BENDERRAnews, 14/1/18 (Gorontalo): Pihak PT Jababeka Tbk (Jababeka) siap untuk berinvestasi di Provinsi Gorontalo, setelah dilakukan penandatanganan kesepakatan antara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan perusahaan tersebut, Jumat (12/1/18) lalu.
Pada tahap awal, Jababeka akan berinvestasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui rekrutmen mahasiswa guna belajar di kampus President University.
Selanjutnya investasi pada pembangunan pembangkit listrik tenaga micro hydro (PLTMH), pembangunan jaringan air bersih serta pembangunan sektor pariwisata.
“Dengan potensi Gorontalo yang luas dan memiliki dua sisi laut Utara dan Selatan, sangat potensial untuk dikembangkan investasi,” kata CEO Jababeka, Setyono Djuandi Darmono seperti dilansir ‘Antara’.
Mitra 30 negara
Ia menambahkan, untuk mitra yang akan berinvestasi, pihaknya bisa mencarikannya, karena ada kurang lebih 30 negara untuk bisa diajak kerja sama.
Terkait dengan pengembangan investasi, Darmono mengungkapkan tidak saja pada ketersediaan infrastrutkur penunjang seperti transportasi, jaringan listrik dan masalah keamanan di daerah.
Namun lebih dari pada itu, pemerintah daerah baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus mampu memfasilitasi regulasi, khusus yang dapat mempermudah investasi, serta modelnya pun berbeda dengan daerah lain.
“Misalnya ada peraturan yang di Jakarta tidak boleh, tapi di Gorontalo dibolehkan. Artinya ada yang berbeda ditawarkan oleh Gorontalo yang tidak dapat di daerah lain, kalau Gorontalo dan Jakarta sama, investor tentu akan memilih Jakarta. Di sinilah yang menjadi daya tarik investasi,” ujarnya.
Potensi spesifik Gorontalo
Sementara itu untuk meyakinkan kerja sama tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memaparkan secara spesifik potensi ekonomi daerah.
Disebutnya, Pemprov Gorontalo telah merancang kawasan ekonomi khusus (KEK) yaitu Gorontalo, Paguyaman, Kwandang (Gopandang) yang meliputi tiga kabupaten yakni Kabupaten Gorontalo, Boalemo dan Gorontalo Utara.
“Jika investasi infrastruktur sudah terbangun, maka ke depan kawasan itu akan menjadi kawasan industri baru daerah,” kata Rusli.
Selain itu, Gorontalo juga punya banyak lahan hutan eks Hak Guna Usaha (HGU) yang mencapai ribuan hektare, mereka mengajukan izin kembali, tapi setelah dikaji banyak ruginya, juga termasuk hutan HPH lebih kurang 30.000 hektare, yang berada di daerah Boalemo dan Pohuwato.
Untuk menunjang investasi di Gorontalo, pemerintah setempat sudah melakukan peningkatan pembangunan infrastrutur, termasuk ketersediaan sumber energi, di mana listrik di Gorontalo saat ini surplus sekitar 40 Megawatt.
Rusli Habibie berharap dengan adanya beberapa pekerjaan peningkatan infrastruktur saat ini seperti pekerjaan pembangunan Gorontalo Outer Ring Road (GORR), revitalisasi bandara udara dan pelabuhan laut, dapat menarik minat investasi di daerah tersebut. (B-AN/S/jr)