BENDERRAnews, 21/1/8 (Manila): Akibat maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah mengeluarkan kebijakan keras yang melarang pengiriman tenaga kerja ke Kuwait.
Penetapan larangan tersebut, berkaitan dengan sejumlah laporan terjadinya kasus-kasus tersebut yang menimpa kalangan pekerja Filipina.
Juru bicara Presiden Filipina, Harry Roque, menyatakan, selain mengeluarkan larangan pengiriman tenaga kerja, Duterte juga telah memerintahkan untuk dilakukannya penyelidikan atas kasus meninggalnya beberapa tenaga kerja Filipina di Kuwait.
“Sesuai dengan pernyataan presiden, Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Belo telah diperintahkan untuk menghentikan penempatan tenaga kerja ke Kuwait,” kata Roque, seperti dilansir dari laman AFP, Sabtu (20/1).
Menurut Roque, pemerintah memperkirakan terdapat lebih dari 10 juta warga Filipina yang bekerja di luar negeri, dan uang yang mereka kirimkan menjadi salah satu pilar utama dalam menopang perekonomian Filipina.
“Adapun batas waktu larangan atau moratorium pengiriman tenaga kerja ke Kuwait, masih belum ditentukan,” kata Harry Roque, seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’ dari AFP. (B-BS/jr)