BENDERRAnews, 27/10/17 (Jakarta): Rencana PT Lippo Karawaci Tbk untuk proses akuisisi bersama atas Lippo Plaza Jogya dan Siloam Hospitals Yogyakarta oleh LMIRT dan First REIT memasuki babak baru.
Pada Senin (23/10/17) awal pekan ini, LMIRT dan First REIT telah melakukan penandatanganan akta usaha bersama, atau joint venture atas rencana akuisisi bersama untuk bangunan terintegrasi di Yogyakarta, dari LPKR.
Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Ketut Budi Wijaya, mengatakan properti terdiri atas komponen mal ritel yang dikenal sebagai Lippo Plaza Jogya (LPJ) dan komponen rumah sakit yang populer dengan Siloam Hospitals Yogyakarta (SHYG), total estimasinya senilai Rp834, 6 miliar.
LPJ akan diakuisisi senilai SGD 61,1 juta dan SHYG senilai SGD 27,28 juta.
Persetujuan MAS
Ketut melanjutkan, proses transaksi berikutnya terkait akuisisi properti-properti tersebut, tergantung pada persetujuan para pemegang unit penyertaan dari REITS. Juga persetujuan Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Singapore Exchange Securities Trading Limited.
“Selanjutnya kita menunggu persetujuan para pemegang unit penyertaan dari REITS serta persetujuan Otoritas Moneter Singapura dan Singapura Exchange Securities Trading Limited, “ jelas Ketut.
Latar belakang struktur akuisisi bersama, dilakukan karena tidak adanya peraturan daerah di Yogyakarta untuk menerbitkan akta sertifikat strata secara terpisah untuk LPJ dan SHYG.
Sebelumnya, pada tanggal 13 Okotber 2017 lalu JV Yogyakarta Indoco telah menandatangani CSPA untuk rencana akuisisi properti. Dan akan memegang Pproperti tersebut dalam satu akta sertifikat Hak Guna Bangunan.
Lebih lanjut dijelaskan, SHYG memiliki luas kotor bangunan (GFA) seluas 12.474 meter persegi (m2) dengan kapasitas maksimum sebanyak 220 tempat tidur. Sejak bulan 2017 lalu telah beroperasi dengan fasilitas Center of Excellence untuk Neuroscience dan Kardiologi.
Gaya hidup
Sementara LPJ memiliki GFA lahan seluas 66.098 m2, (terdiri atas 35.965 m2 untuk mall dan 30.133 m2 untuk wilayah parkir) dan telah diisi oleh beragam penyewa di antaranya bioskop, penjual makanan serta hypermarket.
Sejak dioperasikan bulan Juni 2015 lalu, mall ini telah menjadi salah satu pusat gaya hidup terbaru di Yogyakarta.
“Kami punya kepercayaan tinggi akhir tahun 2017 pasar properti Indonesia akan mulai pulih. Kami senang bahwa model bisnis recycling capital telah berjalan dengan baik. Akuisisi Siloam Hospitals Buton oleh First REIT telah tuntas sehingga penjualan properti di Yogyakarta akan kembali dilaksanakan, “ tambahnya.
Ketut Budi Wijaya mengatakan, kerja-keras akan senantiasa dilaksanakan secara konsisten dalam menjalankan strategi asset light. Hal itu penting dilakukan untuk menjaga kinerja dalam menunjang pengembangan bisnis perusahaan. (B-drl/jr — foto ilustrasi istimewa)