Salah menerima umpan matang dari belakang lalu mengirim bola lambung kepada Mane dengan tembakan voli yang melebar.
Setelah turun minum, Liverpool masih kesulitan menciptakan gol balasan. Naughton melakukan intersepsi krusial untuk menggagalkan Nathan Robertson melakukan tembakan jarak dekat.
Saat pertandingan memasuki sejam, Lukasz Fabianski membuat penyelamatan bagus. Fabianski menghalau tembakan bebas Salah ke atas gawang.
Liverpool kemudian memasukkan Danny Ings untuk menambah daya gedor. Di menit ke-78, Ings mendapatkan ruang tembak setelah mengalahkan penjagaan Van der Hoorn, tapi Fabianski masih bisa meredam.
Liverpool mulai kehabisan ide. Mereka mengurung Swansea namun gagal memaksimalkan peluang-peluang di momen kritis.
Di penghujung injury time, Liverpool nyaris mencetak gol penyama. Sodoran Adam Lallana kepada Salah hanya bersarang di samping luar gawang Swansea.
Lalu dari sepak pojok, Firmino melakukan sundulan yang berada di luar jangkauan Fabianski tapi bola hanya membentur tiang gawang. Lallana gagal memanfaatkan bola rebound, usai sepakannya melambung tinggi.
Pertandingan berakhir, skor 1-0 untuk keunggulan Swansea tidak berubah.
Susunan Pemain
SWANSEA CITY: Fabianski, Martin Olsson, Naughton, Fernandez, Van der Hoorn, Mawson, Dyer (Carroll 64′), Fer, Ki, Clucas, Ayew (Bony 79′)
LIVERPOOL: Karius, Matip, Van Dijk, Robertson, Gomez, Wijnaldum (Ings 73′), Oxlade-Chamberlain (Lallana 68′), Can, Firmino, Salah, Mane.
Klopp frustrasi
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/01/23/ba370138-a649-496c-a5d1-d79e26b200f5_43.jpeg?w=780&q=90
Di penghujung injury time, Liverpool gagal memaksimalkan peluang setelah sundulan Roberto Firmino membentur tiang gawang. Namun, setelahnya Adam Lallana gagal memaksimalkan bola rebound.
Kekalahan ini menghentikan laju tidak terkalahkan the Reds di Premier League yang sudah berjalan 14 pertandingan. Yang unik, hasil mengejutkan ini diderita Liverpool setelah sebelumnya sukses mengalahkan pemuncak klasemen Manchester City.
“Saya frustrasi dan saya marah karena tadi bukanlah sebuah pertandingan yang bagus,” sembur Klopp kepada BBC Sport usai pertandingan. “Kami kalah sejak di babak pertama. Kami tidak melakukan apa yang ingin kami lakukan.”
“Hal itu jarang terjadi jadi saya tidak menyangka, saya cukup terkejut. Karena di babak pertama kami tidak bagus dan mereka (Swansea) bagus,” sambung dia.
“Kami membuat tekanan tapi tidak cukup untuk mencetak gol. Situasi terakhir betul-betul kurang beruntung, tapi kalau kami membawa pulang satu angka, maka tetap akan menjadi sebuah pertandingan yang buruk bagi kami dan ini adalah kebalikan dari yang kami inginkan.”
“Bukan soal kami yang membuang angka. Swansea sedang berjuang bertahan di Premier League dan kami tidak ada masalah dengan hal itu. Masalah kami dengan gerakan serangan kami. Ini bukan apa yang kami inginkan di sini, kami tidak punya apapun, dan itu salah kami sendiri,” ujar Juegen Klopp mengakhiri seperti dilansir ‘Detik.com’. (B-DC/jr)