BENDERRAnews, 11/12/17 (Jakarta): Hingga akhir 2017 ini, Lippo Group telah menyalurkan dana bantuan bagi mahasiswa berprestasi kepada sebanyak 70 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.
“Ini adalah tahun ke-7, di mana Lippo Group memberikan Rp1,5 miliar kepada 10 perguruan tinggi negeri (PTN) tiap tahun yang kami namakan bantuan bagi mahasiswa berprestasi (BMB),” kata Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga, kepada pers di Lt II Gedung Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti), di Jakarta, Senin (11/12/17).
Sebelumnya, Founder dan Chairman Lippo Group, Dr Mochtar Riady bersama Menteri Ristek Dikti, Prof Moh Nasir, secara berturut-turut menyerahkan dana BMB itu kepada 10 perguruan tinggi negeri (PTN) yang mendapat giliran tahun ini, diterima langsung oleh rektor atau pimpinan PTN tersebut. Masing-masing PTN menerima bantuan Rp 150 juta.
Ada pun ke-10 PTN yang menerima bantuan tersebut, Politeknik Negeri Padang (PNP), Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polmanbabel), Institut Teknologi Sumatra (Itera) Lampung Selatan, Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Jakarta, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), Universitas Negeri Borneo Tarakan (UBT), Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, dan Politeknik Negeri Manado (Polimdo).
“Terima kasih Lippo Group yang telah peduli kepada upaya bangsa membangun dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Moh Nasir.
Sementara Mochtar Riady menyatakan terima kasih kepada Pemerintah RI melalui Menriste Dikti yang memberi kesempatan kepada Lippo Group ikut berkontribusi bagi pembangunan sumberdaya manusia (SDM) lewat pemberitan BMB kepada mahasiswa di PTN di seluruh Indonesia.
Selain Menteri Ristek Dikti, Sekjen Kemristek Dikti, para pejabat kementerian, 10 rektor maupun pimpinan PTN penerima BMB, hadir pula tiga Senior Advisor Lippo Group (Ginanjar Kartasasmita, Agum Gumelar, Sutiyoso, Markus Permadi) serta para pimpinan eksekutif unit-unit bisnis Lippo Group, di antaranya Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya, Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof Jonathan Parapak, dari MPPA-Hypermart-Matahari Department Store (Danny Koyongoan, Roy Mandey), perwakilan Siloam Hospital, Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, Grab, Aryaduta Hotel, Lippo Mall Indonesia dan lain-lain.Tambah motivasi
Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga berharap bantuan tersebut bisa menambah motivasi belajar mahasiswa dari keluarga kurang mampu, sehingga prestasinya bisa meningkat. Kriteria mahasiswa penerima bantuan diserahkan kepada masing-masing PTN.
“Adanya bantuan ini, kendala ekonomis tidak jadi masalah lagi. Jadi melalui berasiswa ini meningkatkan sumber daya manusia yang terdidik dan andal, sehingga dapat berprestasi dalam pembangunan bangsa.” kata Theo saat penyerahan bantuan yang disaksikan, antara lain Chairman Lippo Group, Mochtar Riady dan Menristekdikti Mohamad Nasir.
Setiap tahun, Lippo Group menyerahkan bantuan bagi mahasiswa berprestasi sebagai komitmen dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Program-program tersebut diimplementasikan secara rutin melalui berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh unit-unit usaha yang bernaung di dalam Lippo Group.
Pemberian bantuan kepada mahasiswa berprestasi dari Lippo Grup telah berlangsung selama tujuh tahun. Pemberian beasiswa dimulai sejak 2011 dan diberikan kepada mahasiswa berprestasi, khususnya dari keluarga kurang mampu secara ekonomis. Hingga saat ini tercatat 70 PTN telah menerima bantuan dari Lippo Group.
“Dengan penyerahan BMB Lippo Group hari ini, maka sejumlah 70 PTN di seluruh Indonesia yang sudah menerima bantuan untuk tujuan memperkuat motivasi dan meningkatkan prestasi mahasiswa sebagai bagian dari upaya besar membangun pendidikan nasional,” ujar Theo.
Ia berharap langkah Lippo Grup bisa diikuti pengusaha lain. Pasalnya, pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama, termasuk dunia industri.
Tanggungjawab semua
Pendapat senada juga disampaikan Mochtar Riady. Disebutnya, perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi semua warga negara.
Untuk itu, Ia mengharapkan pengusaha lain turut berpartisipasi dan menaruh perhatian dalam dunia pendidikan.
“Bantuan dana pendidikan merupakan wujud komitmen Lippo Group terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam segala aspek kehidupan. Kami meyakini bahwa sumber daya manusia Indonesia yang andal akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan bangsa secara umum,” katanya.
Disebutnya, pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami peningkatan. Sebagai bentuk dukungan, Lippo Grup tidak hanya memberikan BMB, juga rutin memberikan beasiswa kepada 500 anak bangsa yang menimba ilmu keperawatan di Universitas Pelita Harapan (UPH).
“Pak Menteri, saya juga mau melaporkan, UPH setiap tahun memberikan 500 beasiswa untuk sekolah perawat. Jadi semoga bisa jadi contoh pengusaha lain,” terangnya.
Apresiasi menteri
Sementara itu, Menristekdikti Mohamad Nasir menyampaikan apresiasi kepada Lippo Group yang selama ini secara nyata dan konsisten berkontribusi membangun dunia pendidikan, riset, dan teknologi.
Kepedulian tersebut merupakan wujud dari semangat dan prinsip gotong royong dalam upaya bersama masyarakat dan sektor usaha dalam menjawab tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, khususnya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, riset, dan teknologi. Untuk itu, Ia berharap, BMB dari Lippo Grup ini terus berlanjut dan dapat menjadi contoh bagi perusahan lain.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pihak swasta, khususnya Lippo Grup yang setiap tahun memberikan bantuan bagi anak miskin di PTN. Mudah-mudahan bantuan ini terus bergulir dan tidak hanya dari Lippo Grup ada perusahan lain,” ucapnya.
Nasir menuturkan, beasiswa dari Lippo Grup ini akan diserahkan kepada para rektor. Sementara untuk mekanisme pemberian akan sepenuhnya menjadi tugas rektor. Nasir mengimbau pimpinan perguruan tinggi tidak menyalahgunakan dana tersebut.
“Harus diberikan pada mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin,” tegas Menteri Ristek Dikti. (B-wt/BS/jr)