BENDERRAnews, 17/10/17 (Jakarta): Berdasarkan survei yang dilakukan ‘Thomson Reuters Foundation’, Jakarta menempati urutan sembilan dalam peringkat kota paling berbahaya di dunia.
Sedangkan Kairo menempati peringkat pertama dalam survei di 19 megakota tersebut.
Survei dilakukan dengan metode kuesioner terhadap 380 ahli isu perempuan di 19 kota pada periode 1 Juni-28 Juli. Respon yang diterima sebanyak 355 respon atau 93 persen. Penilaian dilakukan secara kualitatif untuk empat isu: kekerasan seksual, akses kesehatan, praktik kebudayaan, dan peluang ekonomi.
Jakarta memiliki poin rendah di bidang kekerasan seksual dan praktik kebudayaan. Di isu kekerasan seksual, risiko kekerasan dan pelecehan seksual di Jakarta menempati peringkat ketujuh terburuk dari 19 negara. Di isu praktik kebudayaan yang mencakup praktik tradisional seperti pernikahan dini atau paksa dan mutilasi genital, Jakarta menempati urutan keempat terburuk.
Sementara di isu akses kesehatan yang mencakup kesehatan reproduksi dan tingkat kematian ibu, Jakarta berada di peringkat ke-11 atau di tengah-tengah. Di isu, peluang ekonomi yang mencakup ases pendidikan, kepemilikan tanah dan akses keuangan, Jakarta berada di posisi yang cukup baik di peringkat tujuh.
Masuk kelompok terburuk
Dilansir ‘Reuters’ dan dicuplik ‘BeritaSatu.com’, peringkat terburuk survei ini ditempati secara berurutan oleh Kairo, lalu Karachi, Kinshasa, Delhi, Lima, Mexico City, Dhaka, dan Lagos. Jakarta berada di posisi sembilan, diikuti oleh Istanbul.
Aktivis perempuan di Kairo mengatakan perempuan di sana masih hidup di bawah tradisi lama yang mendiskriminasikan perempuan. “Mesir adalah negara yang konservatif sehingga sulit untuk membuat langkah progresif di bidang hak-hak perempuan,” kata Omaima Abou-Bakr dari Women and Memory Forum Kairo.
Sementara sembilan megakota terbaik untuk perempuan ditempati secara berurutan oleh London, Tokyo, Paris, Moskwa, Shanghai, Manila, New York, Buenos Aires dan Sao Paulo.
Meski London menempati peringkat terbaik, tetapi Wali Kota Sadiq Khan mengatakan masih banyak hal yang perlu dibenahi supaya perempuan London bisa memenuhi potensi mereka sepenuhnya.
Tokyo terpilih sebagai kota teraman tetapi aktivis perempuan di sana mengkhawatirkan kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang tidak terlihat di permukaan. (B-BS/jr — foto ilustrasi istimewa)