BENDERRAnews, 27/10/17 (Jakarta): Para pentolan Kadin Indonesia dipimpin ketuanya, Rosan Roeslani disertai James Riady dkk, mengadakan dialog serius dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (26/10/17) kemarin.
Presiden Jokowi didampingi dua menteri koordinator dan tujuh menteri membahas sejumlah strategi pembangunan ekonomi demi peningkatan pertumbuhan ekonomi tegional demi memajukan kesejahteraan rakyat dengan pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tersebut.
Dilaporkan, pertemuan selama lebih dari tiga jam itu juga membicarakan terobosan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional sehingga bisa lebih bersaing di dunia internasional.
Berbagai isu yang dibicarakan termasuk kelanjutan reformasi fiskal, pemberdayaan industri agro, sinergi BUMN-swasta, ketenagakerjaan, dan sinkronisasi dan harmonisasi berbagai peraturan.
Koridor Bekasi-Purwakarta
Selain itu juga dibicarakan perlunya meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi dalam negeri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk koridor Bekasi sampai dengan Purwakarta yang diaspirasikan menjadi pusat ekonomi nasional dan Asia Tenggara.
“KEK di koridor Cikampek dengan koordinasi ekonomi satu atap dengan konsep jelas, peraturan-peraturan yang meringankan dan disederhanakan akan memberi dampak luas dan mendalam memacu perkembangan industri dan ekonomi nasional dengan biaya produksi yang lebih rendah supaya kamipun bisa bersaing dengan China,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani dalam pertemuan tersebut.
Pembahasan berlanjut dengan reformasi fiskal yang mengarah pada harmonisasi tarif PPH yang bersaing dengan negara tetangga serta penyederhanaan sistem pajak yang akan memicu investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Kemitraan BUMN-Swasta
Dialog menyepakati kemitraan yang lebih erat antara BUMN dan swasta, di mana pemerintah memberi kesempatan bagi pekerjaan BUMN untuk diberikan kepada swasta daerah bagi proyek yang bernilai maksimal Rp100 miliar .
Selain itu, pemerintah menyampaikan rencana dan niat untuk merampingkan lebih dari 800 “anak dan cucu” perusahaan BUMN menjadi 200 melalui beberapa skema.
“Kadin mengusulkan Rp50 miliar diberikan ke swasta daerah namun Presiden dan Menteri BUMN Rini Soemarno lebih bersemangat menetapkan batas lebih tinggi yaitu Rp100 miliar ke bawah yang dimitrakan dengan swasta daerah,” kata Rosan.
Pertemuan tiga bulanan
Dialog dalam rapat kerja yang intensif ini dihadiri antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, MenSesneg Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Menteri Perindustrian Erlangga Hartanto.
Selain itu, secara khusus Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi diminta hadir mengikuti pertemuan.
Rosan mengatakan Presiden setuju meneruskan rapat kerja setiap tiga bulan.
Jajaran Kadin yang turut hadir antara lain Wakil Ketua Umum James Riady, Anin Bakrie, Meme Karmelita, Suryani Motik, Franky Wijaya, Raden Pardede, Anton Supit, juga ketua umum Kadin Sumatera Utara Ivan Iskandar Batubara, ketua umum Kadin Kalimantan Tengah Tugiyo Wiratmodjo, dan ketua umum Kadin Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono. Demikian ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)