BENDERRAnews, 8/12/17 (Lippo Village): Kesigapan sikap dan tekad untuk mencegah radikalisme dan terorisme jadi kesepakatan kuat para insan muda ilmiah di kampus Universitas Pelita Harapan.
Terkait itu, Universitas Pelita Harapan (UPH) di kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, menerima kedatangan Kapolda Metro Jaya, khususnya Direktorat Pembinaan Masyarakat untuk sosialisasi program pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia. Salah satunya dengan menggelar seminar yang diadakan di gedung D 502, pada 28 November 2017 lalu.
Seminar hasil kerjasama dengan Departemen Student Life UPH ini dihadiri sekitar 300 mahasiswa dari berbagai macam fakultas serta beberapa pengurus Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM) UPH.
Departemen Student Life yang khusus mengangani program kemahasiswaan berharap melalui kehadiran pengurus BEM dapat menjadi mitra dalam sosialisasi informasi ini kepada seluruh mahasiswa, melalui wadahnya masing-masing, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Bertentangan dengan Pancasila
Koordinator Acara, Andre Steawan mengatakan, pentingnya kehadiran seminar ini, karena mulai maraknya isu di Indonesia tentang berbagai paham yang tidak sesuai dan bertentangan dengan Pancasila.
“Banyak sekali isu di Indonesia tentang berbagai paham yang tidak sesuai dengan Pancasila yang mulai kuat ke satu sisi khususnya pemahaman terhadap salah satu ideologi tertentu. Disini Kapolda Metro Jaya peduli dengan hal tersebut. Diharapkan dengan adanya seminar ini mahasiswa semakin tahu dan memahami isu ini serta dapat mengambil standpoint khususnya untuk para mahasiswa” jelas Andre.
Sebelum dimulai seminar tersebut, Kompol Endang Sukmawijaya, dari Kapolsek Kelapa Dua memberikan kata sambutan, yang berharap, kegiatan tersebut tidak berhenti sampai di situ saja, namun diharapkan para mahasiswa turut serta bahkan proaktif untuk ikut mencegah paham radikalisme maupun terorisme.
“Mengingat generasi muda umumnya adalah target utama, saya berpesan kepada para mahasiswa untuk pro aktif memberantas paham radikalisme demi menjaga keutuhan NKRI, apalagi di tengah maraknya kemajuan teknologi dan informasi. Namun biasanya orang yang rentan mencari jati diri, pendiam, tertutup dsb rentan terhadap hasutan tersebut”, papar Endang.
Seminar ini dibawakan oleh AKBP Dra Yulia Hutasuhut – Kasubdit Kerma Dit Binmas yang menjelaskan beberapa ciri dan karakteristik kelompok Islam Radikal, di antaranya: intoleransi, fanatik, eksklusif dan revolusioner.
Ia juga menekankan bahayanya orang yang terkena dampak paham radikal dengan ciri-ciri yang mendadak anti sosial, menghabiskan waktu dengan komunitas yang dirahasiakan, memutuskan komunikasi dengan keluarganya, dan juga menampakkan sikap pandangan serta tindakan keagamaan pada umumnya.
“Saya mengimbau agar para mahasiswa waspada dan tidak mudah menerima informasi-informasi dan berita–berita di media sosial melalui internet yang begitu marak dan mudah diakses secara cepat dan murah,” tuturnya.
Ia juga berharap, mahasiswa mempunyai filter untuk hal tersebut. “Agar lebih care dan tidak apatis terhadap lingkungan dan teman. Apabila melihat ciri-ciri yang sudah dijelaskan tersebut agar segera bertindak dan laporkan, bisa kepada senat, dosen dan kampus juga bisa ke polisi terdekat, sehingga kita bisa mencegah lebih dini setiap perkembangan radikalisme ini. Partisipasi dari mahasiswa ini sangat kami harapkan sekali”, paparnya.
Para peserta dari berbagai fakultas, BEM, MPM, HMJ hingga UKM itu pun sepakat untuk bersama-sama siap melakukan berbagai aksi, menjadi mitra dalam sosialisasi informasi tentang bahaya radikalisma maupun terorisme tersebut.
“Diharapkan dengan adanya seminar ini, para mahasiswa semakin proaktif dan mempunyai filter untuk turut berperan serta aktif mencegah dan menanggulangi masalah radikalisme secara bersama-sama,” demikian simpulan mereka, sebagaimana dirilis Staf PR UPH. (B-BS/jr)